"Jaman makin susah, duit makin cepat habis, nilai tukar rupiah turun terus, harga makanan melambung tinggi, jadi makin sulit ngatur keuangan."
Kata-kata diatas sangat sering kita dengar akhir-akhir ini, kesulitan keuangan yang terjadi saat ini membuat masyarakat menjadi sulit mengatur keuangan. Namun apakah kesulitan itu terjadi hanya karena faktor-faktor diatas? Jawabannya “Tidak”.
Mungkin ini hanya disadari sebagian kecil saja dari masyarakat, ada faktor yang lebih penting dari itu, faktor itu adalah “Sifat Konsumtif”. Ya, sifat masyarakat Indonesia yang sangat konsumtif menjadi salah satu faktor yang bertanggung jawab atas kesulitan saat ini. Menghamburkan uang untuk hal-hal yang bersifat “diinginkan bukan dibutuhkan”. Lalu untuk memperbaiki semua itu bagaimana? Ya mulai sisihkan pendapatan untuk berinvestasi.
Benar… “INVESTASI”, salah satu hal yang sangat penting agar keuangan kita kedepan menjadi lebih baik. Saatnya membentuk mentalitas Investasi dalam diri kita. Apa itu ‘Mentalitas Investasi’?
Menurut pakar keuangan di beberapa negara, 'Mentalitas Investasi' itu adalah suatu sifat yang menggambarkan kemampuan mengelola uang mereka sehingga bisa berkembang dan tidak terbuang sia-sia. Yup… Mengembangkan, bukan membuang sia-sia.
Berikut beberapa contoh sikap yang menggambarkan seseorang mempunyai ‘Mentalitas Investasi’.
- Membeli aset yang akan menghasilkan lebih banyak uang atau tumbuh dalam nilai, seperti properti untuk disewakan,dan juga membeli saham atau reksadana.
- Menginvestasikan waktu dan uang untuk mempelajari keterampilan dan pengalaman baru, seperti mengambil kursus malam dan menempatkan diri untuk mendapatkan peluang di tempat kerja.
- Menyiapkan bisnis & menciptakan peluang untuk promosi dan kemajuan ke depan.
- Meninjau setiap pembelian dan selalu mempertanyakan pada dirinya sendiri, 'apakah' itu diperlukan atau hanya diinginkan.
Biasanya ada beberapa tahapan mental yang akan dilewati oleh seseorang, berikut tahapan mental tersebut.
- Mentalitas Pekerja – Bagi sesorang yang ada dalam mental ini, biasanya semua pendapatan dihabiskan untuk pengeluaran, dengan sedikit atau tidak ada yang tersisa pada akhir bulan.
- Mentalitas Menabung – Seseorang yang ada dalam mental ini, biasanya pengeluaran dikurangi di bawah pendapatan dan uang tambahan digunakan untuk melunasi hutang-hutang dan menabung untuk masa depan.
- Mentalitas Investasi - Sebanyak mungkin pendapatan di investasikan guna menghasilkan lebih banyak uang, dan keuntungan tersebut diinvestasikan lagi dan lagi untuk membangun kekayaan yang signifikan. Setiap pembelian diberikan pertimbangan secara hati-hati untuk meminimalkan menghamburkan uang dan memaksimalkan return-on-investment.
Jadi bagaimana? Sudah ada di tahapan yang manakah Anda?
Sudahkah memiliki Mentalitas Investasi? Atau masih berkutat pada mentalitas pekerja?
Ayo sekarang saatnya merubah mentalitas konsumtif menjadi mentalitas menyimpan dan berinvestasi. Beli barang sesuai kebutuhan, jangan beli barang sesuai keinginan. Saatnya berinvestasi untuk kesuksesan finansial.
(Disadur dari http://www.moneysavingchallenge.com/investment-mentality-the-secret-to-financial-success/) |