This line will show up in the preview of some email clients
logo

 

NEWSLETTER PHILLIP
EDITION NO. 75

 

Cara Mudah Investasi Saham Jangka Panjang

img

Mempersiapkan kebutuhan di masa mendatang tidak cukup hanya dengan menabung uang di bank saja. Menabung uang di bank hanya akan membuat nilai uang tergerus karena kalah dengan laju inflasi. Investasi merupakan jalan terbaik untuk menyiapkan masa depan. Investasi sendiri berarti menanam sejumlah dana yang dimiliki ke dalam suatu aset dengan harapan uang yang ditanamkan tersebut akan tumbuh dan memberikan pendapatan tambahan di masa yang akan datang.

Terdapat banyak instrumen investasi, salah satunya adalah investasi saham di mana investor membeli saham perusahan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Investasi saham dapat dilakukan dengan dana minimal Rp100.000 dan memiliki tingkat pengembalian (return) relatif lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya. Tingkat pengembalian tersebut dapat terlihat dalam pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang juga merefleksikan pertumbuhan pasar modal Indonesia.

img

Berinvestasi saham dapat memberikan keuntungan dalam bentuk kenaikan harga (capital gain) dan juga pembagian dividen oleh perusahaan setiap tahun. Namun perlu diperhatikan lagi, tidak semua perusahaan memberikan dividen serta imbal hasil yang optimal dalam jangka panjang. Proses seleksi perlu dilakukan dalam membeli saham perusahaan yang bagus dan potensial. Untuk tujuan investasi jangka panjang, proses seleksi dapat dilakukan melalui pendekatan fundamental dengan metode kualitatif dan metode kuantitatif.

Metode kualitatif berarti melihat kualitas perusahaan yang ingin dimiliki. Seorang Investor harus melihat kualitas manajemen perseroan, mengerti proses bisnisnya, mengetahui produk yang dihasilkan, serta melihat strategi perusahaan dalam menghadapi dinamika bisnis yang terjadi. Langkah awal yang dapat dilakukan yakni membeli perusahaan yang sudah terkenal dan produknya banyak ditemukan seperti Indomie (Indofood/ICBP), Pepsodent (Unilever/UNVR), Bank Central Asia (BBCA), Telkomsel, atau Indihome (Telkom/TLKM). Perusahaan terkenal pastinya memiliki produk dan jasa yang banyak digunakan oleh masyarakat. Hal ini akan membuat perusahaan akan terus ada dan bertumbuh di masa yang akan datang.

Perusahaan terkenal tidak selamanya bagus. Investor harus melihat jauh ke dalam kinerja keuangan perseroan. Metode kuantitatif akan membantu kita dalam melihat kinerja keuangan perseroan. Analisis kuantitatif akan merefleksikan kemampuan perusahaan menghasilkan laba, tingkat utang perusahaan, dan kemampuan perusahaan membayar utang. Kinerja keuangan perseroan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang dihasilkan dan dapat ditemukan di situs perusahaan dan situs resmi Bursa Efek Indonesia. Langkah sederhana analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan menganalisis perkembangan pendapatan perusahaan dari tahun ke tahun, apakah mengalami penurunan atau kenaikan. Sejalan dengan melihat perkembangan pendapatan, perkembangan laba bersih perusahaan juga menjadi hal yang harus diperhatikan oleh investor. Perusahaan yang memiliki pendapatan dan laba bersih yang konsisten bertumbuh merupakan perusahaan yang bagus untuk diinvestasikan. Perusahaan berkualitas dengan kinerja keuangan yang baik tentunya akan memiliki nilai yang terus tumbuh di mata investor sehingga meningkatkan harga saham perusahaan.

Penilaian kinerja keuangan perseroan secara mendetail dapat menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan sederhana yang dapat digunakan meliputi rasio profitabilitas, rasio utang, dan rasio likuiditas. Rasio profitabilitas yang sering digunakan untuk menilai keuntungan perusahaan di antaranya Gross Profit Margin (GPM) untuk melihat efisiensi perusahaan dalam menghasilkan produk; Operating Profit Margin (OPM) untuk melihat efisiensi operasional perusahaan; serta Net Profit Margin (NPM). Semakin besar GPM, OPM dan NPM maka perusahaan tersebut semakin optimal dalam menghasilkan laba.

Rasio likuiditas dinilai dari kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek dengan menggunakan current ratio. Perusahaan yang memiliki nilai current ratio di atas 1x berarti perusahaan memiliki aset lancar yang lebih tinggi dibandingkan kewajiban lancarnya. Perusahaan yang memiliki current ratio di bawah satu dikhawatirkan kesulitan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

Tingkat utang perusahaan dapat terlihat melalui debt equity ratio, di mana rasio ini akan memperlihatkan seberapa besar jumlah utang dibandingkan dengan modal yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat utang lebih besar dari modal yang dimiliki dapat diartikan memiliki jumlah utang yang relatif besar dan akan meningkatkan risiko perusahaan.

Selain melihat kinerja keuangan, dividen juga merupakan hal penting yang patut diperhatikan. Investor sebaiknya memilih perusahaan yang rutin membagikan dividen setiap tahunnya. Berikut ini merupakan beberapa contoh kinerja keuangan perusahaan terkenal yang sering kita jumpai produk dan jasanya.

Kinerja keuangan masing-masing perseroan (dalam jutaan rupiah).

img

img
Berdasarkan paparan kinerja masing-masing perusahaan, terlihat bahwa ICBP, UNVR, dan BBCA memiliki pendapatan serta laba bersih yang terus meningkat setiap tahunnya. Sementara GIAA, meskipun pendapatannya meningkat, namun laba bersihnya fluktuatif. Berdasarkan tingkat utang, ICBP memiliki tingkat utang di bawah nilai modalnya (DER < 1), sementara UNVR dan GIAA memiliki nilai DER > 1. Sementara itu dari passive income yang didapat, selama 5 tahun terakhir ICBP, UNVR, dan BBCA rutin membagikan dividen. Sementara, GIAA tidak pernah membagikan dividen.

Perkembangan kinerja perseroan tentunya juga akan tergambar dalam pergerakan harga emiten tersebut. Berikut merupakan pergerakan harga masing-masing emiten sejak pertama kali melantai di Bursa Efek indonesia.

img

Investasi dengan tingkat imbal hasil yang tinggi seringkali diiringi pula dengan risiko yang tinggi, begitu juga dengan saham. Namun sebenarnya tidak ada istilah high risk high return. Risiko tinggi saat investasi saham hanya akan terjadi saat investor membeli saham secara asal tanpa pertimbangan dan dasar terlebih dahulu. Perlu diingat kembali juga investasi saham sendiri merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan hasil optimal dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, investasi jangka panjang juga akan memperkecil risiko investasi sementara transaksi saham jangka pendek justru akan memperbesar risiko yang ada.

Jadi kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi? Sebenarnya, waktu yang tepat untuk berinvestasi adalah 20 tahun yang lalu, di mana kita dapat menikmati hasil dari investasi tersebut sekarang. Namun tidak ada kata terlambat untuk berinvestasi. Melihat tingkat return yang cukup baik untuk jangka panjang, kita dapat mulai berinvestasi dari sekarang untuk masa depan yang lebih baik.

“Be A Smart Investor With Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

(Penulis : Stefanus Adrian Chandra Wijaya - Juli 2019)



TalkToPhillip
Phillip Securities Indonesia
Phillip Securities Indonesia
Website
Instagram
img

 

Kini Anda bisa bertransaksi reksa dana melalui aplikasi POEMS di smartphone ios & Android Anda
Makin praktis, makin fleksibel. Beli reksa dana online kapan saja di mana saja, cek profil dan performa reksa dana yang tersedia, cek status reksa dana yang kita miliki, tetap gratis* biaya transaksi,dan tetap satu platform.
POEMS IOS
POEMS ANDROID

 

Copyright © 2019 Phillip Sekuritas Indonesia, All rights reserved.
Email Anda telah kami daftarkan sebagai penerima newsletter Phillip Sekuritas Indonesia.