Maksimalkan Keuntungan Pendapatan Pasif dari Investasi Saham

Keuntungan dari berinvestasi saham bisa dikatakan memang sangat menjanjikan di masa depan. Banyaknya investor yang berhasil mendapatkan keuntungan besar karena berinvestasi saham dapat menjadi bukti nyata akan hal tersebut. Tentu saja ini terjadi bukan tanpa sebab, melainkan karena dalam berinvestasi saham investor bisa mendapatkan dua keuntungan sekaligus, yaitu keuntungan dari capital gain dan keuntungan dividen yang dibagikan oleh emiten.

Keuntungan capital gain diperoleh dari kenaikan harga saham yang investor miliki dan dapat terealisasikan bila investor menjual saham tersebut. Berbeda dengan capital gain, keuntungan dividen dapat investor nikmati tanpa perlu menjual sahamnya terlebih dahulu. Keuntungan ini didapat melalui pembagian dividen yang dilakukan oleh emiten. Namun, perlu diperhatikan bahwa tidak semua emiten membagikan dividen kepada pemegang sahamnya. Investor harus mencermati data historis pembagian dividen emiten tersebut bila ingin mencicipi bagi hasil keuntungannya.

Jika ingin memperoleh pendapatan pasif melalui pembagian keuntungan emiten, pilihlah emiten yang rutin membagikan dividen setiap tahunnya. Investor dapat melihat data riwayat pembagian dividen perusahaan emiten melalui aplikasi POEMS dengan cara memilih saham yang diinginkan, lalu memilih menu Corporate Action.

Tidak berhenti di situ saja, seorang investor juga harus mengetahui beberapa tanggal penting untuk dapat menikmati dividen dari suatu emiten. Tanggal tersebut adalah tanggal cum date dan tanggal ex date. Berikut penjelasannya.

• Cum date: Tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan ingin mencatatkan diri sebagai pemegang hak untuk mendapatkan dividen dari emiten tersebut.
• Ex date: Tanggal setelah cum date. Bila investor melakukan pembelian saham pada tanggal ini, investor tidak akan mendapatkan hak dividen dari emiten tersebut.
• Recording date: Tanggal pencatatan bagi pemilik saham yang berhak mendapatkan dividen.
• Payment date: Tanggal pembayaran dividen.

Selain memperhatikan tanggal-tanggal di atas, investor juga perlu memperhatikan rasio terkait dengan dividen tersebut. Rasio yang perlu dicermati ialah Dividend Payout Ratio (DPR) dan dividend yield. Dividend payout ratio merupakan rasio yang menggambarkan seberapa royal emiten membagikan keuntungan yang dimiliki kepada pemegang saham. Semakin tinggi rasio DPR suatu emiten, menjelaskan semakin royal emiten tersebut dalam membagikan labanya kepada pemegang saham. Di sisi lain, dividend yield menggambarkan besar keuntungan yang diperoleh investor dari dividen yang diberikan emiten, bila investor membeli saham tersebut pada harga tertentu. Semakin besar nilai dividend yield, semakin besar pula tingkat keuntungan yang diterima investor. Nilai dividend yield yang disarankan ialah di atas 3%. Berikut rumus untuk menghitung DPR dan dividend yield.

DPR: Dividen per lembar saham / laba per lembar saham
Dividend yield: Harga / dividen per lembar saham

Secara historis, mengharapkan dividen dengan membeli saham saat tanggal cum date sangat berisiko menimbulkan kerugian. Investor yang membeli saham pada tanggal cum date sering kali harus dihadapkan dengan penurunan harga saham emiten tersebut di tanggal ex date. Penurunan yang terjadi pada tanggal ex date pun sering kali mengalahkan dividend yield yang diharapkan investor.

Oleh sebab itu, bagi investor yang mengharapkan arus kas pasif dari dividen yang diterima setiap tahun, wajib berorientasi untuk jangka panjang. Hal ini untuk menghindarkan investor dari kerugian fluktuasi harga saham setiap tahunnya. Selain itu, agar investor tetap mendapatkan arus kas dari dividen yang rutin diterima. Saham-saham yang secara historis memiliki dividend yield yang tinggi ialah ITMG, BJTM, dan HMSP.

Dengan ini, dalam menghadapi kondisi pasar modal yang sejak Desember tahun lalu mengalami penurunan, investor bisa mempertimbangkan strategi untuk memaksimalkan keuntungan dari dividen yang dibagikan oleh emiten. Dengan dividen, investor dapat menikmati keuntungan tiap tahunnya tanpa harus menjual saham yang dimiliki.


“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”


* Disclaimer ON

(Penulis: Stefanus Adrian Chandra Wijaya - Maret 2020)