Phillip Sekuritas Indonesia baru saja menyelenggarakan acara Market Outlook 2018 yang diselenggarakan di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Desember lalu, menghadirkan ibu Aviliani SE, M.Si, ekonom senior dari INDEF, dan juga tim analis Phillip Sekuritas Indonesia. Acara tersebut membahas bagaimana prospek perekonomian Indonesia menghadapi tahun politik 2018, serta sektor-sektor apa saja yang masih prospektif untuk menopang pergerakan IHSG kedepannya.
Ibu Aviliani memperkirakan kondisi ekonomi makro Indonesia masih akan stabil, dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2018 mendatang juga masih akan berada di kisaran yang sama dengan capaian tahun 2017, yakni di kisaran 5.1%. Beliau juga mengemukakan faktor pilkada serentak justru berpotensi memacu konsumsi, sehingga berdampak positif terhadap perekonomian.
Sementara tim analis Phillip Sekuritas Indonesia mengemukakan tiga kemungkinan skenario terkait arah pergerakan IHSG pada tahun depan. Yang pertama adalah skenario dasar, dimana IHSG diperkirakan akan tumbuh 8.1% dari level saat ini menjadi 6,594 (PE 15.1x) apabila kondisi ekonomi relatif sama seperti tahun ini dan situasi politik aman terkendali. Yang kedua adalah skenario optimis, dengan pertumbuhan IHSG diperkirakan mencapai 18.8% menuju level 7,248 (PE 16.6x) apabila kondisi politik stabil dan pertumbuhan ekonomi dapat ditingkatkan dari level saat ini. Yang ketiga adalah skenario pesimis, apabila pertumbuhan ekonomi mengalami perlambatan dan/atau ada riak-riak ketegangan yang mengiringi proses pilkada serentak, dengan perkiraan IHSG akan terkoreksi sebesar 2.6% dari level saat ini menuju kisaran level 5,939.
Untuk sektor-sektor yang dapat berpotensi menopang pergerakan IHSG di tahun depan, tim analis Phillip Sekuritas Indonesia merekomendasikan sektor perbankan dan barang-barang konsumsi (FMCG). Kedua sektor tersebut dipandang masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif yang cukup solid. Sementara itu untuk sektor properti, ritel, dan semen masih akan cenderung netral, sambil menunggu pemulihan daya beli.
Kesimpulan dari Market Outlook 2018 adalah kondisi perekonomian Indonesia telah berada di arah yang benar, meskipun masih butuh penguatan di berbagai bidang. Sedangkan situasi politik seharusnya bukanlah ancaman, jika masyarakat sudah dewasa dalam berdemokrasi. Peluang investasi akan terus terbuka jika kita bisa memandang berbagai hal dari sudut pandang positif.
|