This line will show up in the preview of some email clients
logo

 

NEWSLETTER Edisi 109

 

MENGENAL PSIKOLOGI TRADING:
CARA MENGURANGI RISIKO TRADING SAHAM
img

Selain mengetahui cara menerapkan trading plan atau menyusun strategi trading, menentukan waktu taking profit, serta mengevaluasi trading yang sudah dibahas sebelumnya, ada hal lain yang juga perlu diketahui seorang trader untuk menunjang kesuksesan trading, hal tersebut ialah psikologi trading

Psikologi trading merupakan keadaan mental seorang trader ketika menjalankan trading plan atau pun strategi trading yang berpengaruh terhadap kesuksesan dari hasil trading-nya. Psikologi trading diperkirakan dapat berkontribusi sebanyak 60% untuk kesuksesan trading seorang trader, jauh lebih besar jika dibandingkan dengan faktor lainnya, yaitu 10% berasal dari strategi trading dan 30% sisanya berasal dari penerapan money management atau pengaturan risiko trading.

Kontribusi besar dari pengaturan psikologi trading yang baik terhadap kesuksesan seorang trader tentunya tidak bisa diabaikan. Seorang trader yang tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol emosinya di tengah pergerakan pasar yang cenderung volatil akan mengakibatkan beberapa hal, antara lain trader bisa kehilangan kesempatan untuk masuk pada saham tertentu (trading), menyimpang dari trading plan yang telah dibuat, serta mengalami revenge trading yang dapat berujung pada kehilangan modal trading. Berikut pembahasannya.

Kehilangan kesempatan untuk trading. Hal ini biasanya muncul setelah seorang trader mengalami kerugian atau terkena stop loss secara beruntun, misalnya enam kali stop loss, sehingga ia beranggapan bahwa trade ketujuh dan seterusnya akan stop loss kembali, padahal belum tentu demikian. Ini akan membuat seorang trader melewatkan posisi ideal untuk memasuki market walaupun tersedia di depan mata, sehingga seorang trader dapat kehilangan kesempatan untuk mengurangi kerugian atau bahkan menjadi untung kembali.

Menyimpang dari trading plan. Hal ini merupakan praktik yang marak terjadi di kalangan para trader dan seharusnya tidak dilakukan. Biasanya ini terjadi saat posisi trading sudah dalam keadaan untung, tetapi belum mencapai target harga jual (taking profit).

Contoh, target harga jual 2.050, sedangkan harga bergerak hanya mencapai 2.030 dan tertahan selama beberapa saat pada area tersebut. Dikarenakan kurang percaya diri bahwa harga akan menyentuh daerah targetnya, trader langsung menjual pada harga 2.020 dan pada kenyataannya target harga jual tersebut tercapai keesokan harinya. Hal ini akan membuat keuntungan seorang trader menjadi tidak maksimal dan akan membuat trader terbiasa untuk exit sebelum menyentuh targetnya.

Posisi trading dalam keadaan rugi juga dapat menimbulkan dampak yang sama, bedanya di sini trader memilih untuk menjual saham dalam keadaan minus, tetapi belum menyentuh titik stop loss. Mungkin di saat tersebut trader menganggap posisi sahamnya pasti menyentuh stop loss sehingga memilih untuk early exit. Padahal bisa saja saham tersebut tidak menyentuh stop loss, melainkan kembali menuju taget harga jual di keesokan harinya. Hal ini membuat trader kalah pada trade yang seharusnya dapat memberikan keuntungan, dan malah kembali menimbulkan kerugian.

Revenge trading. Hal ini dapat dikatakan menjadi keadaan yang paling berbahaya di antara ketiganya. Revenge trading adalah keadaan ketika trader mengambil satu posisi trading atau lebih dengan tujuan untuk mengembalikan sejumlah besar dana yang hilang akibat dari kekalahan beruntun atau pun kesalahan manajemen risiko trading.

Dalam keadaan revenge trading, trader cenderung akan terlarut oleh emosi dan penyesalannya sendiri sehingga akan mengabaikan/melupakan trading plan bahkan money management yang sudah biasa dilakukan dengan harapan dapat mengembalikan modal yang hilang. Kondisi ini membuat trader cenderung akan melakukan hal-hal yang tidak masuk akal, seperti meningkatkan risiko trading, misalnya dari 2% menjadi 10% dalam satu trade, atau bahkan memasuki trade yang sebenarnya tidak ideal untuk dimasuki berdasarkan trading plan-nya.

Memang terkadang keberuntungan bisa saja berada di pihak trader, dan praktik spekulasi tersebut mungkin bisa mengembalikan modal yang hilang atau pun menimbulkan keuntungan sesaat. Akan tetapi, apa yang terjadi dengan kondisi psikologi trader? Trader bisa saja akan menganggap cara ini yang paling benar sehingga trader mulai mengabaikan apa yang telah dipelajari dengan baik sebelumnya.

Akhirnya, pada saat trader mengalami kekalahan beruntun, misalnya 4 kali loss (normal dalam trading) dengan risiko per trade 10% yang berarti trader telah kehilangan 40% modalnya, trader akan melakukan revenge trading kembali dengan meningkatkan risiko, mungkin menjadi 20% atau dalam kasus ekstrim bisa menjadi 50%, sehingga sedikit kekalahan pun dapat menghilangkan keseluruhan modal.

Trader profesional dengan psikologi trading yang baik akan mampu memisahkan emosinya yang biasanya dalam bentuk rasa takut kehilangan uang dan sifat serakah atau rakus ketika trading (fear and greed). Pemisahan ini akan membuat trader dapat konsisten mengikuti trading plan & money management yang telah dibuat sehingga trader dapat memperoleh hasil trading yang maksimal.

Untuk itu, berikut empat tips bagi para trader dalam menjaga psikologi trading dengan baik layaknya trader profesional.

1. Menggunakan Uang Dingin untuk Trading
Uang dingin merupakan uang yang tidak diperlukan untuk kebutuhan apa pun, terutama kebutuhan pokok, seperti untuk belanja makanan harian, cicilan, asuransi, serta dana darurat, dan memang dikhususkan untuk trading.

Penggunaan modal trading menggunakan uang dingin akan menghindari trader dari beban psikologi atau mental apabila suatu saat sedang mengalami kerugian. Misalnya trader mengalami kekalahan trading beruntun sebanyak lebih dari 5 kali dan mungkin kehilangan dana mencapai lebih dari 10% dengan faktor risiko 2% per trade.

Sebaliknya, jika trader menggunakan uang yang sebenarnya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok atau bahkan hingga berutang untuk trading, emosi trader akan menjadi tidak stabil saat melakukan trading karena adanya beban psikologi dari penggunaan uang tersebut.

Di saat kondisi seperti itu, tidak perlu kekalahan beruntun sebanyak 5 kali, kekalahan 2 kali saja sepertinya sudah cukup membuat trader berpikir untuk melipat gandakan risiko trading yang menyimpang dari trading plan, misalnya menjadi 10%, dengan harapan dapat mengembalikan modal agar kebutuhan pokok bisa terpenuhi ataupun untuk mengembalikan utang. Hal ini adalah bentuk revenge trading yang dapat berujung pada kehilangan seluruh modal trading.

2. Membatasi Maksimum Stop Loss dalam Sehari
Penggunaan batas maksimum stop loss sebaiknya didasari dari pengalaman trading yang pernah dilakukan. Misalnya dalam sehari trader pernah stop loss hingga empat kali, ternyata ketika stop loss mencapai empat kali, trader mulai menggunakan metode baru yang belum teruji dan meningkatkan risiko trading yang menyimpang dari trading plan. Ini berarti dapat disimpulkan, apabila sudah mencapai empat kali stop loss, lebih baik trader berhenti trading pada hari itu agar tidak menimbulkan risiko yang lebih besar.

Berhenti trading ketika sudah mencapai batas maksimum stop loss dalam sehari akan menenangkan diri seorang trader untuk dapat kembali trading di keesokan harinya dengan pikiran yang lebih jernih sehingga trader tidak menyimpang dari trading plan yang telah dibuat.

3. Ketahui Statistik Win Rate & Displin Menerapkan Trading Plan
Trader yang mengetahui statistik win rate-nya, misalnya 60%, akan membuatnya menyadari bahwa 40% dari total trade-nya akan mengalami kekalahan sehingga trader akan memahami bahwa kekalahan yang terjadi adalah hal yang wajar. Kekalahan merupakan bagian dari perjalanan trading karena tidak ada satu pun trader yang memiliki win rate 100% serta tidak pernah terkena stop loss.

Trading plan juga perlu diikuti dengan baik ketika sudah menentukan di mana harga entry, stop loss, dan taking profit. Disiplin dan tidak pernah menaikan atau menurunkan stop loss akan membawa seorang trader menuju hasil trading yang sesuai dengan hasil pengujian data historis/backtest. Kedisiplinan tersebut juga akan membuat trader tidak mudah terhanyut oleh volatilitas pergerakan harga yang terjadi di pasar.

4. Evaluasi Trade yang Terkena Stop Loss
Evaluasi trade yang terkena stop loss dapat dilakukan ketika hasil trading sudah mulai berbeda dengan hasil statistik win rate berdasarkan pengujian data historis terdahulu. Melakukan analisis terhadap trade yang terkena stop loss perlu dilakukan untuk mengetahui adakah kesamaan dari sisi teknikal yang bisa dijadikan bahan untuk pengembangan strategi trading sehingga trader memiliki win rate dan risk to reward ratio yang lebih baik.

Dalam memantau saham favorit ketika melakukan trading, aplikasi POEMS ID di smartphone dapat memudahkan para trader. Pasalnya, aplikasi POEMS ID menawarkan fitur baru, yaitu Stock Filter pada menu Running Trade. Stock Filter dapat membantu trader untuk mem-filter saham-saham yang tampil di Running Trade sesuai dengan pilihan trader hingga 10 saham pilihan. Dengan ini, trader dapat memantau saham favoritnya secara mudah sehingga trading saham yang dilakukan dapat lebih optimal.

Di saat kondisi pasar sedang tidak menguntungkan, seorang trader yang profesional tidak hanya sekedar meratapi kekalahan, tetapi juga dapat mengontrol emosi untuk bisa mencari hal yang dapat dikembangkan menjadi lebih baik. Rasionalitas yang didukung data akan membuat trader memiliki emosi yang stabil dalam trading.

“The key to trading success is emotional discipline. If intelligence were the key, there would be a lot more people making money in trading."
– Victor Sperandeo

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

Penulis: Joshua Marcius - Mei 2022
Editor: Ester Lidya Norisa

Baca artikel lainnya:
Beli Saham IPO Secara Online dengan e-IPO
Gelar Pernikahan Impian Anda dengan SmartPlan!
Lupa Password? Ini Cara Mengembalikannya dengan Security Question
Raih Tujuan Keuangan dan Passive Income-mu Sekaligus!

TalkToPhillip
Phillip Securities Indonesia
Phillip Securities Indonesia
Website
Instagram

 

Copyright © 2018 Phillip Sekuritas Indonesia, All rights reserved.
Email Anda telah kami daftarkan sebagai penerima newsletter Phillip Sekuritas Indonesia.