This line will show up in the preview of some email clients
logo

 

NEWSLETTER Edisi 106

 

PENERAPAN TRADING PLAN SEBAGAI LANGKAH MENJADI TRADER PROFESIONAL
img

Dilansir dari pasarmodal.ojk.go.id, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), pada Desember 2021, investor saham tercatat sebanyak 3,32 juta atau bertumbuh sebesar 96,37% dari akhir tahun 2020 yang mencapai 1,69 juta.

Hal di atas dapat mengisyaratkan bahwa jumlah trader pemula di Indonesia juga bertumbuh cukup signifikan. Namun sayangnya, masih ada trader pemula yang beranggapan “trading just for fun” dan memperlakukan trading sebagai aktivitas "selingan". Padahal trading semestinya dilakukan dengan perencanaan yang jelas dan dapat dibuktikan secara jangka panjang, sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang konsisten.

Lalu, mungkin kamu mulai berpikir, "Lho, kenapa harus begitu? Selama ini saya trading tanpa perancanaan yang jelas dan menggunakan strategi trading yang berbeda-beda, namun tetap dapat menghasilkan profit." Memang teknik trading dengan gaya "bebas" dan tanpa perencanaan tidak menutup kemungkinan dapat menghasilkan profit pada momen tertentu, tetapi sifatnya menjadi random reward.

Random reward terjadi karena beberapa trader pemula tidak mengetahui probabilitas tingkat kemenangan atau win rate dari setiap strategi yang digunakan dan hanya menebak secara acak ketika melihat chart suatu saham. Memang tidak menutup kemungkinan adanya tebakan yang benar, namun dalam jangka panjang terbilang akan sulit menghasilkan profit yang konsisten, bahkan bisa jadi malah berpotensi rugi.

Seperti halnya menjalankan sebuah bisnis, kamu harus mengetahui strategi bisnis yang memiliki probabilitas atau peluang keberhasilan yang tinggi dan cocok terhadap model bisnismu sehingga bisnismu ke depannya dapat terus berkembang. Kamu pasti tidak ingin mengalokasikan dana secara sia-sia pada strategi yang belum tentu cocok dan terbukti kepada bisnismu atau strategi yang malah dapat berpotensi menimbulkan kerugian lebih lanjut pada bisnis yang kamu jalankan.

Penyusunan strategi trading dengan mengetahui probabilitas tingkat keberhasilannya hanyalah satu dari banyak komponen penting dalam penyusunan trading plan yang perlu kamu ketahui untuk meraih profit yang konsisten, layaknya bisnis yang sustainable. Sesungguhnya, trading plan yang baik tersusun dari berbagai komponen lain yang perlu dipertimbangkan oleh trader, seperti manajemen risiko trading dan penyusunan jurnal trading.

Manajemen risiko trading dapat membantumu membatasi penurunan nilai dari portofolio trading ketika saham yang sedang kamu trading-kan mengalami penurunan nilai. Kamu dapat meminimalisir kerugian dengan menetapkan persentase sebagai batas risiko. Misalnya, kamu menetapkan persentase batas risiko sebesar 2%, artinya jika kamu masuk dalam satu trade saham tertentu dan mengalami kerugian, kamu hanya akan kehilangan 2% dari total portofoliomu pada saham tersebut. Contohnya, bila portofolio trading-mu pada suatu saham sebesar Rp100 juta, potensi kerugian maksimalmu ialah sebesar Rp2 juta. Selain itu, melakukan penyusunan jurnal trading juga penting untuk dilakukan sebagai bahan evaluasi terhadap strategi trading yang sedang kamu jalankan.

Penyusunan ketiga hal ini dapat membantumu menjadi trader profesional yang mengetahui, antara lain waktu yang tepat untuk entry/buy pada saham tertentu, waktu yang tepat untuk melakukan stop loss terhadap posisi yang kamu pegang, dan probabilitas atau win rate dari strategi yang kamu terapkan, serta dapat melakukan evaluasi terhadap strategi trading untuk mengetahui relevansi terhadap kondisi market saat itu, sehingga kamu dapat menjadi trader profesional dengan profit konsisten dalam jangka panjang.

Setelah kamu memahami betapa pentingnya penyusunan dan penggunaan trading plan untuk kesuksesan karier trading-mu, berikut beberapa tips yang dapat kamu terapkan untuk menyusun rencana trading-mu.

1.  Penyusunan Strategi Trading
Penyusunan strategi dimulai dengan menentukan metode entry jenis apa yang dapat berfungsi dengan baik di market, misalnya breakout pola falling wedge pada timeframe daily, kemudian dilanjutkan dengan melakukan pengujian terhadap asumsi breakout tersebut pada data historisnya dengan mengambil sebanyak 50-100 data pada saham yang ingin di-trading-kan.

Ketika melakukan pengujian ini, kamu perlu menentukan titik/harga entry breakout, stop loss, dan targetnya. Pergerakan harga yang menyentuh stop loss akan tercatat sebagai yang gagal (losing trade). Sedangkan, pergerakan harga yang menyentuh target akan tercatat sebagai winning trade. Dengan kegiatan ini, kamu akan dapat menemukan tingkat kemenangan dengan membagi jumlah trade yang menang dengan jumlah data yang kamu peroleh.

Contohnya, pada saham WXYZ, kamu memperoleh 100 data dengan 60 winning trade dan 40 losing trade. Dengan ini, kamu dapat menghitung winning trade 60 dibagi dengan 100, sehingga ditemukan win rate 60% dari strategi trading breakout dengan pola falling wedge timeframe daily pada saham WXYZ. Berdasarkan data win rate 60% ini, kamu dapat mengasumsikan bahwa strategi ini akan menghasilkan probabilitas win rate yang sama ketika live trading menemukan pola falling wedge yang disertai breakout pada saham WXYZ.

img

2. Manajemen Risiko           
Manajemen risiko bertujuan untuk membatasi kerugian yang mungkin kamu alami ketika melakukan aktivitas trading. Pada umumnya, persentase batas risiko yang digunakan ialah 1-5% dari total portofolio atau total dana trading per trade.

Apabila kamu mengambil persentase batas risiko sebesar 2%, berarti setiap satu trade yang kalah atau menyentuh stop loss, kamu akan mengalami kerugian sebanyak 2%, sehingga sisa dana yang kamu miliki menjadi 98%.

Kamu bisa menyimpulkan bahwa kamu masih memiliki 49 kesempatan lagi untuk masuk pada trade saham tertentu atau kamu masih bisa menampung kekalahan sebanyak 49 kali lagi hingga total dana pada portofoliomu habis.

Manajemen risiko juga membahas mengenai risk to reward ratio. Risk to reward ratio merupakan perbandingan persentase batas kerugian ketika trade menyentuh harga stop loss dengan persentase keuntungan ketika trade menyentuh target harga.

Penentuan risk to reward ratio biasanya diperoleh dari hasil pengujian strategi trading. Sebab, saat melakukan pengujian strategi trading, kamu akan dapat mengetahui seberapa jauh harga akan bergerak sebelum berbalik arah dan menyentuh stop loss.

Apabila dari hasil pengujian diketahui bahwa risk to reward ratio idealnya ialah 1:2, berarti dengan risiko trading 2%, setiap kali harga menyentuh titik target kamu akan memperolah keuntungan sebanyak 2 kali dari persentase batas risiko, yaitu 4%.

Dengan risk to reward ratio 1:2, kekalahan pada trade selanjutnya hanya akan menyebabkan dana kamu kembali ke titik semula dan tidak mengalami kerugian sehingga penentuan risk to reward ratio ini menjadi salah satu peranan penting yang akan menentukan keberhasilan trading kamu ke depan.

3. Pembuatan Jurnal Trading
Jurnal trading adalah kegiatan pencatatan terhadap aktivitas trading yang dilakukan sesuai dengan strategi trading dan manajemen risiko yang diterapkan. Jurnal trading dapat berisi titik entry, target, stop loss, tanggal trading, hasil trading, dan side notes yang bisa berupa keterangan mengenai keadaan indeks atau market secara keseluruhan saat itu atau pun keterangan mengenai kondisi psikologis trading.

Kamu juga bisa mencantumkan catatan khusus, seperti melakukan exit pada posisi sebelum menyentuh area stop loss (SL) atau pun taking profit (TP) karena kondisi psikologis yang terganggu oleh pergerakan market yang volatile atau pun karena pengaruh lain.

Pembuatan jurnal trading dapat berguna sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan ke depan terhadap strategi atau trading plan yang kamu terapkan. Contohnya, dari hasil jurnal trading ditemukan bahwa hasil trade dengan metode pattern breakout yang stop loss kebanyakan berasal dari entry saat belum closing candle harian, sehingga kamu dapat melakukan evaluasi bahwa entry harus dilakukan setelah closing candle harian.

img

Kedisiplinan dalam mengamati setiap pergerakan harga saham merupakan sikap yang perlu kamu miliki sebagai seorang trader. Namun, mungkin saja kamu tidak memiliki waktu yang cukup untuk terus menurus memperhatikan pergerakan harga. Oleh karena itu, kamu memerlukan sebuah fitur yang dapat membantumu melakukan trading secara otomatis, seperti fitur SmartSafe pada aplikasi POEMS ID.

SmartSafe adalah fitur yang dapat membantumu dalam melakukan taking profit dan cut loss secara otomatis sesuai rencana tanpa perlu takut kehilangan momentum yang ada. Pada fitur ini, terdapat beberapa aksi yang bisa kamu lakukan berdasarkan kondisi price-based, time-based, dan post-trading, seperti aksi buy on weakness dan stop loss pada level harga yang telah kamu rencanakan.

Sekarang, sedikit banyak kamu sudah mengenal tentang pentingnya trading plan serta cara menerapkannya kan? Semoga artikel ini dapat membantumu menjadi trader profesional untuk meraih profit yang konsisten!

“If you fail to plan, you’re planning to fail.” – Benjamin Franklin

 

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

Penulis: Joshua Marcius - Februari 2022
Editor: Ester Lidya Norisa

Baca artikel lainnya:
Melihat Lebih Dalam Kinerja Emiten Melalui POEMS ID
Amankan Investasimu Selama IHSG Turun dengan Fitur SmartSafe
Analisis Sendiri atau Ikut Kata Teman?
Cara Bijak Memanfaatkan Trading Equity

TalkToPhillip
Phillip Securities Indonesia
Phillip Securities Indonesia
Website
Instagram

 

Copyright © 2018 Phillip Sekuritas Indonesia, All rights reserved.
Email Anda telah kami daftarkan sebagai penerima newsletter Phillip Sekuritas Indonesia.