Pasar saham menjadi tempat bagi para investor untuk mendapatkan profit. Ketika harga suatu saham naik, sebagian investor membaca ini sebagai sinyal untuk ikut serta membeli tanpa mempertimbangkan informasi lebih lanjut. Tanpa disadari ini merupakan tindakan herding behavior, yaitu ikut-ikutan membeli saham tanpa dasar dan pertimbangan yang jelas.
Apa itu herding behavior? Apa saja penyebabnya dan bagaimana cara menghindarinya? Simak artikel ini selengkapnya!
Apa itu Herding Behavior?
Herding behavior adalah sebuah perilaku di mana investor memiliki kecenderungan dalam transaksi jual/beli saham mengikuti arus mayoritas tanpa terlebih dahulu melakukan analisis yang komprehensif.
Psikologi massa menjadi kunci utama herding behavior di pasar saham. Fenomena ini linier dengan perilaku kawanan dan dorongan manusia untuk mengikuti orang lain dalam situasi ketidakpastian. Ketika investor melihat mayoritas pelaku pasar mengambil suatu tindakan, mereka cenderung membacanya sebagai sinyal untuk tunduk dan ikut serta mengambil keputusan tanpa melakukan analisis lagi. Dalam konteks ini, psikologi massa dapat memperkuat herding behavior dan menciptakan perilaku irasional di pasar saham.
Penyebab Terjadinya Herding Behavior
- Ketidakpastian kondisi di pasar
Ketika kondisi di pasar sedang tidak pasti kemana arahnya, maka investor cenderung akan mengikuti pergerakan mayoritas dengan harapan ikut mendapatkan keuntungan.
Sentimen yang sedang terjadi di pasar dapat memengaruhi keputusan investor, meskipun terkadang sentimen tersebut bisa jadi tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap pasar atau sektor tertentu.
Suatu berita yang muncul di media dapat membentuk persepsi investor untuk mengikutinya. Berita dapat menjadi semakin kuat bila ditambah dengan statement yang bersumber dari analis tertentu yang dipercayai oleh investor.
FOMO atau Fear of Missing Out menjadi salah satu kebiasaan yang sulit dihilangkan bagi sebagian investor. Seringkali ketika melihat pergerakan suatu saham sedang naik tinggi investor tidak dapat menahan hasratnya untuk ikut membeli saham tersebut tanpa melakukan analisis secara mendalam, hal ini karena perasaan takut ketinggalan profit jika tidak ikut membeli sahamnya.
- Tindakan pihak tertentu
Tindakan pihak tertentu seperti influencer, petinggi perusahaan, maupun institusi besar dapat memengaruhi keputusan investor untuk ikut membeli suatu saham dengan harapan saham tersebut akan dibawa ke harga tertinggi. Namun, di sisi lain investor melupakan trading plan dan analisis yang telah disusun.
Tips Menghindari Herding Behavior
Agar tidak terjebak herding behavior, sebelum membeli saham lakukan beberapa hal berikut:
- Melakukan analisis fundamental
Analisis fundamental penting dilakukan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan. Caranya dengan menilai rasio-rasio keuangan seperti PBV, ROA, ROE, EPS, PER dan lain sebagainya apakah bertumbuh atau malah menurun dibanding kuartal atau satu tahun sebelumnya.
- Melakukan analisis teknikal
Lakukan analisis teknikal melalui chart yang dipadukan dengan berbagai indikator seperti Moving Average, MACD, Stochastic, maupun Fibonacci untuk melihat kapan momen yang pas untuk mulai entry dan kapan harus exit secara singkat atau bertahap.
Trading plan adalah sebuah peta yang umum digunakan seorang investor dalam menentukan peta masuk dan keluar dari suatu saham. Namun, seringkali ketika investor melihat menu Running Trade menjadi awal mula herding behavior ini tercipta dan melupakan trading plan yang telah disusun.
Contoh Herding Behavior di Pasar Saham
Apakah kamu pernah melihat saham yang tidak memiliki fundamental yang jelas naik puluhan bahkan ratusan persen dalam waktu singkat? Atau saham yang tidak memiliki penurunan kinerja fundamental secara signifikan turun terus menerus?
Kurang lebih seperti itulah akibat dari herding behavior yang disebabkan oleh keikutsertaan investor dalam tindakan membeli atau menjual suatu saham karena ikut-ikutan tanpa alasan yang jelas. Tindakan tersebut dapat menciptakan sebuah bubble di mana harga saham melesat jauh tinggi melebihi nilai intrinsik dari saham tersebut. Ketika bubble ini mulai meletus, maka akan menghasilkan investor dadakan yang awalnya merupakan trader harian namun berubah menjadi investor karena sahamnya nyangkut di ‘pucuk’.
Agar hal tersebut tidak terjadi, lakukan analisis fundamental dan teknikal secara mendalam menggunakan fitur Stock Scanner di POEMS ID. Fitur ini membantumu untuk mengambil keputusan secara cepat dan praktis, sehingga dapat menghindarkanmu dari herding behavior.
Ikuti pula kelas edukasi pasar modal yang rutin diadakan oleh Tim Edukasi Phillip Sekuritas Indonesia setiap minggunya dan Phillip Morning Market Call yang diadakan setiap hari bursa pukul 08.30 - 09.30 WIB oleh Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia. Cek jadwal selengkapnya melalui menu Online Seminar di POEMS ID.
Phillip Sekuritas Indonesia senantiasa menemani perjalanan investasimu untuk menjadi investor hebat. Selamat berinvestasi!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: M. Anggit G.A
Editor: M. Rizki Aidil
Baca artikel lainnya:
Beli Saham yang Produknya Familiar, Memangnya Pasti Cuan?
Moving Average: Cara Mengetahui Support dan Resistance Saham
Jaga Keamanan, Lakukan Pengkinian Data Sekarang!
Praktis! Cara Analisis Saham Menggunakan Fibonaci Ratio
|
|
|
|