INVESTASI SEHAT
TANPA SAHAM GORENGAN

Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang berorientasi untuk jangka panjang. Oleh karena itu, imbal hasil investasi saham akan terlihat lebih besar jika disimpan dalam jangka waktu yang lama. Akan tetapi, nampaknya para pelaku pasar tidak banyak yang menghiraukan konsep ini. Mencari keuntungan dalam jangka waktu singkat menjadi hal lumrah di pasar saham saat ini.

Meskipun sedang memegang saham perusahaan yang memiliki prospek bagus di masa depan, banyak investor yang tetap khawatir jika portofolio mereka mencatat kerugian. Pada saat pasar saham mengalami koreksi dan hampir semua saham berkapitalisasi pasar besar merah, investor cenderung tergiur untuk mencari saham yang sedang hijau. Demi meraih keuntungan dalam jangka pendek, banyak investor yang membeli saham tanpa memperhatikan pergerakan dari sisi fundamental maupun teknikal. Kondisi ini dapat mengakibatkan investor membeli saham yang memiliki volatilitas tinggi dan pergerakannya sulit ditebak atau bisa disebut juga saham gorengan. Terdapat beberapa cara untuk bisa mengidentifikasi saham gorengan, yaitu:

1. Saham gorengan dapat bergerak tiba-tiba dengan volume dan nilai transaksi harian yang tinggi, meskipun sebelumnya sangat sepi ditransaksikan.
2. Bid dan offer yang mencurigakan.
3. Pergerakan yang fluktuatif dalam satu hari perdagangan. Contohnya, saham bisa naik 10% dalam satu hari, namun 15 menit berikutnya bisa minus 3%.
4. Kenaikan saham tidak disertai dengan perbaikan kinerja perusahaan.
5. Pergerakan harga tidak dapat dianalisa menggunakan analisa fundamental maupun teknikal.

Berikut contoh ilustrasi cara mendeteksi saham gorengan.

1. Volume melonjak tiba-tiba

2. Volume dan Que cenderung tipis

3. Pergerakan harga saham yang fluktuatif dalam satu hari (menggunakan chart interval 5 menit)

Lalu, bagaimana cara menyikapi adanya kehadiran saham gorengan? Bolehkah investor mencari keuntungan dengan mentransaksikannya? Terdapat banyak hal yang harus diperhatikan jika ingin bertransaksi saham gorengan. Lebih lanjut, tim riset Phillip Sekuritas Indonesia cenderung tidak merekomendasikan para investor pemula untuk bertransaksi saham gorengan. Sebab, bertransaksi pada saham gorengan membutuhkan pengalaman, kesiapan mental, dan rencana trading yang matang. Perlu diperhatikan juga bahwa saham gorengan BUKAN merupakan investasi jangka panjang karena menyimpannya terlalu lama dapat menimbulkan kerugian berlipat ganda. Saham gorengan lebih baik ditransaksikan dalam jangka pendek dengan memanfaatkan fluktuasi harganya.

Bagi yang sudah yakin ingin bertransaksi saham gorengan, berikut beberapa tips untuk mentransaksikannya:

1. Bertransaksilah dengan jumlah uang yang sedikit. Misalnya, 5%-10% dari dana yang dimiliki.
2. Sesuaikan rencana trading untuk jangka pendek. Misalnya, untuk ditransaksikan hanya dalam satu hari.
3. Disiplin dengan rencana trading yang telah dibuat dan jangan takut cut loss. Misalnya, tentukan target keuntungan 3%-5% dengan titik cut loss jika harga turun 2%.
4. Jangan mudah tergiur jika sudah mendapatkan keuntungan. Tetap rasional jika ingin bertransaksi kembali pada saham-saham gorengan lainnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa saham gorengan bukanlah sarana investasi karena tidak dapat dipegang dalam jangka waktu yang lama. Saham gorengan hanya disarankan untuk investasi jangka pendek dengan memanfaatkan fluktuasi harga. Gunakanlah sedikit modal serta rencana trading yang matang. Jangan takut cut loss jika ingin mencoba bermain di saham gorengan.

Untuk mendapatkan informasi mengenai pasar saham lebih dalam, Phillip Sekuritas Indonesia menyediakan Phillip Webinar, yaitu fasilitas berupa diskusi interaktif yang akan dilakukan bersama tim riset Phillip Sekuritas Indonesia setiap hari bursa, dimulai pada pukul 08.30 WIB hingga selesai. Melalui fasilitas ini, Anda dapat mengetahui informasi terbaru mengenai pasar saham, mendapatkan rekomendasi saham, serta berdiskusi secara langsung bersama tim riset Phillip Sekuritas Indonesia. Kunjungi www.poems.co.id/researchpage untuk informasi lebih lanjut mengenai fasilitas ini. Selamat berinvestasi!

“Be A Smart Investor With Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

(Penulis: Stefanus Adrian Chandra Wijaya - Februari 2020)