Dalam trading saham fenomena dead cat bounce dapat menjadi penyebab trader terjebak pada kondisi yang kurang menguntungkan dan mengganggu psikologis.
Dead cat bounce sering muncul saat suatu saham sedang mengalami penurunan (bearish) berkepanjangan, lalu tiba-tiba terjadi kenaikan (reversal) singkat yang mengecoh. Bagi trader yang belum berpengalaman, kondisi ini bisa disalahartikan sebagai sinyal pembalikan tren (reversal trend), padahal sebenarnya hanya sebuah rebound sementara sebelum harga kembali melanjutkan penurunan.
Agar kamu semakin mengerti tentang pengertian, ciri-ciri, penyebab, dan cara menghindari dead cat bounce silakan baca artikel ini hingga akhir.
Apa itu Dead Cat Bounce?
Dead cat bounce adalah istilah dalam analisis teknikal yang menggambarkan kenaikan harga saham yang terjadi setelah penurunan tajam, namun sifatnya hanya sementara sebelum harga kembali turun lebih dalam. Istilah ini berasal dari pepatah lama di Wall Street, yang berbunyi "even a dead cat will bounce if it falls from a great height" — artinya, bahkan benda mati pun bisa memantul jika jatuh dari ketinggian yang cukup.
Ciri-ciri Terjadinya Dead Cat Bounce
1. Terjadi Setelah Penurunan Tajam
Biasanya terjadi setelah harga turun dalam dan cepat, mencerminkan kepanikan pasar.
2. Kenaikan Singkat dan Terbatas
Rebound yang muncul cenderung tidak terlalu tinggi dan berlangsung dalam waktu singkat.
3. Volume Perdagangan Bisa Menipu
Kenaikan ini kadang diiringi volume yang besar sehingga menciptakan ilusi pembalikan tren, padahal sebenarnya adalah aksi ambil untung (profit taking).
4. Harga Kembali Turun
Setelah kenaikan singkat, harga kembali melanjutkan tren turunnya, sering kali menembus level support sebelumnya.
Mengapa Dead Cat Bounce Bisa Terjadi?
Fenomena dead cat bounce terjadi karena munculnya berita atau rumor positif tentang suatu saham yang dapat menimbulkan harapan bagi trader untuk membeli saham tersebut, sehingga akan mendorong harga naik dalam jangka pendek. Hal itu juga dapat didukung oleh harga saham yang menyentuh titik terendah (area support) dan menunjukkan tanda-tanda kenaikan (reversal), sehingga akan rugi rasanya jika tidak memanfaatkan momen tersebut untuk ikut membeli atau menambah porsi kepemilikan saham.
Cara Menghindari Jebakan Dead Cat Bounce
Agar kamu terhindar dari kondisi yang kurang menguntungkan dan bahkan mengganggu psikologismu akibat terjebak dead cat bounce, lakukan beberapa cara berikut:
1. Sebelum membeli suatu saham, sebaiknya lakukan analisis teknikal dengan bantuan indikator teknikal seperti RSI, MACD, atau moving average.
2. Perhatikan volume dan pola candlestick, apakah kenaikan tersebut kuat dan konsisten dalam beberapa hari ke depan.
3. Tunggu konfirmasi tren baru sebelum memulai membeli. Seperti menunggu sideways terbentuk atau saat mulai tercipta area higher high dan higher low yang lebih rendah dari area higher high dan higher low sebelumnya.
Agar kamu tidak terjebak dead cat bounce, sebaiknya pelajari trik dan strategi trading saham dengan mengikuti kelas edukasi gratis yang rutin diadakan oleh Tim Edukasi Phillip Sekuritas Indonesia. Daftar dan temukan jadwalnya melalui menu Online Seminar di aplikasi POEMS Mobile atau melalui Instagram @talktophillip. Phillip Sekuritas Indonesia, Your Partner in Finance.
Phillip Sekuritas Indonesia senantiasa menemani perjalanan investasimu untuk meraih tujuan finansial yang diinginkan. Tetap semangat dan jangan menyerah!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: M. Anggit G.A
Editor: M. Rizki Aidil
Baca artikel lainnya:
Mantap! Begini Prospek Energi Terbarukan PT Pertamina Geothermal Energy (PGEO)
Volatilitas dalam Saham: Pengertian dan Penyebab Terjadinya
Sehat Keuangan Dulu, Baru Investasi Reksa Dana!
Cara Scalping dengan Teknik Analisis Tape Reading
|