Reksa dana merupakan instrumen investasi yang cukup aman dan terjangkau untuk dimiliki, tak terkecuali bagi kamu yang berprofesi sebagai karyawan kantoran. Saat berinvestasi reksa dana, kamu tidak perlu repot dan menghabiskan banyak waktu untuk mengelola portofoliomu karena akan ada manajer investasi yang mengatur strateginya.
Lalu, bagaimana dari segi keamanannya? Tidak perlu khawatir, kamu hanya perlu memastikan bahwa manajer investasi tersebut sudah berizin dan terdaftar oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar terhindar dari investasi bodong.
Berikut cara tepat investasi reksa dana untuk karyawan kantoran
- Merencanakan tujuan
Investasi ibarat kendaraan yang membantu mencapai tujuan keuangan di kemudian hari. Setelah mengetahui tujuan dari investasi yang akan dilakukan, persiapkanlah dulu rencana dan alokasi dana untuk investasi yang ingin kamu lakukan, agar investasi yang dilakukan terjadi berdasarkan rencana yang matang.
- Mengenal profil risiko
Sebelum memulai berinvestasi reksa dana, kenali profil risiko kamu terlebih dulu. Hal ini dilakukan agar tujuan dari investasimu dapat tercapai dengan optimal. Ada tiga profil risiko yang dapat kamu pilih, yaitu:
Tipe ini memiliki karakteristik investasi yang tergolong aman dan imbal hasilnya cenderung stabil melebihi deposito, dengan jangka waktu kurang dari satu tahun.
Investor dengan tipe moderat umumnya memiliki tujuan jangka menengah dan menginginkan imbal hasil yang lebih tinggi tapi tidak terlalu berani mengambil risiko, sehingga menaruh dananya di beberapa instrumen. Jangka waktu investor tipe ini berlangsung selama 1 hingga 3 tahun.
Investor yang berani mengambil risiko dan siap menghadapi konsekuensi termasuk profil risiko agresif. Tak jarang tipe investor ini mendapatkan imbal hasil tinggi dari jenis reksa dana pasar uang dan reksa dana pendapatan tetap. Jangka waktu tipe agresif dalam berinvestasi umumnya 3 hingga 5 tahun, bahkan lebih.
- Memilih produk reksa dana
Tahapan selanjutnya, yaitu memilih produk reksa dana yang sesuai dengan profil risikomu. Caranya dengan mempertimbangkan komposisi aset yang ditawarkan, kemudian pelajari kinerja reksa dana tersebut di masa sebelumnya dan coba bandingkan kinerjanya dengan reksa dana sejenis atau bandingkan dengan tolok ukur (benchmark) tertentu, kemudian perhatikan prospektus setiap produk reksa dana.
Kamu dapat berlangganan paket SmartStart di POEMS ID pada menu ProFunds untuk mendapatkan kumpulan reksa dana pilihan sesuai dengan profil risiko dan menerapkan strategi diversifikasi terhadap investasi reksa danamu. Paket ini nantinya akan dievaluasi setiap tiga bulan sekali untuk memastikan bahwa paket yang kamu pilih memiliki performa yang baik.
- Memilih metode pembelian yang tepat
Dalam membeli reksa dana terutama reksa dana yang memiliki nilai fluktuasi cukup tinggi seperti reksa dana saham atau campuran, menerapkan metode pembelian yang terencana akan mampu meminimalisir risiko apabila sewaktu-waktu keadaan pasar tidak bersahabat. Ada dua metode yang umumnya digunakan, yaitu:
Strategi ini digunakan investor bila ingin menginvestasikan seluruh dana di awal. Berikut ilustrasinya:
Seorang investor memiliki uang sebesar Rp10.000.000 dan ingin berinvestasi pada reksa dana ABCD yang memiliki harga Nilai Aktiva Bersih (NAB) sebesar Rp1.000 per unit, maka investor tersebut dapat langsung membeli reksa dana ABCD dengan seluruh uangnya.
- Dollar Cost Averaging (DCA)
Investor yang ingin menginvestasikan dananya dalam jumlah yang tetap secara berkala dalam jangka waktu tertentu dapat menggunakan strategi Dollar Cost Averaging (DCA). Perhatikan ilustrasi berikut:
Seorang investor memiliki uang sebesar Rp500.000 dan ia ingin menginvestasikan dananya tersebut pada reksa dana ABCD secara rutin setiap bulannya. Oleh karena itu, selama 10 bulan investor tersebut membeli reksa dana ABCD sesuai dengan harga yang berlaku saat itu dengan jumlah uang yang sama setiap bulannya.
- Atur alokasi dana untuk investasi
Alokasi dana merupakan hal yang penting dalam mengatur keuangan. Atur pos-pos keuanganmu, seperti biaya hidup, investasi, pendidikan, sedekah, dan lain sebagainya secara cermat dan bijak. Jika kamu bisa mengelola pos-pos keuanganmu dengan baik, secara tidak langsung kamu sudah bisa merencanakan kebutuhan hidup yang ideal dan sesuai dengan porsinya, minimal dalam jangka waktu satu bulan ke depan.
Salah satu rumus alokasi dana yang dapat kamu gunakan, yaitu 40-30-10-10-10 dengan rincian 40% untuk biaya hidup, 30% untuk investasi, 10% untuk biaya upskilling, 10% untuk sedekah, dan 10% lainnya untuk dana proteksi. Persentase tersebut sangatlah fleksibel, semuanya kembali kepada kebutuhan masing-masing investor.
Dalam buku Ryan Filbert yang berjudul Menjadi Kaya dan Terencana, “Uang akan berkurang dari tahun ke tahun bukan karena nominalnya, namun karena nilai uangnya yang berkurang. Menyadari hal tersebut seharusnya membuat kita sadar bahwa kita perlu berpikir ke tempat lain selain menabung secara konservatif, dengan kata lain menabung dengan berinvestasi reksa dana.”
Salah satu produk reksa dana pendapatan tetap yang menarik untuk dipilih, yaitu Phillip Government Bond, dengan imbal hasil yang optimal dan mampu menjadi solusi untuk menghadapi ancaman inflasi jika dilakukan secara rutin dalam jangka waktu yang tepat.
Berikut data perbandingan reksa dana Phillip Government Bond dengan data nilai inflasi dalam kurun waktu 3 hingga 5 tahun ke belakang.

Sumber: *Fund Fact Sheet 30 Desember 2022 | **Bank Indonesia, Data inflasi 2022 diolah
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: Muhammad Rizki Fahrurrozi
Editor:
M. Rizki Aidil
Baca artikel lainnya:
Apa Bedanya Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Indeks?
Tips Memperkirakan Pertumbuhan Nilai Reksa Dana
Apa sih Untungnya Beli Saham Perusahaan yang IPO?
Cara Terbaik untuk Mengamankan Investasimu!
|