Visit Website
VISIT US
About Us
FREE TRIAL
Services
PRODUCTS
Contact Us
CONTACT US
 
Logo Logo
Learn More

OJK Akan Ajak 100 Perusahaan Besar
Segera IPO

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengundang 100 perusahaan yang belum melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering/IPO).

Anggota Dewan Komisioner OJK, Nurhaida mengatakan pihaknya sudah berdiskusi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Himpunan Pengusahaan Muda Indonesia (HIPMI) dan pihak lainnya, untuk mencatat perusahaan yang berpotensi untuk IPO. Jadi akan semakin banyak perusahaan nasional tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Banyak perusahaan besar di Indonesia tapi belum IPO, sehingga kami ingin undang perusahaan tersebut dan nanti kami jelaskan mengenai pasar modal itu apa, bagaimana IPO dan langkah-langkahnya," ujar Nurhaida usai halal bi halal di kantornya, Senin (12/8/2013).


 

Menurut Nurhaida, pengetahuan masyarakat termasuk pengusaha Indonesia tentang pasar modal sangat rendah. Untuk itu memerlukan edukasi secara detail agar mengerti dan tidak ada lagi rasa takut berinvestasi di pasar modal.

"Dari seluruh sektor keuangan, memang yang paling sedikit pemahaman tentang pasar modal. Padahal, masuk ke pasar modal, bisa menjadi pilihan dalam mencari dana untuk ekpansi perusahaan atau lainnya," tutur Nurhaida.


 

Sumber: (http://pasarmodal.inilah.com//)

 

PERGERAKAN RUPIAH

Apakah Rupiah Akan Bernasib Sama dengan Rupe?

TOKYO. Pelemahan spektakuler yang terjadi pada rupe India mencuri perhatian pelaku pasar dalam beberapa bulan terakhir. Namun, Credit Agricole berpendapat, fokus pasar dalam waktu dekat akan berganti kepada pergerakan rupiah Indonesia. Credit Agricole mengingatkan, rupiah bisa bernasib sama dengan rupe.

Menurut Dariusz Kowalczyk, senior Asia ex-Japan strategist Credit Agricole, ada beberapa faktor yang menyebabkan rupiah melemah. Sebut saja perlambatan ekonomi dan kenaikan inflasi yang melampaui inflasi India. Selain itu, defisit neraca perdagangan juga kian membengkak. Di sisi lain, cadangan devisa asing Indonesia kian menipis. Masalah-masalah tersebut sebelumnya juga dihadapi oleh perekonomian India.

"Gambaran fundamental Indonesia saat ini hampir sama dengan India. Namun tekanan terhadap rupiah tak sebesar rupe, dan rupiah harus segera menguat," jelas Kowalczyk.

Sekadar informasi, rupe India sudah keok nyaris 13% terhadap dollar AS (year to date) dan sempat menyentuh level rekor terlemahnya pada pekan lalu di posisi 61,87 per dollar. Saat ini, rupe diperdagangkan di kisaran 61,19 per dollar AS. Sementara, pelemahan rupiah sudah mencapai 7% per dollar AS pada tahun ini dan diperdagangkan di kisaran 10.285 per dollar AS.

Credit Agricole meramal, rupiah akan terus melemah hingga mencapai posisi 10,400 per dollar pada akhir tahun mendatang. Prediksi ini lebih bearish ketimbang proyeksi sebelumnya yang mematok di angka 9.890.


Alasannya, jelas Agricole, pelemahan rupiah yang disertai dengan inflasi tinggi, akan mendorong Bank Indonesia (BI) untuk menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan yang dijadwalkan akan berlangsung Kamis (15/8). Catatan saja, inflasi tahunan Indonesia menembus 8,61% pada Juli, yang merupakan inflasi tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Kowalczyk juga memprediksi, suku bunga acuan akan naik sebesar 25 basis point menjadi 6,75%.

Pendapat berbeda diungkapkan oleh Nizam Idris, head of strategy for fixed income and currencies Macquarie. "Defisit neraca perdagangan Indonesia saat ini terbilang kecil jika dibandingkan India. Posisi dollar-rupiah masih akan terus menguat, namun saya rasa tekanannya tidak akan sedalam rupe," jelas Idris.

Idris juga meramal BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan besok. Namun, lanjutnya, bukan kejutan jika BI tetap mempertahankan suku bunga.

Rupiah sempat menembus rekor terlemahnya terhadap dollar AS pada krisis finansial Asia pada tahun 1998 silam. Pada waktu itu, posisi mata uang Garuda sempat menyentuh level 16.800 per dollar AS.

Sumber: (http://investasi.kontan.co.id//)

Visit us:


Berita Saham Indonesia

Bermain Saham, Siapa Takut?

Wikipedia Phillip Securities Indonesia

 

 
ADVANCED LEVEL
4x Pertemuan @ 3 jam

Biaya Pendaftaran:
• Rp. 1.000.000,- / nasabah
• Rp. 1.300.000,- / non nasabah
Tanggal Pendidikan:
• 14 & 28 September
• 12 & 26 Oktober

I. Introduction to Market Contexts: Identifying Market Phases and Market Environments
II. Introduction to Advanced Trading Model
III. Practice and Homework: Designing Advanced Trading Models / Strategies
IV. Review of Advanced Trading Models
V. Review of Advanced Trading Models: Strength and Weaknesses
VI. Introduction to Basic Market Psychology

** Pendaftaran paling lambat 9 September 2013
ke 021 57 900 900

 
 
JOIN OUR WEBINAR SESSION!!
"Limit Your Losses and Let Your Profits Run
with Smart SAFE"


Be Sure to Join Us on:
Friday, August 23, 2013 at 3:00 PM
Click Here to Join!
** Now You'll get email notification,
right after Smart SAFE submits your order to IDX.

 
© Copyright 2013 Phillip Securities Indonesia. All Rights Reserved.
www.phillip.co.id | [email protected] | Tel: (+62-21) 57 900 900
FacebookTwitterYoutubeDribbleYoutube