Dalam berinvestasi maupun trading, kamu tentu memiliki tujuan untuk menghasilkan keuntungan saat menjual saham yang kamu miliki, atau biasa dikenal dengan sebutan taking profit. Namun, tujuan tersebut bisa saja tidak sejalan dengan kenyataan bila kamu tidak memiliki target harga sebagai acuan dasar dalam memutuskan untuk melakukan taking profit.
Beberapa investor atau pun trader hanya mengandalkan sifat emosional yang cenderung tidak terkontrol untuk menentukan keputusan dalam menjual saham, sehingga yang awalnya berpotensi memberikan keuntungan malah berbalik menjadi kerugian. Sifat ini biasa dikenal dengan sebutan greedy atau serakah yang dapat merusak jalannya strategi taking profit.
Pasar saham selalu bergerak dinamis, maka itu pergerakan harga saham akan selalu berubah berdasarkan faktor fundamental maupun teknikal. Kamu mungkin saja dihadapkan dengan potensi keuntungan yang tergerus akibat langkah yang greedy, bahkan tidak jarang memberikan potensi loss akibat harga saham mengalami penurunan yang cukup cepat.
Oleh karena itu, untuk menghindari hal tersebut, kamu perlu mengetahui strategi dalam menentukan waktu yang tepat untuk taking profit, salah satunya ialah dengan cara menentukan target harga optimal yang dapat dijadikan acuan berdasarkan analisis teknikal. Berikut cara melakukannya.
1. Menentukan Target Price Menggunakan Classic Support & Resistance
Memang dalam menentukan target price kamu perlu memahami analisis teknikal, tetapi kamu tidak perlu khawatir akan kesulitan melakukannya karena terdapat analisis teknikal dasar, seperti cara menentukan support & resistance yang mudah untuk dipahami.
Support adalah titik terendah dari pergerakan harga saham di dalam periode waktu yang dicermati. Sedangkan, resistance adalah titik tertinggi dari pergerakan harga saham di dalam periode waktu yang dicermati. Ilustrasi support & resistance dapat kamu lihat pada gambar di bawah ini.

Ketika kamu sudah mendapatkan titik resistance, maka titik harga tersebut sudah dapat menjadi target price untuk nantinya menjadi area taking profit-mu.
2. Menentukan Target Price Berdasarkan Indikator Bollinger Band
Bollinger band adalah salah satu jenis lagging indicator yang memberikan gambaran akan rentang pergerakan harga saham yang mungkin terjadi. Bollinger band dibentuk dari 3 garis, antara lain:
- Garis atas, yaitu garis simpangan deviasi sebesar +2 dari rata-rata pergerakan harga saham. Standar deviasi +2 biasanya dikenal sebagai area jenuh beli atau posisi harga yang sudah terlampau tinggi. Area ini dapat menjadi titik yang layak dijadikan target price untuk melakukan taking profit.
- Garis tengah, yaitu garis yang menggambarkan pergerakan rata-rata harga dalam kurun waktu tertentu.
- Garis bawah, yaitu garis simpangan deivasi -2 dari rata-rata pergerakan harga saham. Standari deviasi -2 berkebalikan dengan standar deviasi pada garis atas. Level standar deviasi -2 biasanya dikenal sebagai posisi harga yang sudah terlampau murah. Area ini dapat menjadi titik yang layak untuk melakukan aksi beli.

Analisis teknikal di atas merupakan beberapa cara untuk menentukan target price guna mendapatkan area taking profit. Namun, perlu kamu perhatikan juga, setiap analisis teknikal tidak dapat memberikan kepastian mutlak, melainkan hanya memberikan kemungkinan yang dapat timbul.
Kamu juga perlu meninjau kembali analisis teknikal lainnya demi mendapatkan sinyal yang lebih kuat. Tentu kamu perlu menentukan strategi setelah harga mencapai area-area tersebut, kamu perlu mengetahui apakah saham yang kamu miliki masih layak untuk ditahan atau dijual secara bertahap.
Kamu bisa menjual seluruh kepemilikan di suatu saham jika indikator teknikal menunjukan adanya pola pergerakan harga saham yang mengarah pada penurunan dalam jangka panjang atau keberlanjutan dari trend bearish sebelumnya. Contohnya dapat kamu lihat pada gambar di bawah ini.

Tidak adanya titik tertinggi yang lebih tinggi dari resistance tersebut dapat diwaspadai sebagai peluang pergerakan harga yang sudah jenuh dan selanjutnya berpotensi turun. Dengan begitu, kamu dapat menjual seluruh kepemilikan saham-mu pada kondisi tersebut untuk mengurangi risiko penurunan harga yang lebih dalam.
Sementara, kondisi pergerakan teknikal yang memungkinkanmu untuk melakukan penjualan sebagian kepemilikan saham-mu ialah ketika pergerakan harga saham menunjukan seperti pada gambar di bawah ini.

Adanya level resistance yang lebih tinggi dari resistance sebelumnya dapat kamu jadikan target price kedua yang berpotensi untuk dicapai oleh pergerakan harga selanjutnya, sehingga kamu dapat menjual sebagian kepemilikan saham-mu pada suatu emiten dengan kondisi tersebut dan mempertahankan sisanya untuk menjual di level harga yang lebih tinggi. Tentu hal ini perlu juga diikuti dengan indikator lainnya serta pola chart pattern yang menunjukan bahwa pergerakan saat itu membentuk pola bullish trend.
Itulah beberapa cara dalam menentukan target price untuk dijadikan posisi taking profit yang layak. Seluruh cara di atas dapat menjadi indikator awal dalam pembentukan target price, namun kamu perlu meninjau juga dengan indikator lain dan pola yang terbentuk. Untuk mempelajari lebih dalam mengenai analisis teknikal, kamu dapat menonton video edukasi di Youtube Phillip Sekuritas Indonesia dengan klik di sini.
Untuk memudahkanmu dalam menentukan target price, Research Team Phillip Sekuritas Indonesia mengirimkan rekomendasi saham harian setiap hari bursa beserta trade buy, beberapa target price, dan stop loss yang dapat menjadi salah satu opsi dalam strategi trading-mu. Rekomendasi tersebut dapat kamu baca secara lengkap dengan cara bergabung di grup Telegram Phillip Sekuritas Indonesia Research melalui link t.me/Research_PSI.
Ikuti juga Free Webinar Philip Morning Market Call melalui link bit.ly/PhillipWebinar atau melalui menu Online Seminar di aplikasi POEMS ID yang dimulai setiap pukul 08.30 WIB di hari bursa untuk terus memantau kondisi pasar dan mendapatkan informasi terbaru seputar pasar modal. Salam cuan!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
(Penulis: Dustin Dana Paramitha - November 2021)
Baca artikel lainnya:
Mengenal Rasio Keuangan Perusahaan dalam Memilih Saham
Buka Akun Investasi di Phillip Sekuritas Indonesia Hanya 5 Menit!
Memprediksi Harga Saham dengan Analisis Foreign Flow
Memulai Analisis Teknikal Pertama Anda!
|