Sehat Mengatur Keuangan Sejak Dini |
|
 |
|
Euforia setelah menerima gaji di akhir bulan memang terkadang membuat kita lupa diri. Ketika melihat kondisi sekeliling dan menemukan barang yang telah usang, keinginan untuk berbelanja dengan dalih kebutuhan tidak dapat terhindarkan.
Tentu saja hal tersebut tidak dapat dibenarkan. Membiarkan aliran dana yang terus bocor di awal bulan sehingga kita hidup seraya menunggu gaji berikutnya bukanlah hal yang bijak. Bagaimana jika kita tidak dapat bekerja lagi di masa yang akan mendatang? Siapa yang dapat memenuhi kebutuhan kita sehari-hari jika hal itu terjadi? Oleh karena itu, pengelolaan dalam keuangan memang sangatlah dibutuhkan untuk persiapan di masa mendatang.
Perencanaan keuangan secara ideal
Menurut Martha Christina, Kepala bagian Edukasi PT Phillip Sekuritas Indonesia dalam video mengenai investasi dengan gaji UMR, perencanaan keuangan yang ideal adalah 100% dari gaji kita, kita gunakan maksimal 50% untuk kebutuhan sehari-hari, sekitar 30% untuk cicilan produktif, dan 20% untuk berinvestasi. Cicilan produktif yang dimaksud bukanlah cicilan barang yang konsumtif untuk gaya hidup atau hobi, melainkan cicilan yang sifatnya produktif seperti mobil dan rumah.
Memang tidak mudah untuk mengikuti perencanaan ideal seperti yang telah disebutkan di awal. Namun, mengurangi gaya hidup yang kurang sehat seperti merokok satu sampai dua bungkus sehari dapat membantu kita menabung untuk masa depan.
Apakah mengurangi gaya hidup yang kurang sehat dapat mempengaruhi kondisi keuangan kita?
Tentu saja hal tersebut sangat berpengaruh. Mari kita berhitung. Dalam satu hari, kita membeli sebungkus rokok setidaknya sekali dengan kisaran harga rata-rata Rp20.000. Dalam seminggu kita telah menghabiskan Rp140.000 untuk tujuh bungkus rokok, dan jika kita hitung dalam setahun, kita telah menghabiskan Rp7.200.000. Lalu bagaimana dengan lima tahun kemudian? Terlihat jelas bahwa sesungguhnya kita dapat mengurangi pengeluaran yang membeludak hanya dengan mengurangi satu kebiasaan buruk.
Mari kita coba alihkan dana tersebut menjadi dana untuk berinvestasi di pasar modal. Jika setiap bulan kita memasukan Rp600.000 di instrumen reksa dana pasar uang dengan ekspektasi return sekitar 6% per tahun, kita bisa mengumpulkan uang sebesar Rp7.401.338 selama satu tahun.
Lalu, bagaimana kalau anggaran yang kita tetapkan sebelumnya masih belum cukup juga?
Jika perencanaan ideal tersebut belum dapat terpenuhi atau malah cenderung kurang pada anggaran kebutuhan sehari-hari, kita perlu membedah terlebih dulu rincian pengeluaran kita. Kita juga harus dapat membedakan mana yang merupakan keinginan dan kebutuhan secara jeli.
Jangan menggunakan dana yang telah kita tetapkan sebelumnya untuk menutupi kekurangan jika anggaran untuk kebutuhan sehari-hari telah habis. Biasakan diri kita untuk disiplin menaati anggaran karena akan menjadi kebiasaan buruk jika dibiarkan dan dapat membuat aliran dana kita menjadi tidak terkendali.
“Be A Smart Investor With Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
(Penulis : Evita Gozza - Juli 2019)
|
|
|
|