Bagaimana IHSG dan Ekonomi Indonesia
di Tahun  2018?
Tak terasa kita hampir tiba di penghujung tahun 2017, dan akan segera menyongsong fajar baru di tahun 2018. Sudahkah resolusi investasi Anda di tahun 2017 tercapai seluruhnya? Jika belum, mungkin ada beberapa strategi yang perlu dikaji kembali untuk menghadapi tahun 2018. 
Para pelaku pasar modal seharusnya cukup sumringah dengan pergerakan IHSG tahun ini, yang hingga artikel ini ditulis* telah mencetak return sebesar 15.1% secara year to date, meskipun perekonomian Indonesia mencatatkan angka pertumbuhan yang moderat di kisaran 5.1%. Lalu bagaimanakah dengan prospek perekonomian kita dan arah pergerakan IHSG untuk tahun 2018 mendatang? 
*Ditulis 19/12/2017
Phillip Sekuritas Indonesia baru saja menyelenggarakan acara Market Outlook 2018 yang diselenggarakan di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Desember lalu, menghadirkan ibu Aviliani SE, M.Si, ekonom senior dari INDEF, dan juga tim analis Phillip Sekuritas Indonesia. Acara tersebut membahas bagaimana prospek perekonomian Indonesia menghadapi tahun politik 2018, serta sektor-sektor apa saja yang masih prospektif untuk menopang pergerakan IHSG kedepannya. 

Ibu Aviliani memperkirakan kondisi ekonomi makro Indonesia masih akan stabil, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 mendatang juga masih akan berada di kisaran yang sama dengan capaian tahun 2017, yakni di kisaran 5.1%. Beliau juga mengemukakan faktor pilkada serentak justru berpotensi memacu konsumsi, sehingga berdampak positif terhadap perekonomian. 

Sementara tim analis Phillip Sekuritas Indonesia mengemukakan tiga kemungkinan skenario terkait arah pergerakan IHSG pada tahun depan. Yang pertama adalah skenario dasar, dimana IHSG diperkirakan akan tumbuh 8.1% dari level saat ini menjadi 6,594 (PE 15.1x) apabila kondisi ekonomi relatif sama seperti tahun ini dan situasi politik aman terkendali. Yang kedua adalah skenario optimis, dengan pertumbuhan IHSG diperkirakan mencapai 18.8% menuju level 7,248 (PE 16.6x) apabila kondisi politik stabil dan pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan dari level saat ini. Yang ketiga adalah skenario pesimis, apabila pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan dan/atau ada riak-riak ketegangan yang mengiringi proses pilkada serentak, dengan perkiraan IHSG akan terkoreksi sebesar 2.6% dari level saat ini menuju kisaran level 5,939. 

Untuk sektor-sektor yang dapat berpotensi menopang pergerakan IHSG di tahun depan, tim analis Phillip Sekuritas Indonesia merekomendasikan sektor perbankan dan barang-barang konsumsi (FMCG). Kedua sektor tersebut dipandang masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif yang cukup solid. Sementara itu untuk sektor properti, ritel, dan semen masih akan cenderung netral, sambil menunggu pemulihan daya beli.

Kesimpulan dari Market Outlook 2018 adalah kondisi perekonomian Indonesia telah berada di arah yang benar, meskipun masih butuh penguatan di berbagai bidang. Sedangkan situasi politik seharusnya bukanlah ancaman, jika masyarakat sudah dewasa dalam berdemokrasi. Peluang investasi akan terus terbuka jika kita bisa memandang berbagai hal dari sudut pandang positif.

*Disclaimer ON
( Source : Phillip Sekuritas Indonesia )
Share
Tweet
Forward
Share
Follow Social media Phillip Sekuritas Indonesia
TalkToPhillip
Phillip Securities Indonesia
Phillip Securities Indonesia
Website
Instagram
Copyright © 2017 | PT Phillip Sekuritas Indonesia, All rights reserved.


PT Phillip Sekuritas Indonesia
ANZ Tower Level 23B 
Jl. Jendral Sudirman Kav. 33A, 10220 Jakarta
Telp (62-21) 57 900 800
Fax (62-21) 57 900 809


PT Phillip Sekuritas Indonesia is registered and supervisied by Financial Service Authority (OJK) 
www.poems.co.id | www.phillip.co.id