Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menguat 7.06% sejak awal Desember hingga 23 Desember 2020. Kenaikan fantastis di awal Desember ini melanjutkan kenaikan IHSG di bulan November yang telah naik sebesar 9.44%.

Tingginya harapan investor akan perbaikan ekonomi, kehadiran vaksin COVID-19, dan juga potensi return yang lebih besar pada pasar modal di negara emerging market dapat dikatakan menjadi faktor-faktor penggerak IHSG. Salah satu industri yang menjadi sorotan pada bulan November dan Desember ini adalah industri pertambangan.

Tercatat bahwa indeks pertambangan mengalami kenaikan yang melampaui IHSG, yaitu sebesar 18.06% di bulan November dan 15.31% di bulan Desember hingga 23 Desember 2020. Kenaikan indeks pertambangan saat ini bahkan telah melampaui penurunannya di bulan Maret lalu.

Kenaikan drastis pada industri pertambangan disebabkan oleh perbaikan ekonomi global yang meningkatkan permintaan akan komoditas pertambangan. Potensi kehadiran mobil listrik juga merupakan stimulus tambahan karena Indonesia merupakan negara produsen nikel terbesar. Nikel sendiri digunakan sebagai bahan baku untuk baterai listrik. Kondisi ini menyebabkan harga saham yang memproduksi nikel, seperti INCO, ANTM, dan NIKL mengalami kenaikan drastis.

Tak ketinggalan, harga saham penghasil minyak dan batu bara juga meningkat signifikan karena kenaikan harga komoditas dunia. Saat ini, harga saham ELSA telah berada di atas harga sebelum penurunan pasar akibat COVID-19. Begitu pula dengan saham batu bara, yaitu PTBA, ADRO, INDY, dan ITMG. Kenaikan batu bara juga terlihat masih bertenaga dalam beberapa hari terakhir karena meningkatnya aktivitas industri China yang terlihat dari meningkatnya angka China Manufacturing PMI.

Berbagai wilayah di dunia saat ini juga masuk ke dalam musim dingin. Secara historis, permintaan batu bara akan meningkat pada saat musim dingin sehingga mengakibatkan kenaikan pula pada harga acuan batu bara. Selain dari kondisi global tersebut, adanya kesepakatan penjualan batu bara antara China dan Indonesia juga menjadi pendorong kenaikan harga saham batu bara di Indonesia.

Fluktuasi harga komoditas dalam beberapa hari terakhir ini tentunya dapat menjadi kesempatan bagi para trader untuk trading di saham komoditas. Trader dapat memanfaatkan kenaikan harga komoditas untuk mendapatkan keuntungan. Kenaikan harga komoditas dapat dilihat setiap harinya melalui channel Telegram phillip sekuritas Indonesia di link t.me/Research_PSI dengan tampilan gambar seperti berikut:

Bagi trader dan investor yang ingin ikut mendapat keuntungan dalam rally harga komoditas ini, harus tetap mengikuti rencana trading masing-masing dan tidak disarankan asal membeli saham. Hal ini karena dalam setiap investasi maupun trading pasti terdapat risiko. Trader maupun investor harus dapat melihat adanya potensi risiko tersebut dengan mempersiapkan rencana trading yang matang untuk mengurangi potensi kerugian yang ada.

Pada aplikasi POEMS, terdapat berbagai fitur yang bisa membantu investor dalam bertransaksi di pasar modal, salah satunya adalah fitur SmartSafe. Fitur SmartSafe merupakan fitur yang dapat membantu investor melakukan profit taking dan cut loss sesuai rencana secara otomatis tanpa perlu takut kehilangan momentum yang ada. Jadi, walaupun waktu yang investor miliki terbatas, investor tidak perlu takut lagi kehilangan peluang untung selama bertransaksi di pasar modal dengan fitur SmartSafe.

Happy trading dan salam cuan!

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

(Penulis: Stefanus Adrian Chandra Wijaya - Desember 2020)
(Editor: Ester Lidya Norisa)

 

Baca artikel lainnya:
Cara Terbaik Mengoptimalkan Dana Investasi Anda
Investasi Berkala di Harga Terbaik dengan DCA
Mengenal 10 Jenis Reksa Dana di Pasar Modal Syariah