This line will show up in the preview of some email clients
logo

 

NEWSLETTER Edisi 103

 

BAGAIMANA PROSPEK REKSA DANA MENJELANG AKHIR TAHUN?

img

Adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 sekaligus melandainya kasus COVID-19 di tahun yang sama menyebabkan kinerja reksa dana terbilang variatif di sepanjang tahun ini. Reksa dana merupakan salah satu produk investasi yang juga ikut terdampak dari perubahan kondisi ekonomi selama masa pandemi.

Berikut adalah data kinerja keempat jenis reksa dana dari awal tahun hingga menjelang akhir tahun 2021, tepatnya di bulan November 2021, yang telah dirangkum berdasarkan sumber dari Infovesta dan diolah oleh Fund Manager Phillip Asset Management dalam bentuk grafik.

img

Keterangan:
RDSH = Reksa Dana Saham
RDPT = Reksa Dana Pendapatan Tetap
RDPU = Reksa Dana Pasar Uang
RDCP = Reksa Dana Campuran

img

Seperti yang terlihat pada grafik dan tabel di atas, rata-rata kinerja reksa dana di setiap jenisnya dari Januari – November 2021 mengalami pertumbuhan (return) positif. Reksa dana campuran memimpin diangka 4,94%, sedangkan reksa dana saham terendah di angka 2,06%, sebab walaupun kinerjanya melambung di bulan Oktober, reksa dana saham sempat mengalami penurunan yang cukup signifikan pada kuartal II.

Apa saja faktor yang mempengaruhi kinerja reksa dana di tahun 2021?

1. Pemulihan Ekonomi
Pemerintah telah melakukan upaya terbaiknya dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan bahwa realisasi anggaran penanganan COVID-19 dalam klaster kesehatan mencapai 54,3%, perlindungan sosial mencapai 67%, program prioritas mencapai 57,7%, dukungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta Korporasi mencapai 38,9%, dan klaster insentif usaha mencapai 96,7%. Selain itu, saat ini Indonesia telah keluar dari masa resesi dari kuartal II tahun 2021.

img

2. Peningkatan Vaksinasi
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memaparkan akan terus mempercepat pencapain vaksinasi. Melansir dari covid19.go.id, per 26 Oktober 2021 telah disuntikan 184 juta dosis vaksinasi dan ditargetkan pada bulan Desember seluruh provinsi melebihi 70% dosis vaksinasi.

3. Menurunnya Kasus COVID-19 di Indonesia
Dalam sepekan terakhir, jumlah kasus COVID-19 di Indonesia terus menunjukan penurunan. Tercatat, kasus mingguan COVID-19 di Indonesia sebanyak 928 kasus pada periode 7-14 November 2021. Berdasarkan data Worldometers, jumlah ini menurun dibandingkan dengan pekan sebelumnya, yaitu 1.403 kasus.

img

Lalu, bagaimana prospek reksa dana menjelang akhir tahun 2021?

Berbagai sentimen positif di atas memberikan ruang pemulihan bagi perekonomian sehingga berdampak baik untuk investor. Adanya pemulihan ekonomi membuat kinerja pasar saham berpeluang meningkat. Meningkatnya kinerja pasar saham juga berdampak bagi reksa dana, terutama reksa dana saham atau pun reksa dana campuran yang portofolionya berisi saham.

Manakah yang prospek ke depannya lebih baik? Bila dilihat berdasarkan imbal hasil, reksa dana saham dapat menjadi pilihan karena belakangan ini sudah mulai menunjukan keunggulannya. Namun, dalam berinvestasi pada reksa dana saham investor perlu mengetahui terlebih dahulu bahwa reksa dana saham disarankan untuk investasi jangka panjang, yaitu lebih dari 5 tahun. Investor juga harus memahami bahwa risiko yang mungkin terjadi akan lebih tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya karena berbanding lurus dengan potensi imbal hasilnya yang besar.

Selain itu, reksa dana campuran juga dapat menjadi pilihan, karena potensi imbal hasil yang tidak kalah menarik dan potensi risiko yang lebih rendah dari reksa dana saham. Alokasi aset pada reksa dana campuran yang terdiversifikasi, tidak hanya pada saham, membuat potensi risikonya lebih rendah. Meskipun demikian, adanya saham di dalamnya tetap saja dapat menimbulkan potensi risiko yang tinggi sehingga investor  harus menyesuaikan dengan profil risikonya dan disarankan berinvestasi untuk jangka waktu 4-5 tahun.

Apabila investor ingin mengutamakan keamanan, dengan potensi risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan reksa dana saham dan reksa dana campuran, investor bisa melirik reksa dana pendapatan tetap atau pun reksa dana pasar uang yang paling minim risiko. Namun, sejalan dengan pontensi risikonya yang minim, imbal hasilnya pun terbilang rendah. Maka itu, bila investor merasa kurang bisa menerima risiko dalam berinvestasi atau masih ragu dengan kondisi pasar saat ini yang masih cenderung tidak pasti, reksa dana pasar uang dapat menjadi solusi.

Tips yang perlu diperhatikan saat berinvestasi reksa dana:

  1. Pahami prospektus reksa dana, sesuaikan dengan tujuan investasi, dan  perhatikan  alokasi komposisi aset yang ditawarkan setiap produk reksa dana.
  2. Pelajari kinerja produk reksa dana di masa lalu dalam laporan fund fact sheet produk reksa dana. Salah satu indikator yang dapat diperhatikan ialah pertumbuhan Nilai Akiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP), bandingkan dengan kinerja benchmark (tolok ukur)-nya yang terdapat dalam fund fact sheet.
  3. Bandingkan kinerja dengan produk reksa dana yang sejenis.

Untuk memudahkan investor dalam membandingkan produk reksa dana demi mendapatkan pilihan produk yang terbaik, investor bisa menggunakan menu Compare Funds yang tersedia di ProFunds pada aplikasi POEMS ID.

Dengan menu ini, investor dapat membandingkan 3 produk reksa dana sekaligus untuk melihat perbedaan pada manajer investasi, jenis reksa dana, NAB/UP, total Asset Under Management (AUM), performa dalam 1 bulan hingga 3 tahun terakhir, komposisi, dan profil ketiga produk reksa dana tersebut sehingga dapat memudahkan investor untuk memilih produk reksa dana terbaik.

img

Investor dapat memanfaatkan momentum atau peluang investasi dengan meminimalisir risiko dalam berinvestasi reksa dana. Salah satu strategi yang dapat investor terapkan ialah diversifikasi yang dapat dilakukan dengan cara membagi dana investasi ke berbagai jenis reksa dana.

Terutama di masa saat ini, investor dapat mencoba memanfaatkan peluang dengan berinvestasi pada reksa dana saham, namun tetap membagi alokasi investasi pada reksa dana pasar uang untuk meminimalisir risiko. Dengan cara seperti ini, investor tidak perlu ragu lagi untuk berinvestasi reksa dana. Maka itu, yuk mulai investasi sekarang!

 

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

Disclaimer ON

(Penulis: Muhammad Rizki Fahrurrozi & Sigit Budiarta - November 2021)
(Editor: Ester Lidya Norisa)

Baca artikel lainnya:
Mengenal Istilah Pom-Pom Saham, Bagaimana Menyikapinya?
Dana di RDN Kamu Auto-Debit ke Reksa Dana? Ini Alasannya!
Kamu Seorang Trader? Wajib Perhatikan Hal Ini!
Belajar Strategi Value Investing

TalkToPhillip
Phillip Securities Indonesia
Phillip Securities Indonesia
Website
Instagram

 

Copyright © 2018 Phillip Sekuritas Indonesia, All rights reserved.
Email Anda telah kami daftarkan sebagai penerima newsletter Phillip Sekuritas Indonesia.