Pergerakan harga saham yang dinamis dan berubah-ubah membuat seorang trader harus memiliki strategi yang tepat untuk mengoptimalkan profit yang didapat. Salah satu cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan membaca tren pergerakan harga saham guna mengetahui apakah harga saham tersebut akan naik atau turun.
Selain itu, mengetahui tren pergerakan harga saham akan membuatmu lebih mudah mengidentifikasi kapan waktu yang tepat untuk menjual atau membeli suatu saham. Hal ini akan membuat performa trading-mu makin meningkat dan menambah semangatmu.
Tren dalam pasar saham terbagi menjadi tiga macam, yaitu bullish, bearish, dan sideways.
- Bullish

Kondisi bullish menggambarkan tren pergerakan harga saham yang cenderung bergerak naik. Hal ini terjadi ketika aksi akumulasi (beli) suatu saham lebih besar daripada aksi distribusi (jual). Tren ini bisa berlangsung selama ratusan hari hingga bertahun-tahun lamanya. Di sinilah peluang kamu untuk mendapatkan profit dari kenaikan harga saham menjadi lebih terbuka, apalagi jika saham tersebut dikoleksi dalam jangka panjang.
- Bearish

Saat terjadinya tren bearish, pergerakan harga saham akan cenderung bergerak turun disebabkan oleh aksi distribusi (jual) lebih besar daripada aksi akumulasi (beli). Sama halnya dengan tren bullish, tren bearish juga bisa berlangsung selama ratusan hari hingga bertahun-tahun. Seringkali timbul sebuah istilah bagi saham yang bergerak dalam tren bearish dalam jangka panjang, yaitu ‘saham nyangkut’, di mana kondisinya sudah floating minus di atas 50% karena penurunan harga yang berlangsung selama bertahun-tahun.
- Sideways

Saham yang kondisinya sideways cenderung stagnan atau bergerak mendatar. Misalnya, pergerakan harga saham ABCD tertahan pada range harga Rp1000 - Rp1200 selama 3 bulan terakhir, sehingga baiknya saham tersebut dihindari karena kenaikannya lambat dan terbatas.
Berdasarkan penjelasan tersebut, artinya kamu harus mencari saham-saham yang bergerak dalam tren bullish untuk meraih profit optimal, karena peluang kenaikan harganya dapat berlangsung cukup panjang.
Cara untuk mengetahui saham bergerak dalam tren bullish adalah dengan menggunakan indikator Moving Average. Moving Average merupakan indikator yang terbuat dari perhitungan pergerakan harga rata-rata saham dalam periode waktu tertentu, di mana harga yang biasa digunakan adalah harga closing.
Periode Moving Average yang biasa digunakan untuk mengetahui tren bergerak dalam keadaan bullish atau bearish adalah Simple Moving Average 200 (SMA 200). Pergerakan harga saham pada candlestick yang bergerak di bawah garis SMA 200 biasanya menunjukan tren yang cenderung bearish. Sedangkan, pergerakan di atas SMA 200 menunjukkan tren yang bergerak dalam keadaan bullish. Jika pergerakan SMA 200 berada di tengah-tengah candlestick dan mendatar, biasanya mengindikasikan tren yang sedang sideways.
Jika kamu merasa bingung dan tidak memiliki banyak waktu untuk menganalisis tren pergerakan saham, gunakan fitur Stock Scanner di POEMS ID lalu pilih Candlestick. Kamu juga bisa mendapatkan ulasan mengenai potensi arah harga suatu saham menggunakan layanan Technical Outlook pada menu Reward & Promo di POEMS ID dengan menukarkan sejumlah 3 Phillip Coins untuk setiap layanan.
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: Joshua Marcius
Editor: M. Rizki Aidil
Baca artikel lainnya:
Scalping Saham Kian Mudah Dengan Fitur SWIFT di Aplikasi POEMS ID
Nikmati Berbagai Hadiah Menarik Melalui Menu Reward & Promo di POEMS ID
Buka Akun Margin Mudah di Phillip Sekuritas Indonesia
Ini Yang Perlu Kamu Perhatikan Dalam Berburu Saham IPO!
|