Derasnya arus informasi yang berhubungan dengan pasar finansial dapat dengan mudah ‘mengganggu’ perilaku dan keputusan investasi. Padahal keputusan investasi harus disesuaikan dengan tujuan awal investor tersebut, yang tentunya berbeda satu sama lain.
Sebelum seorang investor mempertimbangkan apakah akan menambah, mempertahankan, atau merealisasikan hasil investasinya, seharusnya investor tersebut bercermin kepada 5 langkah rencana investasi, yaitu:
1. Apa tujuan investasi saya dan berapa lama waktu yang tersedia untuk berinvestasi?
Investasi dengan tujuan mengakumulasi dana pensiun, tentu saja berbeda dengan investasi untuk liburan akhir tahun. Semakin besar target dana yang kita inginkan, maka jangka waktu akumulasinya pun harus lebih panjang.
2. Bagaimana profil risiko saya?
Secara sederhana, profil risiko adalah tingkat keberanian investor dalam berinvestasi dan menerima potensi keuntungan maupun kerugian yang terjadi. Kelas aset investasi seharusnya disesuaikan dengan profil risiko investor, apakah konservatif, moderat, atau agresif.
3. Kelas aset apa yang sesuai dengan profil risiko tersebut?
Secara umum, kelas aset pasar uang memiliki risiko yang lebih rendah dibanding obligasi, dan obligasi memiliki risiko yang lebih rendah dibanding saham. Yang penting diperhatikan, seiring berjalannya waktu investasi dan pengalaman investor dalam berinvestasi, sangat mungkin profil risiko berubah. Inilah sebabnya investor perlu mengkaji ulang profil risikonya secara berkala, misalnya 1 atau 2 tahun sekali.
4. Berapa besar komposisi di setiap kelas aset?
Walaupun seorang investor memiliki profil risiko agresif, bukan berarti seluruh alokasi investasinya harus ditempatkan pada reksa dana saham. Investor harus mempertimbangkan porsi investasi untuk jangka pendek dengan volatilitas yang lebih terjaga, misalnya melalui reksa dana pasar uang. Demikian pula sebaliknya, seorang investor dengan profil risiko konservatif namun memiliki jangka waktu investasi yang panjang, dapat mencoba mengalokasikan sedikit investasinya pada reksa dana saham, karena walaupun secara jangka pendek instrumen investasi yang agresif volatilitasnya cenderung lebih tinggi, namun secara jangka panjang imbal hasilnya dapat lebih maksimal. Investor dapat melakukan diversifikasi, menempatkan dana dalam berbagai kelas aset dengan tingkat risiko dan potensi keuntungan yang berbeda, untuk menyebar risiko dan meraih potensi imbal hasil yang optimal.
5. Manajer investasi atau reksa dana mana yang dipilih?
Setelah mengkaji dan mempertimbangkan seluruh langkah di atas, investor dapat memilih reksa dana yang cocok yang dikelola oleh manajer investasi yang berpengalaman. Investor harus meneliti rekam jejak manajer investasi, berapa lama perusahaan manajer investasi berdiri, apakah memiliki ijin dari regulator (Otoritas Jasa Keuangan), bagaimana konsistensi kinerja reksa dana dalam berbagai siklus pasar?
Masalah yang sering terjadi dan menimbulkan penyesalan adalah investor tidak melakukan 5 langkah rencana investasi secara terstruktur, namun langsung berinvestasi – atau menjual/merealisasikan investasinya – berdasarkan arus informasi dari orang-orang disekitarnya, misalnya:
- ”….reksa dana A sangat bagus hasilnya…” (padahal belum tentu cocok secara profil risiko)
- “… lebih baik kita lepas sekarang… “ (padahal sebenarnya investor memiliki jangka waktu investasi yang panjang)
- “… jangan berinvestasi pada reksa dana B, merugikan!” (mungkin saja yang sebenarnya terjadi adalah reksa dana B tidak sesuai dengan profil risiko si pemberi saran sehingga ia menganggap reksa dana tersebut buruk)
Sekali lagi, setiap orang memiliki tujuan investasi, jangka waktu, dan profil risiko yang berbeda-beda. Sangat tidak bijaksana jika calon investor mengambil keputusan investasi hanya karena mengikuti orang-orang di sekitarnya.
Manajer investasi yang baik beserta tenaga pemasaran atau distributornya senantiasa akan memberikan edukasi investasi yang memadai, memiliki alat bantu untuk membuat calon investor mengetahui profil risikonya, dan memberi saran berdasarkan tujuan investasi dan profil risiko, menginformasikan potensi keuntungan dan risiko secara berimbang, dan secara berkala juga akan memberikan informasi pasar terkini yang berhubungan dengan dunia finansial.
Selamat berinvestasi.
INVESTASI MELALUI REKSA DANA MENGANDUNG RISIKO. CALON INVESTOR WAJIB MEMBACA DAN MEMAHAMI PROSPEKTUS SEBELUM MEMUTUSKAN UNTUK BERINVESTASI MELALUI REKSA DANA. KINERJA MASA LALU TIDAK MENCERMINKAN KINERJA MASA DEPAN.
(Source: Manulife Investor Sentiment Index, 2014) |