|
Cara Terbaik Menyikapi Gejolak Pasar Modal |
||||||
 | ||||||
|
Bayangkan Anda sebagai pemula dalam dunia pasar modal. Saat pertama kali memulai investasi, Anda sempat mengecap manisnya capital gain dari saham suatu perusahaan. Beberapa waktu kemudian, antusiasme pasar semakin menggila dan Anda mencoba masuk kembali ke saham tersebut pada level yang lebih tinggi kemudian mengalami kerugian yang cukup besar. Cerita tersebut merupakan kegagalan yang pernah dialami Sir Isaac Newton, fisikawan, matematikawan, dan ahli astronomi penemu hukum gravitasi yang pemikirannya telah diserap oleh banyak orang di dunia. Dalam buku The Intelligent Investor oleh Benjamin Graham bahkan disebutkan bahwa Newton "dapat menghitung pergerakan benda-benda langit, tetapi tidak dapat memprediksi kegilaan manusia". Anda pasti tahu bahwa Newton bukan orang bodoh. Karena itu, kegagalannya dalam berinvestasi di saham South Sea Company merupakan sebuah kejadian besar. Apalagi, ia sempat merasakan keberhasilan dari saham yang sama. Alih-alih melakukan review atas investasi yang telah berhasil terlebih dahulu, Newton dengan rasa percaya diri yang tinggi memilih untuk memperbesar risiko lalu masuk ke dalam gelembung harga yang tinggi demi mendapat keuntungan yang tidak realistis. Sekarang, bayangkan Anda sebagai orang yang mengalami kerugian dalam investasi. Apa yang akan Anda lakukan? Sadar akan Potensi Rugi Jika Anda mengenali modus penipuan berkedok investasi, maka Anda pasti tahu bahwa investasi tanpa potensi rugi hanya ada dalam omong kosong investasi bodong. Tidak ada keuntungan yang bisa dicapai tanpa risiko. Karena itu, saat Anda memutuskan untuk berinvestasi di pasar modal, Anda harus sudah siap dengan risiko yang ada. Percaya bahwa tidak ada risiko untuk gagal dan menutup mata pada keadaan yang menunjukkan sebaliknya merupakan tanda bahwa Anda belum siap berinvestasi di pasar modal. Bahkan, seseorang yang namanya dikenal di dunia investasi pasti pernah gagal paling tidak sekali. Pengendalian Emosi Dalam pasar modal, euforia sering kali melahirkan konsekuensi tidak terduga, baik positif maupun negatif. Pasar digerakan oleh manusia dan perilaku mereka yang seringkali tidak terduga, bukan dengan angka-angka. Investasi memang membutuhkan banyak sekali pengetahuan, tetapi IQ seseorang sama sekali tidak ada hubungannya dengan keberhasilan dalam berinvestasi di pasar modal. Masih dalam buku yang sama, Benjamin Franklin mengutarakan bahwa kesabaran, disiplin, dan antusiasme untuk belajar merupakan elemen terpenting yang dibutuhkan seseorang saat memutuskan untuk masuk ke dalam gejolak pasar modal. Dalam hal ini, aspek psikologis sangat dibutuhkan seorang investor. Bukan seberapa jenius orang tersebut. Antusiasme untuk Belajar Ada pepatah yang mengatakan, "Kesalahan adalah guru terbaik manusia". Penyesalan tidak akan menyelesaikan apa pun, sementara banyak sekali pelajaran yang bisa Anda ambil dalam satu kesalahan jika Anda mau belajar. Melakukan review dari investasi terdahulu merupakan cara terbaik dalam menyikapi gejolak investasi di pasar modal. Pasar akan bergerak ke mana ia ingin bergerak, Anda tidak memiliki kuasa untuk mendikte pasar. Kendati demikian, ada banyak peluang untuk belajar tentang pasar dan para pelaku pasar seperti Anda. Cobalah memandang pergerakan harga dengan lebih manusiawi daripada sebatas deretan garis dan angka. Pahamilah pelaku dan kekuatan yang ada di pasar modal. Kira-kira, apa saja yang mempengaruhi Anda dan mereka? “Be A Smart Investor With Phillip Sekuritas Indonesia” (Penulis: Elva Mustika Rini - Juni 2019)
#TalktoPhillip Vlog | Tips Menghadapi Pasar Bila Sedang Turun |
||||||
|
||||||
|
|
|
||||||||||||||||||||||||||
|
