Tak terasa tinggal menghitung hari, kita akan memasuki Bulan Suci Ramadan dan tentu setelahnya ialah merayakan Idulfitri. Bulan puasa dan Lebaran diperkirakan jatuh pada awal bulan April dan awal bulan Mei.
Sudah menjadi rutinitas wajib bahwa momen ini biasanya digunakan masyarakat untuk bersilaturahmi dan menaikan konsumsi rumah tangga akibat keperluan untuk berbuka puasa, sahur, serta keperluan lainnya di hari raya nanti.
Kebiasaan berbuka puasa bersama di bulan puasa hingga memberikan hadiah atau makanan serta mengunjungi saudara di Hari Lebaran juga seakan menjadi tradisi yang melengkapi momen di hari raya umat Islam ini.
Mobilitas masyarakat pun ikut meningkat saat Bulan Ramadan, apa lagi sebelum pandemi, mudik seakan menjadi kewajiban bagi kebanyakan masyarakat. Hal ini secara historikal mampu mendongkrak kegiatan ekonomi Indonesia secara kuartalan akibat lonjakan konsumsi rumah tangga dan mobilitas masyarakat.

Bulan Ramadan selalu menjadi momentum pendongkrak ekonomi secara kuartalan, bahkan menyumbang pertumbuhan ekonomi tertinggi di setiap tahunnya. Namun tidak untuk tahun 2020 karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat di awal pandemi COVID-19 hingga Q3 yang dilonggarkan sehingga dapat mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif pada saat itu.

Berdasarkan hasil survei penjualan eceran yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, sektor makanan, minuman, dan tembakau, serta sandang mencatatkan kecenderungan pertumbuhan yang positif di kuartal kedua setiap tahunnya dibanding sektor-sektor lainnya. Hal ini tidak terlepas dari budaya masyarakat dalam menyambut Bulan Ramadan dengan meningkatnya konsumsi rumah tangga serta membeli pakaian baru.
Budaya ini terus berulang, merujuk pada data Bank Indonesia, dapat dikatakan dalam 5 tahun terakhir sektor makanan, minuman, dan tembakau, serta sandang selalu merasakan dampak positif tersebut. Terkecuali pada periode 2020, sebab kegiatan masyarakat dan pusat perbelanjaan ditutup dan dibatasi akibat penyebaran COVID-19 yang meluas.
Namun pada 2Q21 (kuartal kedua tahun 2021), sektor makanan, minuman, dan tembakau, serta sandang kembali menunjukan pertumbuhan yang sangat baik. Hal ini menandakan bahwa di tengah ancaman serius akan virus COVID-19, masyarakat tetap memiliki tingkat konsumsi yang sehat.
Dengan pelonggaran status PSBB yang berarti sebagian kegiatan masyarakat dan pusat perbelanjaan dapat kembali berjalan normal, masyarakat kembali menunjukan daya belinya dan mendongkrak penjualan eceran pada periode 2Q21.
Dengan pertimbangan tersebut, Research Team Phillip Sekuritas Indonesia melihat ada beberapa sektor yang dapat diuntungkan dengan datangnya Bulan Ramadan, yaitu sektor Consumer Non-Cyclical dan Consumer Cyclical.
Untuk Consumer Non-Cyclical, yang secara historikal merasakan sentimen positif pada Bulan Ramadan ialah sub-sektor makanan olahan, sub-sektor ikan, daging, dan produk unggas, serta sub-sektor perkebunan & tanaman pangan. Sedangkan untuk Consumer Cyclical ialah sub-sektor ritel pakaian & tekstil.
Beberapa pilihan saham yang dapat dijadikan pertimbangan dari sub-sektor tersebut ialah ICBP, JPFA, SMAR, dan MAPI. Pemilihan saham-saham tersebut didasari oleh kinerja return saham pada periode Bulan Ramadan yang cukup impresif.
1. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

2. PT Japfa Compfeed Indonesia Tbk (JPFA)

3. PT Smart Tbk (SMAR)

4. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI)

Untuk memudahkanmu dalam menentukan saham-saham potensial, Research Team Phillip Sekuritas Indonesia mengirimkan rekomendasi saham harian setiap hari bursa beserta trade buy, beberapa target price, dan stop loss yang dapat menjadi salah satu opsi dalam strategi trading-mu. Rekomendasi tersebut dapat kamu baca secara lengkap melalui Grup Telegram Phillip Sekuritas Indonesia Research di link berikut t.me/Research_PSI.
Ikuti juga Free Webinar Philip Morning Market Call melalui link bit.ly/PhillipWebinar atau melalui menu Online Seminar di aplikasi POEMS ID yang dimulai setiap pukul 08.30 WIB di hari bursa untuk terus memantau kondisi pasar dan mendapatkan informasi terbaru seputar pasar modal. Phillip Sekuritas Indonesia akan senantiasa mendampingimu dalam bertransaksi di pasar modal.
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: Dustin Dana Paramitha - Maret 2022
Editor: Ester Lidya Norisa
Baca artikel lainnya:
Mengenal Rasio Keuangan Perusahaan dalam Memilih Saham
Buka Akun Investasi di Phillip Sekuritas Indonesia Hanya 5 Menit!
Memprediksi Harga Saham dengan Analisis Foreign Flow
Memulai Analisis Teknikal Pertama Anda!
|