|
|
|
||||||||||
 | ||||||||||
Investasi merupakan salah satu cara untuk mengembangkan nilai aset yang dimiliki supaya tidak tergerus oleh inflasi. Namun sangat disayangkan, masih banyak yang berpikiran kalau hal yang dilihat paling utama adalah jumlah ‘cuan’ tanpa menelusuri lebih dalam instrumen investasinya. Diiming-imingkan keuntungan besar dan cepat, serta dijanjikan ‘pasti untung’, tak heran masih banyak orang yang terbuai rayuan investasi bodong. Padahal sejak berkembanganya era digital, literasi dan jalur investasi secara online semakin terbuka sehingga seharusnya membuka mata untuk lebih memahami dalam pemilihan investasi yang tepat dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. 5 Tahun Terakhir Masyarakat Rugi Ratusan Triliun Terbukti, Satgas Waspada Investasi (SWI) mencatat nilai kerugian masyarakat akibat investasi bodong terbilang fantastis mencapai Rp139 triliun sepanjang 2017-2023. Dengan kejadian yang sering kali berulang, seakan-akan tidak pernah belajar dari kasus-kasus yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Dari hal ini bisa dikatakan korban investasi bodong adalah yang malas belajar dan tidak pernah puas dengan return investasi yang didapat, serta keinginan untuk segera meraup keuntungan sampai melupakan satu hal bahwasanya semua instrumen investasi memiliki risiko dan tidak ada yang bisa memberikan return instan. Tips Menghindari Investasi Bodong Mengutip dari OJK, agar terhindar dari investasi bodong kita perlu mengingat dua aspek, yaitu legal dan logis. Legal artinya sebelum berinvestasi masyarakat harus memastikan produk dan layanan yang ditawarkan memiliki izin usaha yang tepat dari otoritas atau lembaga yang mengawasi. Sedangkan logis artinya pahami rasionalitas return yang ditawarkan. Akibat semakin maraknya masyarakat yang terjebak investasi bodong, pemerintah saat ini gencar menerbitkan instrumen investasi yang dikenal dengan nama Surat Berharga Negara (SBN) Ritel. Produk SBN Ritel Terbaru: SR021 Bisa dikatakan, SBN Ritel merupakan surat berharga yang diterbitkan pemerintah yang ditujukan pada investor individu Warga Negara Indonesia dengan imbal hasil berupa kupon yang dibayarkan setiap bulan. SBN Ritel hadir menjadi pilihan alternatif investasi yang aman dan menguntungkan. Disebut aman karena instrumen ini dijamin oleh negara atas pembayaran kupon bulanan serta pembayaran pokok pada saat jatuh tempo (tercantum dalam Undang-undang). Disebut menguntungkan karena SBN Ritel menawarkan imbal hasil yang kompetitif jika dibandingkan dengan instrumen sejenis lainnya seperti deposito. Untuk berinvestasi pada SBN Ritel, dana yang dibutuhkan mulai dari Rp1 Juta dengan kelipatan Rp1 Juta hingga maksimal Rp5 Miliar untuk tenor pendek (2-3 tahun) dan Rp10 Miliar untuk tenor panjang (4-6 tahun). SBN Ritel dapat dibeli dengan praktis dan mudah melalui Mitra Distribusi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan dan Pembiayaan Risiko Kementerian Keuangan Republik Indonesia (DJPPR). Sejak Oktober 2022, Phillip Sekuritas Indonesia resmi ditunjuk DJPPR sebagai Mitra Distribusi penjualan SBN Ritel. Tertarik untuk berinvestasi pada negara, ini pilihannya! SR021 yang dikelola berdasarkan prinsip syariah dengan menawarkan imbal hasil pasti (fixed rate) sampai jatuh tempo. SR021 kini sedang buka masa penawaran dan bisa dibeli hingga 18 September 2024 di aplikasi POEMS Mobile pada menu ProBons. Cara Beli SBN Ritel SR021 di POEMS Mobile
Setelah melakukan registrasi, kamu dapat melakukan pembelian SR021 dengan cara berikut:
Phillip Sekuritas Indonesia Your Partner in Finance. “Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
Penulis: Kevin Santoso Baca artikel lainnya: |
|
|
|
