Selain analisis fundamental dan teknikal, terdapat banyak analisis lainnya yang dapat Anda gunakan untuk memprediksi harga saham, salah satunya ialah analisis foreign flow. Analisis foreign flow sendiri merupakan analisis yang melihat pergerakan dana asing dalam suatu saham melalui data penjualan dan pembeliannya. Dalam analisis ini, istilah awal yang perlu Anda ketahui ialah mengenai net buy asing dan net sell asing. Net buy asing merupakan jumlah value pembelian bersih asing pada periode tertentu yang nilainya lebih besar dibandingkan dengan jumlah jualnya, sementara net sell berarti sebaliknya.
Komposisi kepemilikan di bursa saham Indonesia hingga saat ini memang masih didominasi oleh kepemilikan lokal daripada asing, begitu juga dengan total transaksinya. Akan tetapi, meskipun total kepemilikan asing dan volume trading-nya lebih rendah dibandingkan lokal, mayoritas kepemilikan asing merupakan institusi, sedangkan mayoritas lokal dimiliki oleh perorangan (retail).
Aksi net buy atau pun net sell asing sering kali mempengaruhi pergerakan harga saham. Di mana pada saat pembelian terjadi, sering kali harga saham naik. Sementara, jika mereka melakukan penjualan besar-besaran, harga saham menjadi turun. Berbeda dengan investor lokal, meskipun mendominasi total transaksi di bursa, sangat jarang aksi investor lokal dapat langsung mempengaruhi pergerakan harga saham.
Hal ini karena investor asing memiliki jumlah dana yang banyak dan mengikuti tren yang sama, berbeda dengan investor lokal yang bergerak secara individual dan cenderung tidak mengikuti tren dalam bertransaksi. Layaknya hukum permintaan dan penawaran, bila banyak permintaan (pembelian) yang terjadi, harga akan naik, begitu pula sebaliknya.
Aksi aliran dana asing dapat Anda lihat secara jelas pada saham-saham big caps yang memiliki nilai kapitalisasi besar di bursa saham. Memiliki fundamental bagus dan berprospek cerah merupakan alasan investor asing yang merupakan institusi ini sering bertransaksi di saham big caps. Investor asing juga terbilang sangat konservatif dalam menentukan saham pilihannya, mereka memakai dasar analisis fundamental dalam menimbang prospek saham tersebut.
Seperti yang terjadi di bursa saham Indonesia sendiri, investor asing cenderung mencatatkan net sell sebesar 32.69 triliun rupiah dari awal tahun hingga 10 Juli 2020. Keputusan ini diambil karena mereka cenderung memindahkan dananya dari pasar saham emerging market seperti Indonesia yang memiliki tingkat risiko tinggi, ke aset lainnya yang memiliki risiko rendah saat kondisi ekonomi dunia melemah seperti sekarang ini. Investor asing juga cenderung membatasi pembelian mereka setiap harinya.
Terlihat pada 10 Juli 2020, investor asing membukukan pembelian bersih sebesar 46.82 miliar rupiah, meskipun sejak akhir tahun masih mencatatkan net sell sebesar 32.69 trilliun rupiah. Daftar saham yang banyak dibeli dan dijual asing juga terlihat di atas.
Namun, perlu diperhatikan juga, tingginya pembelian atau penjualan saham oleh investor asing dalam satu hari terkadang tidak bisa dijadikan patokan untuk mengetahui apakah kenaikan akan terjadi hari ini atau keesokan harinya. Kepemilikan jumlah dana yang besar cenderung membuat investor asing akan sulit melakukan aksi beli dan jual dalam satu hari saja. Biasanya, mereka perlu melakukan akumulasi atau distribusi selama beberapa hari pada suatu saham. Anda dapat melihat historis pembelian atau penjualan asing pada suatu saham dengan langkah berikut.
- Lakukan login melalui aplikasi ProTrader pada PC Anda
(Anda dapat men-download aplikasi POEMS ProTrader melalui link berikut https://www.poems.co.id/Support/Download)
- Pilih analysis
- Pilih local/foreign
- Tentukan periode waktu dan pilih saham sesuai keinginan, lalu klik reload (Contoh berikut tampilan analisis foreign flow melalui ProTrader untuk saham ADRO)
Selain itu, Anda juga dapat melihat informasi mengenai transaksi foreign flow setiap hari bursa, setelah penutupan bursa, melalui channel Telegram milik Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia yang dapat Anda akses dengan link t.me/Research_PSI. Happy Investing dan salam cuan!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
(Penulis: Stefanus Adrian Chandra Wijaya - Juli 2020)
(Editor : Ester Lidya Norisa)
|