Menjelang penutupan tahun 2024, saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang baru saja melakukan Initial Public Offering (IPO) di bursa terkoreksi selama beberapa hari beruntun. Sebelumnya IPO AADI merupakan IPO dengan nilai emisi terbesar di tahun 2024, yaitu sebesar 4,32 triliun dengan harga penawaran Rp5.550,- per lembar saham.
Dengan demand yang sangat besar dari investor, IPO AADI mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 260,14 kali pada penjatahan terpusat. Imbasnya investor ritel mendapatkan penjatahan (allotment) yang terbilang cukup sedikit. Walau demikian, investor memperoleh keuntungan maksimal karena saham AADI mengalami Auto Rejection Atas (ARA) tiga kali beruntun sejak hari pertama listing sebelum akhirnya mengalami penurunan hingga artikel ini ditulis.
Lalu, apa penyebab saham AADI mengalami penurunan dan bagaimana prospek saham AADI ke depannya? Simak selengkapnya dalam artikel ini
Penyebab Saham AADI Turun
Research Analyst PT Phillip Sekuritas Indonesia, Helen Vincentia mengatakan bahwa penurunan saham AADI disebabkan oleh pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sempat menyentuh level terendah hingga di level Rp6900 pada minggu kedua dan ketiga Desember 2024.
Selain itu, penurunan harga batu bara dunia selama beberapa minggu terakhir (12 Desember - 23 Desember 2024) turut serta memengaruhi penurunan saham AADI dan saham-saham batu bara lain seperti ADRO, PTBA, dan ITMG. Penurunan tersebut dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini.


Prospek Saham AADI
Dikutip dari IDX Channel, AADI dinilai menarik untuk investasi jangka panjang berkat potensi dividend yield yang mencapai sekitar 17 persen dari harga IPO. Valuasi IPO AADI yang rendah, yakni 2,9x berdasarkan price-to earnings (P/E) ratio untuk tahun fiskal 2025 (FY25F), membuka peluang re-rating hingga 5x P/E atau Rp9,650 per saham (74 persen dari harga IPO). Dengan asumsi dividend payout ratio (DPR) sebesar 50 persen, AADI diperkirakan bisa memberi dividen hingga mencapai Rp966 per saham.
AADI juga berpeluang masuk ke dalam indeks MSCI Indonesia dengan valuasi pasarnya yang bisa mencapai USD3 miliar dan free float 50 persen. Perseroan juga berpotensi untuk menambah pendapatan mulai 2026 hingga USD115 juta per tahun melalui diversifikasi aset pada tambang Kestrel di Australia dan PLTU berkapasitas 1.060 MW.
Dengan fundamental dan keuangan yang kuat AADI masih berpotensi untuk terus berkembang dalam jangka panjang dan meraih hasil maksimal sesuai target perseroan.
Ikuti terus perkembangan kondisi ekonomi dan pasar modal Indonesia dengan mengikuti Phillip Morning Market Call bersama Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia yang diadakan setiap hari bursa pukul 08:30 - 09:30 WIB melalui Zoom. Cek link pendaftarannya melalui menu Online Seminar di POEMS Mobile.
Phillip Sekuritas Indonesia, Your Partner in Finance.
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: Kevin Santoso
Editor: Abdul Razak
Baca artikel lainnya:
Scalping Gesit, Cuan Melejit Pakai Fitur SWIFT di ProTrader
Mantap! Begini Propsek Energi Baru Terbarukan PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO)
Raih Profit Maksimal: Ajukan Margin di POEMS dengan Modal Rp50 Juta!
Volatilitas Harga dalam Saham: Pengertian dan Penyebab Terjadinya
|
|
|
|