Pengertian dasar mengenai saham memang sudah tidak asing lagi bagi para investor pemula. Namun, apakah itu sudah cukup membantu mereka saat terjun langsung untuk berinvestasi di pasar modal? Tentu saja jawabannya tidak. Kondisi pasar keuangan yang terus berevolusi membuat selalu saja ada hal baru yang bisa dipelajari investor. Maka itu, menguasai dunia investasi tidak dapat dilakukan dalam tempo waktu yang singkat.

Meskipun demikian, guna memantapkan para investor pemula dalam berinvestasi saham, terdapat enam hal penting yang wajib untuk diketahui. Walau sederhana dan cukup mendasar, enam hal ini dapat sangat membantu para investor pemula dalam bertransaksi di pasar saham. Berikut rinciannya.

1. Segmen Pasar pada Pasar Sekunder

Pasar sekunder di Bursa Efek Indonesia terbagi menjadi tiga segmen, yaitu pasar reguler, pasar tunai, dan pasar negosiasi.

1. Pada pasar reguler, transaksi dilakukan dalam satuan lot perdagangan (round lot). Dalam satuan perdagangan ini, 1 lot sama dengan 100 lembar saham perusahaan. Penyelesaian transaksi dilakukan pada hari bursa kedua setelah terjadinya transaksi (T+2).
2. Pada pasar tunai, transaksi juga dilakukan dalam satuan lot perdagangan seperti pada pasar reguler. Bedanya, transaksi pada pasar tunai hanya berlangsung pada sesi 1 dan penyelesaian transaksinya dilakukan pada hari yang sama (T+0).
3. Pada pasar negosiasi, transaksi dilakukan berdasarkan kesepakatan antara pembeli dan penjual, serta menggunakan satuan lembar. Perdagangan pada pasar negosiasi berlangsung pada dua sesi dan penyelesaian transaksinya juga dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual. Transaksi di pasar negosiasi biasanya dilakukan melalui perantara dealer perusahaan sekuritas, berbeda dengan transaksi di pasar reguler yang dapat dilakukan langsung melalui platform milik perusahaan sekuritas.

2. Mekanisme Perdagangan Saham

Pada mekanisme perdagangan saham, terdapat prioritas harga dan prioritas waktu yang perlu diperhatikan. Prioritas harga merupakan prioritas yang diberikan kepada investor dengan penawaran yang lebih baik dibanding investor lain. Penawaran yang lebih baik di sini berarti, investor memberikan penawaran harga lebih tinggi untuk pembelian saham dan penawaran harga lebih rendah untuk penjualan saham. Jika investor menawarkan harga yang sama, prioritas berikutnya adalah prioritas waktu. Prioritas waktu merupakan prioritas yang diberikan kepada investor dengan waktu pemesanan lebih cepat dibanding investor lainnya. Dengan memasukkan pesanan lebih cepat, investor tersebut diprioritaskan untuk mendapatkan saham tersebut pada harga yang sama.

3. Jadwal Perdagangan Saham

Perdagangan saham pada pasar sekunder berlangsung pada dua sesi. Berikut rincian mengenai jadwal perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia.

Keterangan: Pada sesi pasca-penutupan (post trading), hanya dapat memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli pada harga penutupan (closing price).

4. Fraksi Harga

Harga suatu saham memang terbentuk berdasarkan permintaan dan penawaran yang terjadi di pasar, tetapi perubahan harga tersebut harus mengikuti fraksi harga yang telah ditentukan. Fraksi harga merupakan perubahan harga yang diperbolehkan dalam transaksi beli dan jual. Berikut rincian lengkap mengenai fraksi harga pada pasar modal Indonesia.

Untuk mempermudah dalam mengetahui fraksi harga, diilustrasikan sebagai berikut. Saham dengan kode LMNO memiliki harga pembukaan sebesar Rp3.550. Harga permintaan dan penawaran untuk saham LMNO masuk dalam kelompok harga Rp2.000 s.d. Rp5.000, berarti fraksi harga yang berlaku ialah Rp10. Dengan ini, kenaikan harga saham LMNO menjadi Rp3.560, Rp3.570, Rp3.580, dan seterusnya. Fraksi ini juga berlaku untuk penurunan harga.

Bagaimana jika investor membeli saham menggunakan harga di luar fraksi yang ada? Kembali ke ilustrasi sebelumnya, jika investor ingin membeli saham LMNO dan memasukkan harga di luar fraksi yang mengatur perubahan harga saham tersebut, seperti Rp3.555, pemesanan secara otomatis akan di-reject oleh sistem karena tidak sesuai dengan fraksi harganya.

5. Auto Rejection

Auto rejection merupakan penolakan yang terjadi secara otomatis terhadap harga penawaran beli atau harga penawaran jual saham di pasar reguler dan pasar tunai yang melebihi ketentuan batas atas atau batas bawah sebagaimana tertera dalam tabel di atas. Auto rejection yang dilakukan oleh sistem perdagangan Jakarta Automated Trading System (JATS) milik Bursa Efek Indonesia ini bertujuan agar transaksi yang terjadi berlangsung secara wajar dan teratur. Namun, untuk saham yang baru pertama kali diperdagangkan di Bursa (Initial Public Offering (IPO)), penerapan auto rejection ditetapkan sebesar dua kali dari persentase batasan auto rejection sebagaimana tertera dalam tabel di atas.

Acuan harga yang digunakan untuk pembatasan harga penawaran tertinggi atau terendah di pasar reguler dan pasar tunai atas saham yang dimasukkan ke JATS ditentukan sebagai berikut:

1. Menggunakan harga pembukaan (opening price) yang terbentuk pada sesi pra-pembukaan.
2. Menggunakan harga penutupan (closing price) di pasar reguler pada hari bursa sebelumnya (previous price) apabila opening price tidak terbentuk.
3. Jika perusahaan tercatat melakukan tindakan korporasi, maka selama tiga hari bursa berturut-turut setelah berakhirnya perdagangan saham yang memuat hak (periode cum) di pasar reguler, acuan harga di atas menggunakan previous price dari masing-masing pasar, baik reguler atau pun tunai.

6. Biaya Transaksi

Berinvestasi pada saham memang tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus melalui perantara, seperti jasa sekuritas. Nah, seperti usaha di bidang jasa lainnya, investor akan dikenakan biaya (fee) dari setiap transaksi, baik beli atau pun jual. Tetapi tenang saja, persenannya tidak begitu besar, kok. Seperti Phillip Sekuritas Indonesia yang menetapkan fee beli sebesar 0,18% dan fee jual sebesar 0,28%. Tidak sampai di situ saja, Phillip Sekuritas Indonesia juga akan memberikan diskon fee menjadi sebesar 0,1% untuk fee beli dan 0,2% untuk fee jual jika transaksi beli dan jual dilakukan pada hari yang sama (one day trading). Berikut rumus untuk menghitung total nilai transaksi pembelian dan penjualan saham di Phillip Sekuritas Indonesia.

- Rumus Perhitungan Total Nilai Transaksi Pembelian

Untuk memahami rumus di atas, mari lihat ilustrasi berikut. Rima melakukan pembelian 2 lot saham LMNO pada harga Rp3.550 di Phillip Sekuritas Indonesia. Jika dihitung dengan rumus fee beli di atas, 2 lot x 100 lembar x Rp3.550, nilai pembelian saham Rima sebesar Rp710.000. Lalu untuk menghitung fee beli, 0,18% x Rp710.000, fee beli Rima sebesar Rp1.278. Jadi, total uang yang harus Rima keluarkan untuk membeli saham LMNO di Phillip Sekuritas Indonesia, Rp710.000 + Rp1.278, sebesar Rp711.278.

- Rumus Perhitungan Total Nilai Transaksi Penjualan

Untuk memahami rumus di atas, mari lihat ilustrasi berikut. Rima melakukan penjualan atas 2 lot saham LMNO-nya pada harga Rp5.780 di Phillip Sekuritas Indonesia. Jika dihitung dengan rumus fee jual di atas, 2 lot x 100 lembar x Rp5.780, nilai penjualan saham Rima sebesar Rp1.156.000. Lalu untuk menghitung fee jual, 0,28% x Rp1.156.000, fee jual Rima sebesar Rp3.237. Jadi, total uang yang didapat Rima dari penjualan saham LMNO di Phillip Sekuritas Indonesia, Rp1.156.000 - Rp3.237, sebesar Rp1.152.763.

Itulah enam hal dasar yang wajib diketahui oleh para investor saham pemula. Sesungguhnya, kunci dalam berinvestasi adalah rutin dan teratur. Semakin sering investor berinvestasi, semakin mahir ia melakukannya. Ikuti juga perkembangan berita yang berhubungan dengan pergerakan pasar modal, seperti berita terkait kesepakatan ekonomi antar-negara, kondisi dan tantangan ekonomi yang dialami industri tertentu, atau pun kebijakan yang berdampak global karena hal ini bisa menjadi penentu naik-turunnya harga saham. Dengan menambah wawasan dalam dunia investasi, investor akan lebih cermat dalam menentukan waktu yang tepat untuk bertransaksi di pasar modal. Selamat berinvestasi!

“Be A Smart Investor With Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

(Penulis : Ester Lidya Norisa - Februari 2020)