Electronic Indonesia Public Offering (e-IPO) merupakan sistem elektronik berbasis web yang disediakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk memberikan informasi terkait Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) serta untuk melakukan pemesanan saham IPO dari calon emiten yang sedang melaksanakan Penawaran Umum melalui sistem e-IPO.
Sejak diluncurkannya sistem e-IPO, saham IPO dapat dikatakan menjadi semakin ramai dan diburu oleh para investor. Ini tercermin dari data historikal, saham IPO mayoritas mengalami Auto-Reject Atas (ARA) pada hari pertama listing di Bursa. Hal ini karena dengan adanya sistem e-IPO, investor dari segala penjuru dapat melakukan pemesanan di mana saja dan kapan saja sesuai tanggal Penawaran Umum.
Namun, seiring diluncurkannya sistem e-IPO, terdapat perubahan aturan mengenai alokasi penjatahan Bookbuilding dan Offering sehingga menimbulkan perubahan juga pada perjalanan harga saham IPO ketika hari pertama listing di Bursa. Beberapa saham IPO sempat juga mengalami Auto-Reject Bawah (ARB) ketika listing di Bursa, tetapi nampaknya kemudahan yang diberikan sistem e-IPO membuat minat investor dalam memesan saham IPO tak kunjung surut.
Hal yang menarik dari saham IPO ialah adanya kemungkinan mendapat capital gain yang optimal bila melakukan pemesanan saham ketika Penawan Umum, dibandingkan bila mengantre sebelum jam pembukaan pasar ketika hari pertama listing di Bursa. Hal ini karena investor yang mengantre di hari pertama listing kemungkinan mendapatkan harga yang lebih mahal dibanding saat Penawaran Umum. Namun, ini hanya berlaku bagi investor yang mengejar keuntungan jangka pendek, seperti 1-3 hari sejak listing di Bursa.
Apa saja yang perlu diperhatikan sebelum memesan saham IPO?
1. Membaca Prospektus Awal dan Prospektus Final
Bila kamu menyadari, ketika melakukan pemesanan saham IPO saat periode Bookbuilding, kamu perlu mengonfirmasi kembali bahwa kamu telah membaca prospektus pada saat periode Offering, bukan? Hal tersebut bukan tanpa maksud dimasukkan dalam sistem e-IPO.
Berdasarkan peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), investor diharuskan membaca prospektus dan menyatakan telah membaca terlebih dahulu, sebab prospektus pada masa Penawaran Awal (Periode Bookbuilding) bisa jadi berbeda dengan prospektus pada masa Penawaran Umum (Periode Offering).
Secara sekilas, perbedaan yang paling dapat kamu perhatikan ialah jumlah saham yang ditawarkan, apakah naik atau turun dari yang tertulis dalam prospektus awal, karena hal ini dapat menjadi bahan pertimbanganmu untuk melihat peminat saham IPO tersebut ketika periode Bookbuilding.
Kemudian, dapat juga terjadi perubahan dalam penjatahan saham yang tadinya tidak ada dalam rencana dan baru ditulis di prospektus final, seperti diturunkannya jumlah saham yang ditawarkan. Selain itu, bila terjadi kelebihan pemesanan pada suatu saham IPO (over-subscribe), saham yang ditawarkan dapat ditambah dalam jumlah tertentu yang diambil dari beberapa sumber, misalnya dari saham portepel. Hal tersebut bisa membuat jumlah saham yang dipegang oleh publik bertambah.
Untuk itu, disarankan sebelum memesan saham IPO, kamu menyimpan prospektus pada masa Penawaran Awal yang biasanya bertuliskan "Prospektus Awal" pada cover-nya, untuk dibandingkan dengan prospektus pada masa Penawaran Umum yang bertuliskan "Prospektus" pada cover-nya sebagai prospektus final. Hal ini karena saat memasuki masa Penawaran Umum, kamu sudah tidak bisa men-download prospektus awal di website e-IPO.
2. Mengetahui Tujuan Penggunaan Dana
Tujuan penggunaan dana tidak kalah penting untuk kamu perhatikan karena dari sinilah kamu bisa melihat bagaimana dana yang terkumpul dari investor akan digunakan. Jika secara persentase lebih banyak digunakan untuk membayar utang dibandingkan untuk mengembangkan perusahaan, hal ini dapat menimbulkan persepsi negatif di mata investor. Sebaliknya, jika dana mayoritas digunakan untuk ekspansi bisnis perusahaan, hal tersebut dapat membangun citra positif di mata investor.
3. Memperhatikan Laporan Keuangan Calon Emiten IPO
Mungkin laporan keuangan yang bisa kamu lihat cukup terbatas, yaitu 2-3 tahun ke belakang. Namun, dari sana kamu bisa menilai apakah pendapatan bersih perusahaan tersebut bertumbuh atau tidak.
Ketiga tips di atas adalah tips singkat dalam memilih saham IPO. Namun sebenarnya bila kamu perhatikan dengan baik, di dalam prospektus sudah berisi seluruh informasi yang dapat menjadi bahan pertimbanganmu dalam memilih saham IPO, terutama dengan memperhatikan strategi perusahaan ke depannya di dalam prospektus.
Kamu perlu mengetahui juga kalau penjatahan saham IPO saat ini sangat berbeda dengan penjatahan saham IPO di masa sebelum diluncurkannya sistem e-IPO. Mengenai penjatahan ini sebenarnya selalu tercantum di setiap prospektus pada bagian "Tata Cara Pemesanan Saham" yang biasanya dituliskan pada bagian akhir prospektus. Namun, investor cenderung jarang membaca mengenai hal ini.
Hal baru dalam penjatahan saham e-IPO adalah pembagian prorata antar-investor retail (≤ Rp100.000.000,-) dibedakan dengan pembagian prorata antar-investor non-retail (> Rp100.000.000,-). Hal ini dapat membuat perbedaan yang cukup signifikan dalam penjatahan bila jumlah investor non-retail jauh lebih banyak dari investor retail, berlaku juga sebaliknya.
Contoh kasus menarik dalam salah satu IPO yang dialami oleh investor ialah terdapat investor yang memesan suatu saham IPO sejumlah Rp100.000.000,- (retail) sehingga mendapatkan penjatahan sangat besar secara persentase. Sedangkan, investor yang memesan saham IPO sejumlah Rp100.200.000,- (non-retail) mendapatkan penjatahan yang sangat kecil.
Dari sini terlihat bahwa saham IPO tersebut amat diminati investor non-retail sehingga terjadi gap jumlah pemesan (1 SID = 1 pemesan) antara investor retail dengan investor non-retail yang membuat investor retail mendapat persentase penjatahan lebih besar. Hal ini dapat berlaku juga sebaliknya bila jumlah investor retail lebih banyak.
Setelah kamu mempelajari tips memilih saham IPO di atas, bagi kamu yang belum pernah melakukan pemesanan saham IPO, mungkin jadi tertarik untuk mencobanya. Saat ini kamu dapat memesan saham IPO tanpa perlu melakukan registrasi pada sistem e-IPO, melakukan login melalui website e-IPO, atau pun mengirimkan dokumen lagi. Hal ini karena POEMS sebagai platform investasi dari Phillip Sekuritas Indonesia telah menyediakan sistem yang terintegrasi untuk memudahkan para nasabah dalam melakukan pemesanan saham IPO langsung di menu IPO pada aplikasi POEMS ID.
Berikut Cara Submit Minat/Pesanan Melalui Aplikasi POEMS ID:
- Lakukan pembukaan akun (open account) melalui aplikasi POEMS ID terlebih dahulu bila kamu belum menjadi nasabah Phillip Sekuritas Indonesia
- Bila akunmu telah aktif, lakukan login pada aplikasi POEMS ID
- Klik ProStocks, kemudian pilih menu IPO
- Baca Syarat dan Ketentuan, lalu pilih saham IPO yang ingin kamu pesan
- Pada bagian bawah, klik "Penyampaian Minat" halaman emiten jika kamu memesan di masa Penawaran Awal atau klik "Pesan" jika kamu memesan di masa Penawaran Umum
- Pilih akun yang ingin kamu gunakan, lalu masukkan jumlah saham (Lot) dan harga (sesuai kisaran harga pada masa Penawaran Awal [Book Building] atau sesuai harga yang telah ditetapkan pada masa Penawaran Umum [Offering])*
- Isi jawaban atas seluruh pertanyaan di bawah form pemesanan, baca juga keterangan di bawah masing-masing pertanyaan dengan klik "Read More"
- Beri centang pada kolom "Saya menyetujui untuk membaca kembali prospektus setelah prospektus tersedia, walau telah melakukan pemesanan awal". Lalu klik "Kirim"
*Bila status Auto-Redeem pada fitur Autosweep aktif, klik "Manfaatkan Dana Autosweep" untuk memanfaatkan dana pada reksa dana Phillip Money Market Fund yang kamu miliki (opsional).
Untuk informasi lebih lanjut, kamu dapat menghubungi Customer Care Phillip Sekuritas Indonesia ke nomor 021 57 900 900 atau melalui e-mail [email protected]. Phillip Sekuritas Indonesia akan senantiasa mendampingimu dalam berinvestasi di pasar modal!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: Anandaputra Wijil Ubhaya - Juni 2022
Editor: Ester Lidya Norisa
Baca artikel lainnya:
Mengenal Rasio Keuangan Perusahaan dalam Memilih Saham
Buka Akun Investasi di Phillip Sekuritas Indonesia Hanya 5 Menit!
Memprediksi Harga Saham dengan Analisis Foreign Flow
Memulai Analisis Teknikal Pertama Anda!
|