Jika biasanya indikator moving average digunakan sebagai penunjuk arah trend/trendline, tahukah Sobat Phillip bahwa moving average juga bisa digunakan sebagai penunjuk support dan resistance suatu saham?
Sebelum itu, mari kita ingat kembali apa itu moving average, support, dan resistance.
Apa Itu Moving Average?
Moving average (MA) adalah salah satu indikator teknikal yang digunakan untuk menganalisis pergerakan harga saham dalam suatu periode waktu tertentu. Umumnya, moving average digunakan untuk mengidentifikasi tren harga saham, mencari sinyal pembalikan tren, menentukan level support dan resistance, serta memprediksi sinyal jual atau beli.
Apa Itu Support dan Resistance?
Support adalah sebuah area di mana pergerakan suatu saham yang sedang turun memiliki potensi untuk berakhir fase penurunannya. Area ini juga yang biasanya digunakan oleh para investor untuk memulai membeli atau menambah kepemilikan di suatu saham.
Sedangkan resistance adalah area di mana pergerakan suatu saham yang sedang naik berpotensi untuk mengakhiri kenaikannya. Biasanya investor memasang antrian jual jika saham yang dimilikinya gagal naik lebih tinggi daripada area resistance-nya.
Cara Mengetahui Support dan Resistance Menggunakan Moving Average (MA)

Perhatikan gambar di atas. Garis biru pada gambar adalah garis MA 50, dengan rata-rata pergerakan selama 50 hari terakhir. Kita dapat melihat bahwa pergerakan MNCN pada daily time frame tertahan kenaikannya setiap menyentuh garis MA 50 yang berwarna biru. Dapat diartikan bahwa pada posisi ini, MA 50 menjadi garis resistance kuat penghalang kenaikan saham MNCN.
Selanjutnya perhatikan pada gambar dua di bawah. Saham MNCN terlihat mulai breakout alias menembus garis MA 50 (lingkaran hijau) dan sekarang garis MA 50 sudah berubah menjadi support (lingkaran oranye) untuk saham MNCN, sehingga menciptakan momen pullback dan menjadi kesempatan untuk membeli di harga diskon.

Kedua chart pada gambar di atas merupakan bagian dari dynamic support resistance. Di mana pergerakan grafiknya bersifat dinamis dan bergerak naik turun dalam waktu singkat. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menganalisis tren pasar dengan cepat.
Apakah MA 50 akan Berhasil Menjadi Support Terkuat pada Saham MNCN?
Pada kasus ini, MA 50 dapat menjadi titik balik downtrend atau uptrend sesuai dengan kondisi candle yang tergambar dari harga closing. Jika candle berhasil bertahan pada MA 50, maka potensi untuk terjadinya uptrend semakin kuat. Sedangkan jika candle menembus MA 50, maka potensi untuk terjadinya downtrend semakin kuat.
Dengan mahir menggunakan moving average, maka support dan resistance sebuah saham dapat kamu ketahui secara mudah tak kurang dari lima menit. Angka MA yang menjadi rekomendasi yaitu: 20 untuk minor trend, 50 untuk secondary trend, serta 100 dan 200 untuk major trend. Gunakan fitur Chart di POEMS ID untuk melakukannya.
Untuk mendeteksi saham yang sedang bullish atau bearish, klik menu Stock Scanner di POEMS ID, lalu pilih tab Candlestick. Akan muncul daftar saham yang sedang dalam trend bullish maupun bearish. Mudah bukan?
Phillip Sekuritas Indonesia senantiasa menemani perjalanan investasi dan trading kamu di pasar modal. Tetap semangat dan jangan menyerah!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: M. Anggit G.A
Editor: M. Rizki Aidil
Baca artikel lainnya:
Candlestick Saham: Pengertian dan Manfaatnya Untuk Analisis Saham
Kenali Perbedaan Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal Saat Investasi Saham
Begini Cara Baca Tren Untuk Tahu Harga Saham Naik atau Turun
Niatnya Trading Malah Berakhir Investasi, Kok Bisa?
|