Visit Website
VISIT US
About Us
FREE TRIAL
Services
PRODUCTS
Contact Us
CONTACT US
 
Logo Logo
Learn More

REKSADANA

PMMF: 5 STARS, THE HIGHEST RATED FOR

MONEY MARKET FUND

Reksadana bukanlah suatu instrumen yang asing lagi di dunia Pasar Modal Indonesia. Berdasarkan data dari situs ojk.go.id, jumlah reksadana yang aktif di Indonesia saat ini mencapai 889 reksadana, tetapi jumlah Investor Reksadana sendiri masih sedikit yaitu hanya sekitar 100-200ribu. Padahal penduduk Indonesia sudah mencapai 250 juta. Masih banyak investor atau masyarakat awam yang tidak mengetahui bahwa kinerja kerja reksadana pun tidak kalah dengan instrumen investasi lainnya, terutama bagi investor dengan profil resiko yang rendah ataupun menengah.

Biasanya profil resiko investor yang rendah , yang tidak berani mengambil resiko, memilih menyimpan uang di bank, seperti tabungan dan deposito, karena dianggap aman dan tidak beresiko. Namun harap diingat akan adanya biaya-biaya yang dikenakan kepada si penabung atau investor, seperti biaya bulanan, pajak, dan lainnya.

Bagaimana dengan reksadana?

Salah satu contoh reksadana yang dapat dibandingkan dengan tabungan di bank adalah reksadana Pasar Uang. Di antara jenis-jenis reksadana, yaitu reksadana Pasar Uang, Terproteksi, Pendapat Tetap, Campuran, dan Saham, hanya reksadana Pasar Uang yang memiliki risiko paling rendah dan tingkat pengembalian yang lebih rendah dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya.

"Phillip Money Market Fund (PMMF) adalah salah satu contoh reksadana Pasar Uang yang mendapat '*****' (Bintang Lima) dari Infovesta, suatu peringkat tertinggi untuk reksadana Pasar Uang."

PMMF ini dikelola oleh tim manajer investasi PT Phillip Securities Indonesia dengan strategi Instrument pasar uang, yang terdiri dari deposito berjangka, surat berharga komersial yang telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek, dan obligasi yg jatuh temponya kurang dari satu tahun.

PMMF memberikan tingkat likuidasi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan dana tunai dalam jangka pendek, tingkat pengembaliannya yang sangat menarik, yaitu 5.6% net per tahun (per tanggal 14 Maret 2014) dan diversifikasi penempatan instrumennya dipilih secara selektif dan mempunyai resiko yang sangat minim sekali.

Saat ini reksadana merupakan instrumen bebas dari pajak. Bila membeli atau subscribe PMMF , maka tidak ada biaya pembelian ( 0%), begitupun saat menjual atau redeem. Reksadana PMMF tidak terikat jangka waktu tertentu, sehingga saat dijual pun, bisa dilakukan kapan saja, tidak ada pinalti atau hukuman, dan imbal hasil dihitung harian. Dan tidak diragukan lagi, PMMF bisa ditransaksikan beli dan jual secara aktif.

Keuntungan dan kemudahan lain bagi Anda sebagai nasabah PT Phillip Securities Indonesia, PMMF ini akan dapat ditransaksikan secara online melalui aplikasi Online Trading PT Phillip Securities Indonesia yaitu POEMS, sehingga jual beli reksadana semudah bertransaksi saham. Persiapkan diri Anda, tidak lama lagi Phillip Securities Indonesia akan mengeluarkan produk terbaru "Phillip Reksadanaku”.

REKSADANA

INVESTASI SAHAM DAN REKSADANA,

PASANGAN INVESTASI "SERASI" BAGI INVESTOR.

Investasi, yup.. kata Investasi sudah sejak dulu menjadi sesuatu yang pasti ada di benak manusia. Investasi menjadi sesuatu yang penting bagi manusia dalam mempersiapkan kehidupan mereka di masa depan.

Seperti yang kita ketahui, di Indonesia sendiri terdapat beberapa jenis investasi yang biasa diminati oleh masyarakat, antara lain: Tabungan, Asuransi, Deposito, Obligasi, Saham, Reksadana, Forex (pasar mata uang asing), Properti, dll.
Di antara beragam instrument investasi itu, saham menjadi sesuatu yang sangat populer akhir-akhir ini. Mengapa? Hal itu jelas dikarenakan tingkat imbal hasil pendapatan yang lebih tinggi jika Investor menanam modalnya di saham. Namun, di samping tingkat imbal hasil pendapatan yang lebih tinggi, saham juga mempunyai resiko yang cukup tinggi. Oleh karena itu, bagi para Investor pemula sangat tidak disarankan hanya menanamkan modalnya pada pasar saham saja, tetapi juga mempelajarinya, serta ingat kata pepatah, “Jangan Letakan Telur Anda Pada Satu Keranjang Saja”. Jika dilihat, memang sangat penting makna dari pepatah itu. Bayangkan jika Anda meletakkan semua telur Anda pada satu keranjang, kemudian keranjang itu jatuh,maka Anda akan kehilangan semua telur Anda.

Begitu juga berinvestasi, jika Anda hanya memilih berinvestasi saham saja untuk masa depan Anda, maka itu adalah hal yang kurang tepat. Lalu apa yang harus dilakukan? Lakukanlah Diversifikasi Investasi.
Apa itu Diversifikasi Investasi? Diversifikasi Investasi adalah strategi penempatan dana investasi kita ke instrumen investasi yang berbeda-beda. Yang dimaksud dengan berbeda-beda di sini adalah potensi return, risiko dan likuiditasnya. Jika Anda berinvestasi di instrumen saham saat ini, maka Anda perlu juga mencari instrumen investasi lain yang cukup aman bagi Anda. Hal itu dimaksudkan, jika investasi saham Anda sedang mengalami penurunan, maka investasi lain Anda akan menutupi resiko tersebut, sehingga meminimalisasi resiko kerugian. Lalu instrumen investasi apa yang cocok berdampingan dengan saham? Salah satunya “Reksadana”.

Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Kenapa harus reksadana? Mari lihat beberapa kelebihan dari berinvestasi dengan reksadana:

  1. Dikelola Manajer Investasi (semua dana anda diatur  oleh Manajer investasi untuk mendapatkan return terbaik)
  2. Likuiditas yang tinggi (mudah untuk menjual kembali reksadana)
  3. Biaya investasi rendah.
  4. Transparansi Informasi (segala laporan kinerja reksadana akan dilaporkan kepada anda secara transparan)
  5. Terhindar dari resiko inflasi.

Seperti kelebihan diatas, Reksadana merupakan produk investasi, yang semua pengelolaannya dilakukan oleh Manajer Investasi. Jadi investor tidak perlu mengelola sendiri seperti saat berinvestasi saham. Dan kelebihan lain dari reksadana adalah resiko kerugian yang lebih kecil jika dibanding saham. Karena pada setiap produk reksadana, dana yang dikelola disebar kepada beberapa instrumen lain seperti obligasi dan juga pasar uang. Maka jelas bahwa Investasi Reksadana merupakan salah satu pasangan paling serasi bagi investasi saham.

Reksadana mempunyai beberapa jenis yang tiap jenisnya berbeda-beda resiko, tingkat imbal hasil dan komposisi instrumen.

  1. Reksadana Pasar Uang: Reksadana yang menempatkan dana dalam instrumen pasar uang, seperti deposito, SBI (serifikat bank Indonesia), atau obligasi yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Mempunyai karakteristik: Relatif lebih aman dibanding jenis reksadana yang lain, bersifat likuid atau mudah dicairkan, investasi jangka pendek.
  2. Reksadana Campuran : reksadana yang menempatkan dananya dalam instrumen pasar uang atau obligasi atau saham dengan komposisi fleksibel, Mempunyai karakteristik: potensi keuntungan yang cukup tinggi, untuk investasi jangka menengah sampai panjang diatas 3 tahun.
  3. Reksadana Pendapatan Tetap: Reksadana yang menempatkan minimum 80% dari dananya di dalam instrumen obligasi. Mempunyai karakteristik: Potensi keuntungan lebih tinggi daripada reksadana pasar uang, untuk Investasi jangka menengah.
  4. Reksadana Saham: reksadana yang menempatkan minimum 80% dari dananya dalam instrumen saham. Mempunyai karakteristik: Potensi keuntungan paling tinggi namun mempunyai risiko yang paling tinggi dibanding reksadana yang lain. Investasi jangka panjang.
  5. Reksadana Terproteksi : reksadana yang menempatkan sebagian besar dananya dalam instrumen obligasi, dimana dapat memberikan perlindungan atas nilai awal investasi pada saat jatuh tempo. Reksadana terproteksi memiliki masa penawaran, sehingga kita hanya dapat membeli reksadana ini pada saat waktu tertentu saja. Reksadana Terproteksi ditunjukan bagi investor yang bersifat konservatif yang menginginkan imbal hasil yang lebih terukur dalam jangka waktu tertentu. Mempunyai karakteristik : perlindungan 100% pada nilai pokok investasi, jika dicairkan sesuai dengan jangka waktu yang ditentukan. Mempunyai potensi keuntungan sebesar tingkat bunga portofolio obligasi.

Ada pula beberapa istilah penting yang wajib diketahui dalam reksadana:

  1. Unit Penyertaan (UP) : Satuan kepemilikan investasi dalam Reksa Dana.
  2. Total Jumlah UP (outstanding UP) : Jumlah Unit Penyertaan yang telah diterbitkan Reksa Dana.
  3. Subscription : Pembelian/pemesanan Reksadana.
  4. Redemption : Pencairan/Penjualan kembali Reksadana.
  5. Nilai Aktiva Bersih (NAB) / Net Asset Value (NAV) : Total Nilai Reksadana berdasarkan harga pasar pada suatu saat, setelah dikurangi biaya-biaya ReksaDana dan kewajiban pajak. Jadi inilah yang akan menjadi patokan untuk membeli dan menjual kembali reksadana.

Oleh karena itu, sangatlah mudah untuk memulai Investasi reksadana. Investor dapat membeli reksadana pada Manajer Investasi secara langsung atau melalui agen penjual reksadana.
Sangat mudah berinvestasi reksadana, dan tidak sesulit yang Anda bayangkan bukan? 

Visit us:


Berita Saham Indonesia

Bermain Saham, Siapa Takut?

Wikipedia Phillip Securities Indonesia

 

© Copyright 2014 Phillip Securities Indonesia. All Rights Reserved.
www.phillip.co.id | [email protected] | Tel: (+62-21) 57 900 900
FacebookTwitterYoutubeDribbleYoutube