This line will show up in the preview of some email clients
logo

 

NEWSLETTER Edisi 101

 

LONJAKAN ANTUSIASME IPO DI PASAR MODAL, APA SELANJUTNYA?
img

Penghimpunan dana oleh suatu perusahaan dengan cara melantai di bursa atau dikenal dengan Initial Public Offering (IPO) dapat dikatakan menjadi pilihan yang cukup menarik bagi para pemilik perusahaan. Hal ini dilihat dari cukup banyaknya perusahaan yang melakukan pencatatan saham perdana di sepanjang tahun 2021.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), hingga Senin, 27 September 2021, terdapat 37 perusahaan yang menggelar IPO sejak awal tahun 2021. PT Idea Indonesia Akademi Tbk dengan kode saham IDEA ialah yang terbaru dengan tanggal pencatatan 9 September 2021.

Ramainya perusahaan yang baru-baru ini memilih melantai di bursa cukup memperlihatkan antusiasme investor di pasar modal Indonesia, tidak hanya antusiasme pada emiten, namun juga antusiasme pada pemulihan ekonomi.

Selain dari banyaknya emiten yang IPO, tahun ini menjadi catatan penting bagi IPO bursa karena adanya IPO perusahaan unicorn, yaitu PT Bukalapak.com Tbk. Masuknya emiten berskala besar bagi pasar modal dan bursa saham cukup mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat itu. Hal ini karena market cap yang besar ikut mempengaruhi pembobotan dalam IHSG.

IPO PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) yang lalu terbilang mengundang banyak masyarakat yang awam terhadap IPO untuk ikut berpartisipasi dalam penawaran umum perdana saham emiten ini. Tingginya animo masyarakat terlihat dari banyaknya jumlah pesanan yang masuk ke pihak sekuritas, bahkan melebihi jumlah pesanan IPO emiten lain yang pada pelaksanaannya justru lebih mudah karena sudah menggunakan platform e-IPO yang telah disediakan BEI. Berbeda dengan IPO BUKA yang dilaksanakan secara manual.

Setelah IPO PT Bukalapak.com Tbk, kini masyarakat menantikan hadirnya IPO dari unicorn-unicorn lainnya. Isu terdekat setelah IPO PT Bukalapak.com Tbk ialah marketplace Tokopedia yang telah melakukan merger dengan Gojek menjadi GoTo hingga blibli.com.

Pergerakan harga IPO BUKA yang di luar ekspektasi setelah melantai di bursa, membuat makin banyaknya pertanyaan yang muncul mengenai IPO unicorn lainnya. "Kapan IPO GoTo dan Blibli akan dilaksanakan?" "Apakah menggunakan e-IPO atau seperti IPO BUKA?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus dilayangkan masyarakat.

Hingga saat ini, belum ada jawaban yang pasti dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Namun, dari sejak BUKA listing di bursa hingga pertanyaan-pertanyaan tersebut dilayangkan masyarakat, cukup untuk membuat asumsi akan tingginya minat masyarakat untuk kembali berpartisipasi dalam IPO calon emiten yang memiliki label unicorn.

Melansir dari investor.id, GoTo berencana mencatatkan sahamnya di Indonesia dan Amerika Serikat (AS) pada akhir 2021. Sedangkan untuk PT Global Digital Niaga atau blibli.com, dikutip dari kontan.co.id, dikabarkan berencana melangsungkan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun depan.

Sambil menunggu IPO kedua calon emiten tersebut dilaksanakan, saat ini pihak Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sedang berdiskusi untuk menghadirkan peraturan baru untuk melindungi founder perusahaan yang merupakan pemain kunci di perusahaan tersebut. Peraturan ini umumnya dikenal dengan nama Multiple Voting Shares (MVS).

MVS adalah suatu jenis saham yang memiliki lebih dari satu hak suara untuk tiap lembar sahamnya, sehingga walaupun kepemilikan sahamnya kecil, pemilik saham dapat memiliki hak suara yang besar. MVS berguna untuk melindungi pemilik saham yang umumnya ialah founder perusahaan, namun kepemilikan sahamnya telah terdilusi sangat besar setelah banyaknya investor baru yang masuk sebelum IPO, sehingga founder perusahaan tetap bisa menjadi pengendali dan tetap bisa menjalankan visi-misi perusahaan di luar pengaruh investor besar lainnya.

Namun untuk mengulas lebih lanjut mengenai hal ini, ada baiknya menunggu rencana tersebut berjalan karena saat ini masih dalam tahap diskusi. Jangan lupa pantau dan baca terus Newlsetter Phillip Sekuritas Indonesia untuk mengikuti perkembangan ulasan ini dan mendapat update terkini seputar pasar modal. Selamat berinvestasi!

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

(Penulis: Anandaputra Wijil Ubhaya - September 2021)

Baca artikel lainnya:
Amankah berinvestasi di Tengah Pandemi Covid-19?
Amankan Investasimu Selama IHSG Turun dengan Fitur SmartSafe
Memprediksi Harga Saham dengan Analisis Foreign Flow

TalkToPhillip
Phillip Securities Indonesia
Phillip Securities Indonesia
Website
Instagram

 

Copyright © 2018 Phillip Sekuritas Indonesia, All rights reserved.
Email Anda telah kami daftarkan sebagai penerima newsletter Phillip Sekuritas Indonesia.