This line will show up in the preview of some email clients
logo

 

NEWSLETTER PHILLIP
EDITION NO. 76

 

Faktor Penggerak Kinerja Industri

img

Pada newsletter sebelumnya, kita telah dikenalkan pada fitur stock scanner dan stock screener yang membantu menemukan perusahaan berfundamental baik. Akan tetapi selain mengenal perusahaan dan memahami siklus kerjanya, penting juga bagi investor untuk mempelajari sektor industri di mana perusahaan tersebut bergerak. Karenanya, analisa industri sangat diperlukan dalam menganalisa prospek perusahaan.

Sembilan sektor industri yang tercantum di Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki kriteria dan faktor penggerak industrinya masing-masing. Investor tidak bisa menyamakan prospek antara satu saham dengan saham lain yang bergerak dalam industri berbeda. Oleh karena itu, mari kita telusuri lebih dalam setiap sektor di atas yang terdapat di BEI.

Pertanian
Pertanian memiliki beberapa sub sektor, yaitu sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Pergerakan sektor pertanian di BEI lebih dipengaruhi oleh emiten di sub sektor perkebunan karena pergerakannya likuid dan memiliki kapitalisasi pasar yang tinggi. Contoh emiten sub sektor ini ialah Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Eagle High Plantation Tbk (BWPT), dan PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP).

Emiten sub sektor perkebunan dipengaruhi oleh perkembangan harga minyak sawit dunia (crude palm oil), keadaan cuaca, masa panen dan peraturan pemerintah terkait industri.

Pertambangan
Sub sektor pertambangan antara lain batu bara, minyak dan gas bumi, logam dan mineral, serta pertambangan batu-batuan. Emiten di industri pertambangan yang sering diamati yaitu Adaro Energy Tbk (ADRO), Indo Tambangraya Megah (ITMG), dan Tambang Batu Bara Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA).

Emiten di industri pertambangan sangat dipengaruhi oleh harga komoditas, yaitu harga batu bara, nikel, minyak, dan peraturan yang terkait dengan industri ini.

Industri Dasar dan Kimia
Industri ini memiliki berbagai variasi sub sektor didalamnya yaitu sub sektor semen, keramik, porselen dan kaca, logam, kimia, plastik dan kemasan, pakan ternak, kayu, serta pulp dan kertas.

Emiten yang termasuk dalam industri ini di antaranya Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), Aneka Gas Industri Tbk (AGII), dan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP). Masing-masing sub sektor memiliki kriteria industri berbeda sehingga faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan dalam sub sektor tersebut juga berbeda.

Aneka Industri
Industri ini terdiri atas sub sektor mesin dan alat berat, otomotif, tekstil, alas kaki, kabel, serta elektronika. Emiten yang sering diperdagangkan di industri ini di antaranya Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI), Astra International Tbk (ASII), dan Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL).

Nilai tukar rupiah merupakan faktor yang mempengaruhi emiten tekstil seperti SRIL. Sementara ASII merupakan grup perusahaan yang terdiri atas berbagai macam industri di dalamnya, di antaranya perkebunan, otomotif, keuangan, dan lain-lain.

Barang Konsumsi
Industri barang konsumsi terdiri atas sub sektor makanan dan minuman, rokok, farmasi, kosmetik, serta peralatan rumah tangga. Contoh emiten industri barang konsumsi yang melantai di bursa di antaranya Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), Gudang Garam Tbk (GGRM), Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Produk yang dihasilkan oleh emiten di industri ini merupakan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat. Emiten yang termasuk dalam industri ini juga disebut sebagai saham defensif karena kinerja emitenmya tidak begitu dipengaruhi kondisi perekonomian. Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja emiten dalam industri ini yaitu daya beli masyarakat. Sementara, emiten rokok juga dipengaruhi oleh harga cukai.

Properti, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan
Emiten yang termasuk dalam industri ini yaitu Alam Sutera Reality Tbk (ASRI), Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PP (Persero) Tbk (PTPP).

Faktor yang mempengaruhi sub sektor properti di antaranya daya beli masyarakat, suku bunga bank, serta kebijakan perbankan seperti pelonggaran DP properti.

Sementara, faktor yang mempengaruhi sub sektor konstruksi di antaranya jumlah alokasi anggaran pemerintah, kelancaran proyek yang dikerjakan, serta nilai kontrak yang didapat.

Infrastruktur, Utilitas, dan Transportasi
Emiten yang sering dicermati dalam industri ini yaitu Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), emiten sub sektor telekomunikasi seperti Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Faktor yang mempengaruhi industri yang bergerak dalam pengelolaan jalan tol (JSMR) yaitu jumlah kontrak pembangunan jalan tol dan arus mobil di jalan tol. Pada telekomunikasi, ketatnya persaingan industri dan aturan pemerintah juga dapat mempengaruhi kinerja emiten. Untuk Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA), faktor yang mempengaruhi adalah harga avtur dan jumlah kehadiran turis.

Keuangan
Emiten pada industri keuangan didominasi oleh perbankan. Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) merupakan contoh dari emiten perbankan. Emiten perbankan sangat erat kaitannya dengan keadaan perekonomian global maupun suatu negara. Kondisi perekonomian global dan suatu negara yang melemah dapat berpotensi menurunkan kinerja perbankan.

Faktor berikutnya yaitu kebijakan bank sentral (Bank Indonesia), seperti perubahan giro wajib minimum dan penurunan suku bunga. Penurunan suku bunga bank sentral dapat mengakibatkan penurunan suku bunga perbankan sendiri sehingga mengakibatkan pendapatan bank dari bunga akan menurun. Namun sisi positifnya, penurunan suku bunga akan menjadi stimulus dalam menambah jumlah pemberian kredit oleh perbankan kepada para nasabah.

Perdagangan Jasa dan Investasi
Industri ini terdiri atas sub sektor perdagangan eceran dan sub sektor perdagangan besar. Pasar swalayan atau pasar yang menjual produk-produk rumah tangga, pakaian, dan kebutuhan keseharian lain merupakan sub sektor perdagangan eceran. Beberapa emiten di perdagangan eceran di antaranya Matahari Department Store Tbk (LPPF) dan Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). Faktor yang mempengaruhi emiten dalam sub sektor tersebut yaitu daya beli masyarakat dan siklus industri seperti momen hari raya atau pergantian tahun.

Banyak jenis industri di Pasar Modal, jadi pahami dengan baik sebelum membeli ya!

“Be A Smart Investor With Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

(Penulis: Stefanus Adrian Chandra Wijaya - Agustus 2019)

TalkToPhillip
Phillip Securities Indonesia
Phillip Securities Indonesia
Website
Instagram
img

 

Kini Anda bisa bertransaksi reksa dana melalui aplikasi POEMS di smartphone ios & Android Anda
Makin praktis, makin fleksibel. Beli reksa dana online kapan saja di mana saja, cek profil dan performa reksa dana yang tersedia, cek status reksa dana yang kita miliki, tetap gratis* biaya transaksi,dan tetap satu platform.
POEMS IOS
POEMS ANDROID

 

Copyright © 2018 Phillip Sekuritas Indonesia, All rights reserved.
Email Anda telah kami daftarkan sebagai penerima newsletter Phillip Sekuritas Indonesia.