Bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) resmi menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 basis points (bps) menjadi 4,75-5,0 persen, hal itu disampaikan oleh The Fed pada Rabu, 18 September 2024 waktu Amerika Serikat.
Sebelumnya The Fed masih mempertahankan tingkat suku bunganya pada level 5.25 persen hingga 5.5 persen pada pertemuan FOMC pada bulan Juli lalu. Hingga akhirnya bulan September 2024 menurunkan suku bunganya.

The Fed beralasan bahwa pemangkasan suku bunga dilakukan karena meyakini inflasi Amerika Serikat sudah bergerak menuju target 2 persen. Di sisi lain, angka pengangguran di Amerika Serikat yang semakin meningkat juga menjadi faktor penting yang berpengaruh terhadap penurunan suku bunga The Fed ini.
Penurunan suku bunga The Fed juga memengaruhi suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate yang ikut mengalami penurunan menjadi 6 persen, di mana hal tersebut telah diumumkan oleh Bank Indonesia pada 17-18 September 2024. Bank Indonesia juga membuka peluang penurunan suku bunga pada kuartal IV 2024.
Lalu, sektor saham apa yang akan memperoleh sentimen positif dari penurunan suku bunga The Fed dan BI tersebut?
Sektor Perbankan
Penurunan suku bunga The Fed dan BI pastinya akan berdampak terhadap penurunan suku bunga kredit dan berdampak positif terhadap kinerja kredit perbankan. Bank akan memiliki kelonggaran untuk melakukan ekspansi kredit yang berkualitas, sehingga berpotensi untuk meningkatkan kualitas kredit dan menurunkan rasio kredit macet atau non-performing loan (NPL).
Sektor Properti dan Otomotif
Begitu juga dengan sektor properti dan otomotif seiring dengan potensi KPR dan pembiayaan kendaraan bermotor yang akan menyesuaikan dengan suku bunga acuan. Permintaan properti diprediksi bisa meningkat karena akan ada lebih banyak orang yang mengambil kredit pemilikan rumah (KPR). Turunnya suku bunga dapat meningkatkan permintaan konsumen non-primer yang lebih sensitif terhadap suku bunga. Hal ini akan mendorong demand pada sektor properti dan otomotif dan berimbas pada kinerja perusahaan.
Sektor Infrastruktur
Ketika suku bunga perbankan turun, beban biaya infrastruktur cenderung akan diminimalisir. Hal ini terjadi karena sebagian perusahaan memiliki utang kepada perbankan. Pemangkasan suku bunga akan diikuti oleh penurunan suku bunga kredit. Hal ini membuat emiten akan mendapatkan pendanaan dengan biaya yang lebih rendah.
Nah, apakah kamu sudah mengetahui saham mana yang menarik untuk dibeli? Tentunya kamu juga harus memperhatikan fundamental emiten yang bisa dicek melalui fitur Stock Scanner di POEMS Mobile. Fitur Stock Scanner menyediakan informasi saham berdasarkan analisis fundamental dan teknikal dalam kategori tertentu.
Phillip Sekuritas Indonesia Your Partner in Finance
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: Helen Vincentia
Editor: Abdul Razak
Baca artikel lainnya:
Belajar Membaca Chart Candlestick Saham untuk Pemula
Buka Akun di Phillip Sekuritas Indonesia Hanya 5 Menit!
Strategi Investasi Reksa Dana untuk Karyawan Kantoran
Tips Mengajarkan Anak Melek Keuangan Sejak Dini
|
|
|
|