Khawatir dengan Skimming? Ini Tips Untuk Menghindarinya

Skimming menjadi perbincangan hangat setelah banyaknya laporan oleh nasabah BRI atas hilangnya uang mereka dari dalam tabungan. Kejadian ini berlangsung di BRI cabang Kediri.
Lantas, apa yang dimaksud dengan Skimming? Skimming merupakan metode yang digunakan pencuri identitas nasabah bank secara ilegal melalui  alat yang disebut Skimmer. Fungsi alat ini untuk membaca dan menyalin data yang ada pada pita magnetik kartu debit/kredit, tepatnya terletak di balik kartu Anda. Selanjutnya, Skimmer akan memindahkan data Anda pada kartu palsu yang nantinya dapat digunakan untuk bertransaksi layaknya pemegang kartu “Sah”.
Harus Anda ingat, biasanya Skimmer diletakkan pada jalur/area kartu di mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan mesin pembayaran EDC (Electronic Data Capture) yang sudah dimodifikasi. Jadi sebelum Anda melakukan transaksi, pastikan tidak ada yang mencurigakan dibalik mesin-mesin tersebut.
Bagaimana memastikan mesin tersebut dalam keadaan tanpa Skimmer? Beberapa tips ini dinilai mampu menghindari Anda dari bahaya Skimming.

1. Perhatikan dengan baik mesin ATM yang akan digunakan. Cek dan teliti apakah pada tempat memasukkan kartu terdapat benda atau tampilan yang mencurigakan. Dorong sedikit tempat kartu tersebut, pastikan tidak ada renggang. Selanjutnya, cek apakah pada keypad tempat menekan angka-angka terasa berbeda alias lebih “bouncy” daripada biasanya, karena pelaku biasanya akan menempelkan keypad palsu untuk merekam pin yang Anda gunakan.
2. Perhatikan lingkungan sekitar tempat mesin ATM berada. Pelaku Skimming lebih memilih lokasi sepi dan terbuka. Lihat juga kondisi mesin apakah mesin ATM terdapat banyak goresan, lem atau terdapat lampu yang mencurigakan yang tidak Anda temui di mesin ATM lain.
3. Aktifkan notifikasi SMS banking atau internet banking pada telepon genggam, sehingga bila ada transaksi mencurigakan atau transaksi yang tidak kita lakukan, bisa terlacak dengan cepat dan dapat segera diproses oleh pihak yang berwajib.
4. Sebagai pengguna kartu debit/kredit, sebaiknya saat bertransaksi menggunakan kartu, awasi langsung proses pembayaran/transaksi yang sedang berlangsung. Pastikan pada saat bertransaksi, mesin EDC berada di tempat yang terlihat oleh Anda dan pramuniaga.
5. Perhatikan jumlah yang dibayarkan dan yang tercetak pada struk. Pastikan juga Anda mengecek saldo rekening Anda setelah proses transaksi.
6. Saat bertransaksi menggunakan internet banking, jangan menggunakan jaringan wi-fi publik, karena koneksi tersebut sangat rentan diretas dan menjadi target operasi para pencuri data. Perhatikan juga laman Anda bertransaksi, pastikan laman tersebut valid/asli.
7. Ganti secara berkala PIN (Personal Identification Number) pada kartu debit/kredit Anda. Jangan beritahukan PIN, CVV number maupun kode verifikasi ataupun pertanyaan otentikasi Anda kepada orang lain, baik sahabat maupun orang tua.
8. Saat menggunakan mesin ATM, tutupi tangan Anda saat memasukkan PIN untuk menghindari kamera yang terpasang selain kamera CCTV. Cek pada penutup yang berada diatas keypad, pastikan tidak ada kamera yang terpasang.
9. Perbaharui kartu Anda dari yang hanya menggunakan magnetic strip menjadi chip. Proses Skimming akan menjadi lebih sulit bila kartu Anda menggunakan chip.
10. Setelah selesai bertransaksi, jangan langsung membuang struk transaksi di tempat sampah dekat ATM. Pada struk transaksi terdapat informasi waktu dan kode transaksi yang dapat digunakan untuk menggandakan kartu ATM Anda. Simpan struk transaksi atau hancurkan hingga informasi tidak dapat dibaca lagi oleh orang lain.
11. Hindari bertransaksi dengan skala besar saat akhir pekan. Pelaku Skimming memanfaatkan kesempatan ini karena tidak adanya kegiatan operasional bank yang terjadi sehingga proses pelaporan korban akan tertunda hingga hari Senin.

 
Hal terpenting adalah selalu waspada dan perhatikan mesin ATM yang akan Anda gunakan untuk bertransaksi.  Bila Anda merasa ada yang salah dengan mesin ATM, segera tinggalkan. Laporkan kepada satpam dan pihak bank terkait mengenai kecurigaan Anda.

“Be A Smart Investor With Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

(Penulis : Nadia Wahyu Savitri & Dwi Prisetyowati - 15 April 2018)