Visit Website
VISIT US
About Us
FREE TRIAL
Services
PRODUCTS
Contact Us
CONTACT US
 
Logo Logo
Learn More

KILAS BALIK PHILLIP SECURITIES INDONESIA
DI TAHUN 2013

Tahun 2013 baru saja berlalu, banyak program sukses yang telah diadakan oleh Phillip Securities Indonesia.

Program-program yang paling menjadi sorotan adalah program Online Trading Competition, School of Technical Analysis, Phillip Free Education dan juga Phillip Morning Market Call.

Program Online Trading Competition sendiri pada tahun 2013 sudah diadakan sebanyak 3 kali. Pertama bertempat di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, yang kedua bertempat di Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI) dan yang ketiga diadakan pada saat Indonesia Financial Expo & Forum 2013 di Jakarta Convention Center.

Program ini menjaring lebih dari 200 peserta yang merupakan kerjasama KONTAN, Asia Charts dan Mahasiswa dari Kampus terkait (UI dan USBI). Pada tahun 2014 ini, Phillip Securities Indonesia telah menerima beberapa permintaan kerjasama dari beberapa kampus untuk mengadakan Online Trading Competition, sehingga dapat dipastikan program Online Trading Competition akan kembali diadakan pada tahun 2014. Bagi yang ingin membaca berita tentang Online Trading Competition 2013 bisa melihat di phillipsecuritiesindonesia.blogspot.com

Technical Analysis Class adalah program pembelajaran tentang teknik-teknik analisa saham. Untuk 2014, program ini sudah membuka pendaftaran untuk angkatan kedua yang akan dimulai pada 8 Februari 2014. Sedangkan Phillip Free Education adalah program pembelajaran gratis yang rutin diadakan setiap 2 minggu.

Program terakhir yang menjadi gebrakan di penghujung tahun 2013 adalah Phillip Morning Market Call (PMMC). PMMC adalah interaktif webinar online yang diadakan setiap pagi pukul 08.30-08.50 WIB oleh tim Research PT Phillip Securities Indonesia yang membawakan materi tentang “Prediksi Market dan Rekomendasi Saham Harian”.

Program ini mendapat tanggapan sangat positif dari peserta, kebanyakan dari mereka mengatakan, materi PMMC bagus dan sangat membantu dalam pertimbangan sebelum melakukan transaksi, baik harian ataupun jangka panjang.

Para peserta webinar dapat berinteraksi langsung dengan tim Research Phillip. Biasanya peserta bertanya tentang saham yang menjadi incaran, kemudian tim Research Phillip akan menjawab disertai dengan pemaparan Chart dari saham yang ditanyakan.

Untuk tahun 2014, Phillip Securities Indonesia akan mengembangkan program ini menjadi lebih menarik, salah satunya adalah dengan mendatangkan perwakilan dari emiten tertentu sebagai tamu pembicara.

Dengan kesuksesan program-program tersebut, PT Phillip Securities Indonesia sangat terpacu untuk terus menghadirkan program-program yang lebih baik lagi di tahun 2014.

Dan tidak lupa Kami Phillip Securities Indonesia mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya, kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi untuk mensukseskan semua program.

"Tahun 2013 telah berakhir, mari sambut tahun 2014 dengan semangat dan optimisme tinggi demi kesuksesan bersama. Be Smart Trader With Phillip Securities Indonesia".

Untuk mengetahui pengumuman program-program yang akan diadakan oleh Phillip Securities Indonesia pada tahun 2014, Anda bisa melihatnya di:

Twitter: @Phillip_Sec_indo
Facebook: Phillip Securities Indonesia
Blog: phillipsecuritiesindonesia.blogspot.com
Wordpress:phillipsecuritiesindonesia.wordpress.com
Website: www.poems.co.id
Newsletter: Newsletter Phillip

Semua informasi terbaru akan kami update dan ditampilkan melalui media-media diatas.

APAKAH EFEK PERUBAHAN LOT SIZE DAN FRAKSI HARGA DI BURSA EFEK INDONESIA

Setiap orang bertanya-tanya tentang perubahan ketentuan Lot size atau disebut Satuan Perdagangan dan Fraksi Harga yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia per 6 Januari 2014, dan tak sedikit pula yang merasa keberatan dengan perubahan tersebut.

Sebenarnya apa yang diubah menyangkut peraturan baru tersebut?

Perubahan Lot Size yang dimaksud adalah perubahan jumlah lembar dalam 1 lot saham, yang awalnya 1 lot = 500 lembar, berubah menjadi 1 lot = 100 lembar.

Sehingga pada saat bertransaksi atau berinvestasi saham 1 lot, seorang investor mengeluarkan sejumlah dana yang lebih rendah daripada sebelumnya.

 

Contoh:
Sebelum 6 Januari 2014, harga saham Telkom (TLKM) pada tanggal 23 Nov 2013 adalah Rp 2.050 per lembar, maka untuk membeli 1 lot saham TLKM dibutuhkan dana berinvestasi sebesar:
1 x 500 x Rp 2.050 = Rp 1.025.000

Mulai 6 Januari 2014, bila harga saham Telkom (TLKM) pada tanggal 6 Januari 2014 adalah tetap di Rp 2.050 per lembar, maka dana yang dibutuhkan untuk berinvestasi 1 lot saham TLKM adalah sebesar : 1 x 100 x Rp 2.050 = Rp 205.000

Bagaimana dengan perubahan Fraksi harga? Perubahan Fraksi Harga adalah perubahan harga per 1 poin atau tik atau level dari tiap Saham.

Perubahan fraksi harga saham adalah seperti terlampir di bawah ini, yaitu:

Sebelum 6 Januari 2014, harga saham Telkom (TLKM) pada tanggal 23 Nov 2013 adalah Rp 2.050 per lembar, maka berdasarkan peraturan fraksi harga TLKM adalah Rp 25, maka list harga-harga TLKM adalah :

2000    |    2025    |    2050    |    2075

Mulai 6 Januari 2014, harga saham Telkom (TLKM) adalah Rp 2.050 per lembar, maka berdasarkan peraturan baru, fraksi harga TLKM adalah Rp 5, maka list harga-harga TLKM adalah :
 
2045    |    2050    |    2055    |    2060

Bila dipertanyakan , mengapa harus diubah?

Apakah efek dari perubahan tersebut?

Pada dasarnya perubahan ini dianggap salah satu langkah untuk meningkatkan minat dari para penduduk Indonesia yang sebagian besar belum berpartisipasi di Pasar Modal dan masih mempunyai keterbatasan dana.

Diharapkan dengan perubahan ini, setiap penduduk Indonesia mulai dari kuliah, sudah berani mencoba dan melanjutkan berinvestasi di dunia Pasar Modal.

 

5 SAHAM PALING UNTUNG
DAN PALING 'BUNTUNG' DI 2013

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun 2013 ditutup di angka 4.274,18 atau turun 0,98% dibandingkan penutupan IHSG di tahun sebelumnya yang mencapai 4.315,316.

Beberapa emiten mampu meraih kinerja terbaik dengan kenaikan harga saham yang melejit. Sebaliknya, banyak juga di tahun 2013 justru membuat beberapa emiten mencatat kinerja terburuk dengan anjloknya harga saham. Apa tanggapan analis pasar modal terkait hal itu?

Kepala Riset Trust Securities Reza Priyambada menilai, melejitnya harga saham suatu emiten tidak melulu karena baiknya kinerja perseroan. Bahkan, sebagian besar pencapaian tersebut lebih dikarenakan karena aksi spekulan dengan memanfaatkan aksi korporasi sebuah perusahaan.

“Saham-saham tersebut bergerak karena adanya aksi spekulan dengan memanfaatkan aksi-aksi korporasinya. Jadi pergerakan lebih dikarenakan aksi spekulasi, toh jumlah saham yang beredar juga dikit jadi lebih mudah digerakin oleh beberapa spekulan. Mungkin kinerja bisa ada pengaruhnya tapi aksi spekulan lebih dominan,” kata Reza kepada detikFinance, Kamis (2/1/2014).

Reza mencontohkan, beberapa perusahaan dengan jenis industri yang sama mencapai kinerja pertumbuhan masing-masing 15%. Namun, ada satu perusahaan dengan industri yang sama justru harga sahamnya melonjak hingga 50%. Hal itu tidak bisa dinilai wajar.

“Misal begini, 2 perusahaan yang jenis industrinya sama. Dua-duanya sama tumbuh 15% tapi perusahaan yang satunya lagi harga sahamnya melonjak 50% lebih, itu berarti kan ada sesuatu,” jelas dia.

Berikut 5 top gainers dan 5 top loser emiten di 2013 berdasarkan analisa Asia Financial Network:


5 Top Gainers 2013:

1. PT Permata Prima Sakti Tbk TKGA

Sepanjang tahun 2013 peningkatan saham TKGA melonjak sebesar 840%. Perseroan pertama kali mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia pada 6 Januari 1992. Saat ini, jumlah saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 52 juta saham dengan harga tertinggi Rp 2.350 per lembar saham.

2. PT Cowell Development Tbk (COWL)

Sepanjang tahun 2013 perdagangan saham COWL melonjak sebesar 221,7%. Perseroan pertama kali mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia pada 19 Desember 2007. Saat ini, jumlah saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 250 juta saham dengan harga tertinggi Rp 480 per lembar saham.

3. PT Pacific Strategic Financial Tbk (APIC)

Sepanjang tahun 2013 perdagangan saham APIC melonjak sebesar 166,3%. Perseroan pertama kali mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia pada 18 Desember 2002. Saat ini, jumlah saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 280 juta saham dengan harga tertinggi Rp 510 per lembar saham.

 

4. PT Evergreen Invesco Tbk (GREN)

Sepanjang tahun 2013 perdagangan saham GREN melonjak sebesar 107,9%. Perseroan pertama kali mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia pada 9 Juli 2010. Saat ini, jumlah saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 4.605.000.000 lembar saham dengan harga tertinggi Rp 121 per lembar saham.

5. PT Tri Banyan Tirta (ALTO)

Sepanjang tahun 2013 perdagangan saham ALTO melonjak sebesar 103,2%. Perseroan pertama kali mencatatkan sahamnya di pasar modal Indonesia pada 10 Juli 2012. Saat ini, jumlah saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 1.550.000.000 lembar saham dengan harga tertinggi Rp 580 per lembar saham.

 

5 Top Losers 2013:

1. PT Sepatu Bata Tbk (BATA)

Sepanjang tahun 2013 perdagangan saham BATA merosot hingga 98,2%. Perseroan melakukan stock split pada 4 September 2013. Saat ini, jumlah saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 1.300.000.000 lembar saham dengan harga tertinggi Rp 1.070 per lembar saham.

2. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Sepanjang tahun 2013 perdagangan saham AMRT merosot 91,2%. Perseroan melakukan stock split pada 29 Juli 2013. Saat ini, jumlah saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 37.749.547.000 lembar saham dengan harga tertinggi Rp 460 per lembar saham.

3. PT Nipress Tbk (NIPS)

Sepanjang tahun 2013 perdagangan saham NIPS merosot 91%. Perseroan melakukan stock split pada 25 Novemberi 2013. Saat ini, jumlah saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 720.000.000 lembar saham dengan harga tertinggi Rp 335 per lembar saham.

4. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

Sepanjang tahun 2013 perdagangan saham TOWR merosot 88,3%. Perseroan melakukan stock split pada 22 Juli 2013. Saat ini, jumlah saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 10.202.925.000 lembar saham dengan harga tertinggi Rp 2.600 per lembar saham.

5. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)

Sepanjang tahun 2013 perdagangan saham ROTI merosot 84,2%. Perseroan pertama kali melakukan penawaran saham perdana di pasar modal Indonesia pada 28 Juni 2010. Saat ini, jumlah saham perseroan yang diperdagangkan sebanyak 1.012.360.000 lembar saham dengan harga tertinggi Rp 1.030 per lembar saham.

Sumber: finance.detik.com

© Copyright 2013 Phillip Securities Indonesia. All Rights Reserved.
www.phillip.co.id | [email protected] | Tel: (+62-21) 57 900 900
FacebookTwitterYoutubeDribbleYoutube