Dalam melakukan analisis fundamental tentu kamu pernah mendengar istilah rasio keuangan. Namun, sudah tahukah kamu apa itu rasio keuangan? Rasio keuangan adalah salah satu metode yang biasa digunakan untuk melihat kinerja suatu perusahaan berdasarkan data keuangan dari laporan keuangan perusahaan, seperti laporan neraca, aliran kas, laporan laba-rugi, dan laporan lainnya yang memperlihatkan kondisi keuangan suatu perusahaan.
Dengan adanya laporan rasio keuangan perusahaan, tentunya akan memudahkan investor dalam menganalisis kinerja suatu perusahaan, sehingga investor dapat membuat keputusan apakah ia harus membeli atau menjual saham dari suatu perusahaan. Terdapat beberapa rasio keuangan yang bisa investor perhatikan, seperti Earning Per Share (EPS), Price to Earning Ratio (PER), Price to Book Value (PBV), Return on Equity (ROE), Return on Assets (ROA), Debt to Equity Ratio (DER), dan Dividen Yield (DY). Berikut penjelasannya.
Earning Per Share (EPS)
EPS merupakan laba bersih per lembar saham. Misal, EPS suatu saham Rp200, maka laba yang dihasilkan perusahaan tersebut Rp200 per lembar saham. Semakin tinggi EPS dari waktu ke waktu, menunjukkan perusahaan tersebut tumbuh dengan baik.

Price to Earning Ratio (PER)
PER merupakan rasio yang menggambarkan harga saham suatu perusahaan dibandingkan dengan laba bersih per saham. Saham dapat dikatakan murah jika memiliki PER lebih rendah dibandingkan dengan PER rata-rata industri serupa.

Price to Book Value (PBV)
PBV merupakan rasio yang menggambarkan harga saham terhadap nilai buku atau book value per lembar saham. Misal, PBV saham KLMN sebesar 3X, berarti harga saham KLMN sudah tumbuh 3X lipat lebih mahal dibanding ekuitasnya. Maka itu, semakin rendah PBV dapat dikatakan semakin baik, karena harga saham dianggap tidak overvalued.

Return on Equity (ROE)
ROE merupakan rasio yang menunjukan laba bersih yang dihasilkan dari modal perusahaan. Misal, saham KLMN memiliki ROE 50%, maka dapat diartikan saham KLMN mampu menghasilkan laba atau keuntungan sebesar 50% dari modal perusahaannya. Maka itu, semakin tinggi ROE, perusahaan dianggap mampu mengelola modal untuk menghasilkan laba yang besar.

Return on Assets (ROA)
ROA merupakan rasio yang menunjukan laba yang dihasilkan dari aset perusahaan. Misal, saham KLMN memiliki ROA sebesar 60%, berarti laba yang dihasilkan perusahaan 60% dari aset perusahaannya. Maka itu, semakin tinggi ROA, perusahaan dianggap semakin mampu menghasilkan laba dari aset yang dimiliki.

Debt to Equity Ratio (DER)
DER merupakan rasio untuk melihat besaran utang dibandingkan dengan modal yang dimiliki perusahaan. Apabila DER suatu saham lebih dari 1X atau 100%, berarti utang perusahaan lebih besar dari ekuitasnya. Sedangkan, apabila DER kurang dari 1X atau 100%, berarti utang perusahaan lebih kecil dari ekuitasnya. Misal, saham KLMN memiliki DER sebesar 0.15X atau 15%, berarti utang perusahaannya lebih kecil dari ekuitasnya karena di bawah 1X atau 100%.
Perusahaan yang memiliki fundamental baik memiliki DER di bawah 1X atau 100% dan lebih rendah dari rata-rata DER saham-saham di industri serupa. Namun perlu diperhatikan, untuk rasio ini terdapat sektor yang menjadi pengecualian, yaitu perbankan dan konstruksi. Mengapa dikecualikan? Untuk sektor perbankan, karena model usahanya adalah simpan pinjam, maka dana dari nasabah atau pihak ketiga dihitung sebagai utang. Oleh sebab itu, DER saham di sektor perbankan terbilang tinggi-tinggi, namun termasuk wajar.
Sedangkan, untuk sektor konstruksi, DER juga memungkinkan untuk di atas 1X atau 100% karena ketika terima proyek, perusahaan tidak langsung dibayar. Maka itu ketika terima kontrak, mereka akan meminjam ke bank. Hal ini yang menyebabkan rata-rata DER saham di sektor konstruksi terbilang tinggi. Namun dapat diperhatikan, baiknya DER tidak lebih dari 3X atau 300%, karena bila lebih tinggi dari itu dapat menjadi sinyal yang kurang baik akibat pinjaman akan membawa bunga yang semakin tinggi dan dapat mengurangi pendapatannya.
Untuk itu, dalam memperhatikan DER suatu saham harus dibandingkan dengan rata-rata saham di industri serupa serta memperhatikan kemapanan bisnis perusahaan.

Dividen Yield (DY)
DY merupakan rasio yang menunjukan dividen per lembar saham dibandingkan dengan harga sahamnya. DY menggambarkan seberapa besar dividen yang diberikan perusahaan ke pemegang saham. Misal, saham KLMN memberikan dividen sebesar 240 rupiah per lembar sahamnya, di mana harga saham KLMN saat ini sebesar 6.000 per lembar, maka dividend yield KLMN ialah sebesar 4%. Jika sebuah perusahaan memiliki DY yang tinggi, biasanya menjelang pengumuman dividen harga saham akan naik.

Demikian penjelasan singkat dari rasio-rasio keuangan perusahaan yang perlu kamu perhatikan ketika memilih suatu saham. Perlu diingat kembali, dalam melakukan perbandingan rasio-rasio di atas, bandingkan dengan melihat rata-rata rasio saham perusahaan di industri serupa.
Selain itu perlu kamu garis bawahi, dalam memilih saham berdasarkan rasio keuangannya, hindari saham-saham yang memiliki rasio minus karena ini menandakan perusahaan merugi akibat profitabilitas perusahaan minus. Untuk beberapa rasio memang perlu memilih saham yang mempunyai rasio rendah, namun bukan berarti rasio yang minus ya!
Di POEMS, platform investasi dari Phillip Sekuritas Indonesia, kamu bisa melihat fundamental suatu perusahaan dengan lebih mudah! Caranya dengan memanfaatkan fitur Stock Screener dan Stock Scanner yang tersedia di sana.
Stock Screener merupakan fitur yang mampu melihat laporan keuangan (Price, Market Capital, iShares, Net Profit, Asset, EPS, PER, dan lain-lain) serta kriteria emiten yang kamu inginkan. Melalui fitur ini, kamu juga bisa membandingkan nilai rata-rata rasio keuangan sektoral emiten yang kamu pilih. Fitur ini bisa kamu gunakan melalui desktop dengan mengakses website poems.co.id atau pun ProTrader.
Sedangkan Stock Scanner dapat membantumu melihat kumpulan emiten yang sudah disaring berdasarkan kategori yang tersedia. Dengan fitur ini, kamu dapat memilih emiten sesuai kriteria fundamental yang kamu inginkan. Fitur ini bisa kamu akses melalui aplikasi POEMS ID di smartphone-mu.
Cara menggunakan Stock Screener melalui website poems.co.id
- Login melalui website poems.co.id
- Klik menu Research
- Pilih Stock Screener pada kolom di sebelah kiri
Cara menggunakan Stock Screener melalui ProTrader
- Login melalui aplikasi ProTrader
- Klik menu Analysis
- Pilih Stock Screener
Setelah muncul tampilan fitur Stock Screener, silakan memilih emiten yang diinginkan. Kamu dapat langsung memilih emiten dengan mengetikan kode saham emiten, atau bisa juga memilih sesuai sector dan sub sector disertai dengan kriteria rasio keuangan yang diinginkan.
Cara menggunakan Stock Scanner melalui aplikasi POEMS ID
- Login pada aplikasi POEMS ID
- Klik menu ProStocks
- Pilih menu Stock Scanner
Sekarang kamu sudah tahu kan rasio apa saja yang perlu kamu perhatikan saat memilih suatu saham dan bagaimana cara melihat fundamental dengan mudah melalui POEMS? Semoga dengan ini investasimu menjadi semakin lancar bersama POEMS. Selamat berinvestasi dan salam cuan!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
(Penulis: Mila Sari - Juni 2021)
Baca artikel lainnya:
Amankah berinvestasi di Tengah Pandemi Covid-19?
Amankan Investasimu Selama IHSG Turun dengan Fitur SmartSafe
Memprediksi Harga Saham dengan Analisis Foreign Flow
|