Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) telah melepas saham melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I) atau rights issue sebesar Rp95,92 triliun. Dalam rights issue tersebut, BBRI menawarkan Rp28,213 miliar saham baru seri B. Ada pun nilai nominal Rp50 per saham atau sebanyak-banyaknya 18,62% dari modal ditempatkan dan disetor penuh oleh perseroan setelah PMHMETD.
Sesuai prospektus, harga pelaksanaan rights issue BBRI sebesar Rp3.400 per lembar saham. Pemerintah melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan saham dalam BRI dengan cara penyetoran saham dalam bentuk lain selain uang (inbreng) sesuai PP No. 73/2021.
Nilai total PMHMETD I yang telah memperhitungkan inbreng serta eksekusi hak pemegang saham publik sebanyak-banyaknya sebesar Rp95,92 triliun. Dana hasil dari aksi korporasi itu di antaranya akan dimanfaatkan oleh BRI untuk pembentukan Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) (PNM).
Melansir market.bisnis.com, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melonjak 3,32% pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (23/9/2021) ke level Rp3.730. Lonjakan harga ini seiring berakhirnya aksi korporasi rights issue terbesar dalam sejarah pasar modal Indonesia.
Apa tujuan dari rights issue BBRI?
Berdasarkan prospektus ringkas BBRI, diketahui bahwa tujuan dari transaksi pada rights issue ini dilakukan untuk memperkuat pertumbuhan bisnis bagi perseroan, terutama untuk bisnis di segmen mikro melalui pembentukan ekosistem ultramikro. Adanya ekosistem ini akan membantu memberikan akses layanan keuangan yang lebih mumpuni kepada segmen ultramikro di Indonesia.
Ketika kemampuan bisnis sudah mengalami peningkatan, maka para nasabah di segmen UMi dapat beralih ke jenjang yang lebih tinggi, yakni segmen mikro. Direktur Utama BRI, Sunarso, menyampaikan apabila rights issue ini terserap maksimal, maka akan menumbuhkan kredit UMi sebesar 14% per tahun.
Bagaimana dengan histori kinerja BBRI?
Secara histori, BBRI mampu mempertahankan kinerja positif yang berkelanjutan di tengah pandemi yang masih berlangsung. Sampai dengan akhir kuartal II 2021, BBRI mampu mencatatkan laba sebesar Rp12,54 triliun atau tumbuh double digit sebesar 22,93% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Faktor utama pendorong kinerja BBRI ialah pertumbuhan kredit yang tumbuh positif serta di atas rata-rata industri perbankan nasional. Hingga akhir Juni 2021, penyaluran kredit BBRI secara konsolidasi mencapai Rp929,40 triliun, tumbuh positif dibandingkan dengan penyaluran kredit BBRI pada akhir kuartal II 2020 sebesar Rp922,97 triliun.
Perseroan pun mampu menjaga rasio kredit bermasalah/Non-Performing Loans (NPL) dengan baik. Tercatat NPL BBRI pada akhir kuartal II tahun 2021 sebesar 3,30% dengan NPL Coverage mencapai 254,84%. Keberhasilan BBRI menjaga NPL ini tak lepas dari kian landainya tren restrukturisasi kredit terdampak COVID-19, di mana hingga akhir Juni 2021 tercatat outstanding kredit restrukturisasi akibat COVID-19 senilai Rp175,16 triliun atau telah turun Rp56,3 triliun dari total akumulasi kredit restrukturisasi.
Lalu, bagaimana dengan prospek saham BBRI setelah rights issue?
BBRI memiliki prospek yang baik setelah rights issue ini. Integrasi bisnis melalui pembentukan holding ultramikro merupakan sumber pertumbuhan baru bagi BBRI. Menurut BBRI, terdapat sekitar 57 juta usaha ultramikro di Indonesia, namun hanya kurang dari 20% dari jumlah tersebut yang memperoleh akses kredit/pembiayaan.
Lebih dari 80% pebisnis ultramikro masih underbanked dan menggunakan sumber pembiayaan dari lintah darat maupun kerabat terdekat. Dukungan pemerintah melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR), revitalisasi micro loan, dan peremajaan produk akan membantu BBRI untuk tetap eksis di segmen mikro.
UMi ke depannya dapat memperluas penetrasi pasar usaha mikro dan menengah sehingga akan mendukung pertumbuhan kredit dan juga kualitas aset. Aksi konsolidasi dengan Pegadaian juga akan memperkuat bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) BBRI, mengingat BBRI sangat unggul dalam lini tersebut. Prospek pertumbuhan tersebut tentunya akan meningkatkan value BBRI ke depannya.
Ingin melihat selengkapnya mengenai fundamental saham BBRI? Hanya dengan satu langkah melalui aplikasi POEMS ID.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Lakukan login melalui aplikasi POEMS ID
2. Klik kolom Search dan ketik kode saham BBRI
3. Pada halaman BBRI, klik More Info di sudut kanan atas lalu akan muncul tampilan secara singkat mengenai Saham BBRI
Pada halaman Overview, Anda bisa melihat company profile, pergerakan harga saham perusahaan, sekilas kondisi fundamental dan teknikal, serta pergerakan dana asing hingga saat itu. Terdapat juga hasil dari stock scanner yang memperlihatkan kondisi rasio keuangan perusahaan dan juga kategori kapitalisasi pasar perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada halaman Chart, Anda juga dapat melakukan analisis teknikal, yaitu dengan cara merotasi layar smartphone Anda secara horizontal. Lalu, pada halaman today activities, Anda dapat melihat pergerakan harga saham, transaksi yang terjadi (buy up/sell down), sekuritas yang menjadi top buyer & seller, serta harga rata-rata pembelian maupun penjualan saham tersebut.
Faktor terpenting yang perlu Anda perhatikan adalah kinerja keuangan perusahaan. Data ini dapat diakses pada halaman fundamental. Sedangkan, data histori aksi korporasi perusahaan dapat Anda lihat pada halaman corporate action.
Sebagai seorang investor, sebaiknya Anda tidak asal membeli saham dan lebih kritis dengan kinerja keuangan perusahaan. Dengan aplikasi POEMS ID, akses data yang cukup lengkap dapat Anda miliki secara praktis, kapan pun, dan di mana pun. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk segera mulai investasi Anda dan raih keuntungan bersama POEMS ID!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
Disclaimer ON
(Penulis: Michael Filbery - September 2021)
Baca artikel lainnya:
Amankah berinvestasi di Tengah Pandemi Covid-19?
Amankan Investasimu Selama IHSG Turun dengan Fitur SmartSafe
Memprediksi Harga Saham dengan Analisis Foreign Flow
|