Musim rilis laporan keuangan 2024 sebentar lagi akan dimulai. Investor saham perbankan terutama saham big bank pastinya menunggu laporan kinerja kuartal II 2024 yang akan menjadi sentimen penting yang memengaruhi pergerakan saham bank-bank besar yang mulai rebound belakangan ini setelah mengalami tren penurunan sejak pertengahan Maret 2024.
Laporan keuangan dapat tercermin dari laba yang dihasilkan oleh suatu perusahaan. Semakin bertumbuh labanya, maka laporan keuangan perusahaan akan terdampak positif dan menarik minat investor untuk masuk.
Lalu, bagaimana dengan laba dan kinerja saham big bank selama tahun 2024 ini? Selengkapnya akan dibahas melalui artikel ini.
Laba big bank hingga pertengahan 2024
- PT Bank Central Asia (BBCA)
Sepanjang lima bulan pertama 2024, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mampu membukukan pertumbuhan laba sebesar 11.6% menjadi Rp21.6 triliun. Net interest income (NII) mencapai Rp30.99 triliun sepanjang periode Januari hingga Mei 2024, meningkat 6.86% didorong oleh ekspansi kredit yang tumbuh 15.91%. Kinerja BBCA ditopang kinerja penyaluran kredit dan pembiayaan yang tumbuh di atas rata-rata perbankan nasional, beban bunga yang terkontrol, serta keberhasilan efisiensi beban operasional lainnya.
- PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
Disusul oleh PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), pertumbuhan laba sebesar 8.8% atau Rp21.9 triliun. Pencapaian laba bersih ditopang oleh net interest income (NII) yang tumbuh 5.49% menjadi Rp45.84 triliun pada Mei 2024. Kinerja BBRI didukung pendapatan bunga yang tumbuh tinggi, sedangkan beban operasional lainnya hanya tumbuh melandai.
- PT Bank Mandiri (BMRI)
PT Bank Mandiri (BMRI) mengalami peningkatan laba sebesar 6.4% menjadi Rp19.6 triliun hingga Mei 2024. Pertumbuhan laba didorong oleh peningkatan pendapatan operasional dan juga adanya penurunan beban provisi. Net interest income (NII) tumbuh 5.29% (year on year) menjadi Rp30.41 triliun. Penyaluran kredit mencapai Rp1.52 triliun atau bertumbuh 19.50%.
- PT Bank Negara Indonesia (BBNI)
Laba PT Bank Negara Indonesia (BBNI) mengalami kenaikan sebesar 1.5% menjadi Rp8.5 triliun. Net interest income (NII) dari BNI tercatat turun 10.04% (year on year) menjadi sebesar Rp15.28 triliun. Kredit yang diberikan BBNI tercatat mencapai Rp708.89 triliun, tumbuh sebesar 12.62%.
Kinerja para big bank tersebut tidak lepas dari pertumbuhan kredit perbankan yang mampu tumbuh sebesar 12.15% pada Mei 2024. Hal itu juga didorong oleh pertumbuhan kredit di sebagian besar sektor ekonomi, terutama perdagangan, industri, dan jasa dunia usaha.
Bank Indonesia sebagai bank sentral mengaku optimis bahwa pertumbuhan kredit pada 2024 akan mencapai batas atas target atau 12% secara tahunan (year on year) dari target 10% - 12% (year on year) sepanjang tahun ini.
Dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit terjaga yang didukung oleh peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8.63% (year on year) dan berlanjutnya strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan. Capital adequacy ratio (CAR) masih tinggi sebesar 25.97%, sementara non-performing loan (NPL) tercatat sebesar 2.33% (bruto) dan 0.81% (neto).
Selain itu, investor juga memperhatikan kebijakan suku bunga yang dikeluarkan The Fed. Bank Sentral Amerika Serikat diproyeksikan akan mempertahankan suku bunga di level 5.25% hingga 5.50% pada pertemuan bulan Juli 2024.
Lantas, bagaimana dengan target harga saham big bank tersebut?
Berdasarkan konsensus Bloomberg pada 22 Juli 2024, berikut target harga empat saham big bank:
BBCA = Rp11,000
BBRI = Rp5,940
BMRI = Rp7,430
BBNI = Rp5,990
Nah, apakah kamu sudah memutuskan saham big bank mana yang menarik? Atau saham mana yang sudah ada di portfolio kamu?
Untuk mengetahui analisis saham-saham big bank secara lebih lanjut dari sisi fundamental dan teknikal, kamu dapat melakukannya melalui menu Stock Scanner di aplikasi POEMS Mobile dengan cara berikut:
- Log in melalui aplikasi POEMS Mobile
- Pilih ProStocks
- Pilih menu Stock Scanner
- Lalu, pilih Fundamental/Technical
Phillip Sekuritas Indonesia senantiasa menemani perjalanan kamu dalam berinvestasi di pasar modal. Tetap semangat dan jangan menyerah!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: Helen Vincentia
Editor: Abdul Razak
Baca artikel lainnya:
Foreign Flow: Cara Memprediksi Pergerakan Investor Asing di Pasar Saham
Investor Jangan Khawatir! Ini Alasan Saham IPO Masih Menarik Dibeli
Saham Big Bank Terus Koreksi, Saatnya Buy atau Bye
Makin Banyak Transaksi, Makin Banyak Benefit dari Loyalty Program di POEMS
|
|
|
|