This line will show up in the preview of some email clients
logo

 

NEWSLETTER PHILLIP
EDITION NO. 91

 

INI ALASAN MENGAPA PEMILU AS
BERPENGARUH KE IHSG

img

Setelah mengalami penurunan cukup dalam di bulan September, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat dengan kenaikan 8.9% dari awal Oktober 2020 hingga penutupan 6 November 2020. Pergerakan IHSG tentunya merupakan refleksi dari perbaikan ekonomi yang terjadi. Data terbaru menunjukan bahwa Indonesia telah memasuki resesi yang ditandai dengan turunnya Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal 3 sebesar 3.49% secara tahunan.

Namun, jika dilihat secara kuartalan, PDB Indonesia tumbuh 5.05% dibanding kuartal sebelumnya. Kondisi ini menandakan ekonomi Indonesia berangsur pulih setelah mengalami fase terburuknya pada kuartal 2 lalu. Selain faktor dalam negeri, kondisi makroekonomi yang terjadi juga dapat mempengaruhi IHSG.

Kejadian Brexit, perang dagang AS-China, dan tekanan mata uang Turki merupakan beberapa contoh yang membuat pergerakan IHSG melemah beberapa waktu lalu. Kondisi makroekonomi yang kurang kondusif tersebut dapat mempengaruhi pergerakan IHSG karena adanya globalisasi serta arus investor asing ke dalam negeri. Artikel mengenai arus investor asing dapat dibaca di sini.

Era globalisasi membuat perkembangan negara lain dapat berdampak bagi Indonesia, begitu pula sebaliknya. Hubungan tersebut dapat terlihat melalui aktivitas ekspor-impor, diplomasi antar-negara, dan tentunya investasi. Kondisi negara mitra perdagangan yang memburuk tentunya dapat mengurangi volume ekspor-impor sehingga memperkecil pendapatan negara dari perdagangan internasional tersebut. Tidak hanya itu, adanya ketidakpastian kondisi global yang terjadi juga dapat membuat volume perdagangan terhambat.

Berita makroekonomi terkini yang sedang hangat dan mempengaruhi pergerakan IHSG adalah pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat. Perubahan kondisi dan kebijakan yang diambil oleh Amerika Serikat tentunya menjadi perhatian dunia. Hasil Pemilu Amerika Serikat yang memenangkan Joe Biden dan Kamala Harris dengan 290 suara electoral cukup membawa angin positif bagi pasar.

Joe biden cenderung dianggap lebih disambut pasar keuangan global dibanding saingannya, Donald Trump. Presiden terpilih ini diharapkan dapat membawa kondisi ekonomi global yang lebih baik. Sedangkan pesaingnya, Donald Trump, cenderung dinilai lebih banyak menimbulkan ketidakpastian global karena pernyataan–pernyataannya yang keras.

Kepemimpinan Biden diproyeksikan dapat membawa tensi yang lebih stabil pada pembicaraan dagang antara US-China dibanding saat Donald Trump memimpin. Selain itu, Joe Biden juga akan memberikan stimulus fiskal pada negaranya sebesar US$2.5 triliun. Berbeda dengan Donald Trump yang hanya akan memberi US$334 miliar untuk periode 2021-2024.

Salah satu kebijakan Joe Biden yang ingin menaikkan pajak korporasi Amerika Serikat nantinya cenderung akan menurunkan laba bersih perusahaan Amerika Serikat. Hal ini mungkin direspon kurang baik bagi investor yang ingin berinvestasi di pasar saham Amerika Serikat, tetapi hal ini juga membuka potensi beralihnya investor tersebut untuk menanamkan dananya ke pasar negara lain yang masih dapat berkembang, seperti Indonesia.

IHSG tentunya juga merespon hari pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Amerika Serikat pada 3 November 2020. Perkembangan pemilu AS selalu dipantau oleh pasar. Hal ini terlihat pada 4 November, di mana IHSG tiba-tiba turun pada sesi kedua sehingga IHSG pada hari itu tercatat mengalami penurunan 1.27%. Hal tersebut terjadi menanggapi perolehan suara Joe Biden yang stagnan dan Donald Trump berpotensi memenangkan pemilu.

Kondisi kemudian berubah saat Joe Biden ternyata mampu memenangkan suara electoral di wilayah yang dipandang sebagai sumber suara Donald Trump untuk memenangkan pemilu. Euforia kemenangan Joe Biden membuat bursa global bersuka cita, tak terkecuali Indonesia. Setelah kemenangan Joe Biden, IHSG menguat pada tanggal 5, 6, hingga awal perdagangan 9 November 2020 dengan masuknya arus investor asing ke IHSG.

img

Bagi investor saham, kemenangan Joe Biden dapat dikatakan merupakan berkah tersendiri. Apalagi bila investor membeli saham pada bulan Maret atau pun September saat IHSG mengalami koreksi cukup dalam. Pastinya nilai portofolio investor setelah pengumuman pemenang Pemilu AS ini tercatat positif. Namun, jangan terpaku pada euforianya saja, ya! Tetap objektif dan lakukan analisis terhadap saham yang Anda miliki maupun yang ingin Anda beli.

Bila Anda masih bingung bagaimana cara menganalisis saham, Anda bisa ikuti edukasi pasar modal yang diadakan Tim Edukasi Phillip Sekuritas Indonesia setiap minggunya dengan jadwal yang bisa Anda liat melalui link phillip.co.id/Aktivitas/Jadwal. Anda juga bisa menonton video-video edukasi kami di channel Youtube Phillip Sekuritas Indonesia.

Selain itu, agar selalu up to date mengikuti kejadian ekonomi maupun berita terkait perusahaan yang ada. Anda dapat mem-follow Instagram @talktophillip dan channel Telegram Tim Riset kami dengan link t.me/Research_PSI. Happy trading dan salam cuan!

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

(Penulis: Stefanus Adrian Chandra Wijaya - Oktober 2020)
(Editor : Ester Lidya Norisa)


Baca artikel lainnya:
Investasi Berkala atau Sekaligus?
Cara Mudah Investasi Saham Jangka Panjang
Mengulik Cara Jual Saham yang Nyangkut di Harga 50 Rupiah

TalkToPhillip
Phillip Securities Indonesia
Phillip Securities Indonesia
Website
Instagram
img

 

Kini Anda bisa bertransaksi reksa dana melalui aplikasi POEMS di smartphone ios & Android Anda
Makin praktis, makin fleksibel. Beli reksa dana online kapan saja di mana saja, cek profil dan performa reksa dana yang tersedia, cek status reksa dana yang kita miliki, tetap gratis* biaya transaksi,dan tetap satu platform.
POEMS IOS
POEMS ANDROID

 

Copyright © 2018 Phillip Sekuritas Indonesia, All rights reserved.
Email Anda telah kami daftarkan sebagai penerima newsletter Phillip Sekuritas Indonesia.