JPFA
Sebagai salah satu pemain besar dalam industri pakan ternak, JPFA memiliki kemampuan untuk mentransfer volatilitas harga bahan baku kepada pelanggan melalui sistem margin plus biaya. Hal ini terbukti dari laba usaha segmen pakan ternak yang selalu mencatatkan kinerja positif di tengah penurunan harga DOC yang menyebabkan turunnya laba usaha pada divisi breeding.
Akuisisi So Good Food (SGF) tahun ini merupakan langkah strategis JPFA dalam mengembangkan bisnis hilirnya, yaitu dengan meningkatkan kapasitas sarana produksi daging olahannya serta meningkatkan pemasaran dan penjualan langsung produk olahan ke konsumen.
MAIN
Dibandingkan dengan peternak unggas lainnya (CPIN dan JPFA), MAIN adalah perusahaan perunggasan yang relatif kecil. Namun, MAIN masih mampu menawarkan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dari yang lain. Selama 2014-2019, pertumbuhan EBITA perusahaan adalah 33,8% CAGR, lebih tinggi dari CPIN (13,4%) dan JPFA (18,8%). MAIN masih berhasil meningkatkan penjualannya sebesar 7,4% QoQ di 3Q20.
Pertumbuhan penjualan di 3Q20 terutama didukung oleh kebangkitan kembali penjualan di segmen Feeds dan DOC / DOD masing-masing sebesar 9% Q / Q dan 10% Q / Q, setelah mengalami kontraksi di 2Q20. Penjualan segmen Feeds kembali mencatatkan kenaikan margin operasi menjadi 12,2%, dibandingkan periode 2Q20 sebesar 11,8%. Segmen pakan merupakan satu-satunya segmen yang secara konsisten memberikan margin operasi positif di tengah penurunan penjualan sepanjang tahun.
5. Plantation
- Rendahnya produksi karena pandemi
- Selama Pandemi COVID-19, cadangan CPO bulanan Indonesia tetap di bawah level 4 juta ton. Hal tersebut disebabkan cuaca panas yang berkepanjangan pada tahun 2019 dan gangguan cuaca La Nina yang terjadi pada pertengahan tahun 2020.
- Produksi CPO yang lebih rendah dapat mengimbangi penurunan konsumsi CPO, terutama Fatty Acid Methyl Ester (FAME) , sebesar 13% di 1Q2020.
- Pemerintah telah mencanangkan mandatory B50 pada awal 2021. Peningkatan kadar biodiesel memiliki multiplier positif, yakni meningkatkan penyerapan CPO dalam negeri, menghemat cadangan devisa, menurunkan emisi polutan CO2, dan meningkatkan kapasitas produksi biodiesel dalam negeri.
- Prospek harga CPO 2021
- Harga minyak kedelai dalam 5 tahun terakhir cenderung bergerak stabil dibandingkan dengan harga CPO. Harga CPO yang akhir-akhir ini naik tajam menyebabkan diskon harga CPO terhadap soybean berkurang.
- Namun gangguan cuaca La Nina diperkirakan akan terus berlanjut hingga pertengahan 2021. Hal ini menyebabkan stok akhir CPO Indonesia di bawah 4 juta ton.
- Kami memperkirakan harga CPO rata-rata global pada 2021 akan lebih stabil di kisaran RM 2.500. Harga tersebut relative sama dengan tahun 2020
6. Coal
- Tahun 2021, permintaan akan pulih seiring peningkatan demand coal di China setelah pulihnya aktivitas perekonomian, khususnya manufaktur China.
- Eksposur PTBA terhadap permintaan batubara domestik dapat melindungi perusahaan dari ketidakpastian permintaan ekspor.
- Pendapatan ADRO yang terdiversifikasi (dari aktivitas penambangan, kontrak, batu bara kokas, serta proyek pembangkit listrik) dapat bermanfaat selama waktu yang tidak pasti, seperti saat pandemi ini.
|