This line will show up in the preview of some email clients
logo

 

NEWSLETTER Edisi 109

 

TIPS MEMPERKIRAKAN PERTUMBUHAN nILAI REKSA DANA
img

Para investor reksa dana mungkin sudah mengetahui bahwa nilai setiap produk reksa dana dapat berubah-ubah setiap harinya, baik naik atau pun turun. Nilai yang dimaksud pada produk reksa dana ialah Nilai Aktiva Bersih per Unit Penyertaan (NAB/UP). Pergerakan nilainya juga berbeda-beda untuk setiap jenisnya, semakin agresif risiko reksa dana, pergerakannya cenderung semakin fluktuatif. 

Secara umum terdapat 4 jenis reksa dana, yaitu reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Urutan jenis reksa dana tersebut berdasarkan jenis reksa dana yang memiliki pergerakan paling stabil dengan potensi keuntungan dan risiko paling rendah, hingga paling fluktuatif dengan potensi keuntungan dan risiko paling tinggi.

Dalam memprediksi pertumbuhan reksa dana, kamu bisa memperhatikan komposisi portofolio investasi yang dikelola oleh Manajer Investasi pada produk reksa dana yang kamu investasikan. Portofolio produk reksa dana pada setiap jenisnya mengalokasikan aset pada instrumen investasi yang berbeda sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

Reksa dana pasar uang memiliki kebijakan portofolio 0-20% pada obligasi dan 80-100% pada pasar uang. Reksa dana pendapatan tetap memiliki kebijakan portofolio 80-100% pada obligasi dan 0-20% pada pasar uang. Reksa dana campuran memilki kebijakan portofolio 5-75% pada saham, 5-75% pada obligasi, atau 5-75% pada pasar uang. Sedangkan, reksa dana saham memiliki kebijakan portofolio 80-100% pada saham dan 0-20% pada pasar uang dan/atau obligasi.

Maka itu, setiap jenis reksa dana memiliki faktor berbeda yang dapat mempengaruhi pertumbuhan nilai produk-produknya. Contohnya, bila hari ini reksa dana pendapatan tetap naik, belum tentu reksa dana saham juga naik. Begitu juga sebaliknya.

Untuk itu, berikut beberapa faktor yang perlu kamu perhatikan untuk memperkirakan pertumbuhan nilai reksa dana dari setiap jenisnya.

1. Suku Bunga
Kamu bisa memperhatikan suku bunga untuk memperkirakan pertumbuhan reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dan reksa dana saham. Suku bunga acuan dapat kamu lihat melalui BI 7-day (Reverse) Repo Rate yang dapat diakses melalui website bi.go.id.

Pada umumnya, saat suku bunga naik, suku bunga deposito cenderung naik, sehingga kinerja reksa dana pasar uang yang mayoritas portofolionya berisi deposito akan lebih optimal. Namun, saat suku bunga naik, harga obligasi dan saham cenderung turun, sehingga reksa dana pendapatan tetap yang mayoritas portofolionya berisi obligasi serta reksa dana campuran dan reksa dana saham yang mayoritas portofolionya berisi saham, kinerjanya akan cenderung menurun. Berlaku juga sebaliknya bila suku bunga turun.

2. Harga dan Yield Obligasi
Perhatikan harga dan yield obligasi untuk melihat kinerja reksa dana pendapatan tetap yang sebagian besar komposisinya ialah obligasi. Indeks obligasi di Indonesia bisa kamu lihat melalui website phei.co.id.

Pembagian kupon dari obligasi yang diinvestasikan kembali oleh Manajer Investasi dapat meningkatkan NAB/UP produk reksa dana pendapatan tetap. Kupon pada obligasi yang dibayarkan secara rutin juga membuat kinerja reksa dana pendapatan tetap cenderung lebih stabil dibanding reksa dana saham. Namun, harga obligasi juga bisa naik turun sehingga begitu juga dengan kinerja reksa dana pendapat tetap.

Obligasi cenderung diminati investor ketika pergerakan ekonomi sedang turun karena terbilang aman, sehingga reksa dana pendapatan tetap akan lebih optimal dan dapat menjadi alternatif investasi ketika menurunnya kondisi perekonomian.

3. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Kamu juga bisa memperhatikan IHSG yang menjadi acuan dalam melihat kinerja seluruh saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memprediksi pergerakan nilai reksa dana saham. Namun perlu diperhatikan, pada investasi reksa dana terdapat cut off time berdasarkan waktu bursa yang membuatmu bisa mendapatkan NAB/UP keesokan hari bila kamu melakukan transaksi setelah cut off time di hari itu. Jadi, kamu dapat melihat pergerakan IHSG hari itu untuk memperkirakan naik/turunnya nilai reksa dana saham di esok hari.

4. Komposisi Reksa Dana
Kamu juga bisa melihat kinerja reksa dana dengan memperhatikan komposisi produk yang dapat dilihat pada fund fact sheet-nya. Untuk reksa dana pendapatan tetap, bila komposisi produknya didominasi oleh obligasi korporasi, biasanya pergerakannya akan lebih fluktuatif dibanding bila didominasi oleh obligasi pemerintah.

Sedangkan untuk reksa dana campuran dan reksa dana saham, kamu bisa memperhatikan komposisi produk untuk melihat pilihan saham-saham yang ada pada portofolio suatu produk reksa dana. Namun, kinerja reksa dana campuran cukup berbeda dengan reksa dana saham karena reksa dana campuran memiliki komposisi pada instrumen obligasi dan surat utang juga.

Jika kebanyakan saham-saham yang menjadi komposisi suatu produk reksa dana berkualitas baik dan berprospek bagus, kinerja produk reksa dana tersebut ke depannya juga akan cenderung menunjukan pertumbuhan yang baik.

Perhatikan juga sektor saham yang ada dalam komposisi suatu produk reksa dana. Bila sektor saham yang menjadi komposisinya berprospek baik di pasar, harga sahamnya akan cenderung naik dan dapat berdampak baik pada kinerja produk reksa dana tersebut.

Namun, pergerakan harga satu saham cenderung tidak mengubah nilai reksa dana secara signifikan. Hal ini karena penempatan dana kelolaan pada satu saham maksimal hanya 10%. Aturan ini dilakukan untuk meminimalisir risiko dari produk reksa dana saham itu sendiri.

5. Manajer Investasi
Kinerja suatu produk reksa dana tentu juga dipengaruhi oleh Manajer Investasi yang mengelolanya. Pilihlah Manajer Investasi yang piawai dan sudah berpengalaman dalam mengelola produk reksa dana.

Perhatikan juga biaya-biaya yang dikenakan Manajer Investasi dalam melakukan pengelolaan. Biasanya, semakin kecil biaya yang dikenakan (expense ratio) menandakan semakin efisien Manajer Investasi dalam mengelola produk reksa dananya.

Selain itu, kamu juga bisa memperhatikan total dana kelolaan suatu produk reksa dana atau Asset Under Management (AUM). Bila suatu produk reksa dana memiliki AUM yang besar, biasanya menandakan Manajer Investasi tersebut dipercaya masyarakat pemodal sehingga Manajer Investasi juga akan lebih leluasa dalam mengelola dan mengembangkan produk reksa dananya.

Dengan memperhatikan lima hal di atas, diharapkan kamu dapat memprediksi kinerja atau nilai produk reksa dana dengan baik sehingga kamu dapat menyusun strategi dalam memaksimalkan investasi reksa dana-mu.

Bagi kamu yang belum berinvestasi dan tertarik untuk berinvestasi reksa dana, kamu bisa membuka akun investasi secara online melalui aplikasi POEMS ID: Saham & Reksa Dana Online dan mulai investasi reksa dana-mu di Supermarket Reksa Dana POEMS ProFunds.

Di POEMS ProFunds kamu bisa berinvestasi pada berbagai produk reksa dana berkualitas mulai dari Rp50.000 saja. Kamu juga bisa memantau kinerja reksa dana-mu kapan pun dan di mana pun serta mengakses fund fact sheet atau pun prospektus setiap produk reksa dana secara langsung melalui smartphone-mu.

Rasakan kemudahan berinvestasi reksa dana bersama POEMS ProFunds sekarang!

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

Penulis: Ester Lidya Norisa - Mei 2022

Baca artikel lainnya:
Mengenal Istilah Pom-Pom Saham, Bagaimana Menyikapinya?
Dana di RDN Kamu Auto-Debit ke Reksa Dana? Ini Alasannya!
Kamu Seorang Trader? Wajib Perhatikan Hal Ini!
Belajar Strategi Value Investing

TalkToPhillip
Phillip Securities Indonesia
Phillip Securities Indonesia
Website
Instagram

 

Copyright © 2018 Phillip Sekuritas Indonesia, All rights reserved.
Email Anda telah kami daftarkan sebagai penerima newsletter Phillip Sekuritas Indonesia.