Per 5 Juni 2023 kemarin, Bursa Efek Indonesia resmi menerapkan kebijakan batasan ARB tahap I sebesar 15 persen. Tentunya hal ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan investor, di mana sebelumnya batasan ARB hanya sebesar 7 persen. Lalu solusinya bagaimana? Simak artikel ini selengkapnya!
Namun, sebelum itu kamu harus paham tentang apa itu ARA dan ARB, serta persentase terbaru dari Bursa Efek Indonesia.
Apa itu ARA?
ARA atau Auto Rejection Atas merupakan persentase dari batas tertinggi harga sebuah saham. Apabila harga saham mencapai ARA, maka tidak akan bisa lagi bergerak ke atas karena ‘barangnya’ sudah habis. Saham-saham yang bergerak mencapai ARA ini memiliki kemungkinan untuk melanjutkan kenaikan atau penurunan di keesokan harinya.
Apa itu ARB?
ARB atau Auto Rejection Bawah adalah persentase dari batas penurunan maksimal harga sebuah saham dalam kurun waktu satu hari perdagangan bursa. Sehingga, persentase batas harga terendah saat ini yaitu 15 persen sesuai aturan baru dari Bursa Efek Indonesia. Saham-saham yang menyentuh ARB ini akan sulit dijual oleh investor, namun di sisi lain bisa menjadi momentum untuk membeli saham di harga bawah.
Kebijakan Batasan Persentase ARA dan ARB Tahap 1

Lalu, Bagaimana Solusi Menghadapinya?
Sebagai investor pemula angkatan covid-19 yang terbiasa dengan batas ARB 7 persen, tentu saja kamu akan terkejut mendengar kabar batas ARB ini. Melihat saham di portofolio minus sebesar 7 persen saja langsung panik, apalagi jika mencapai 15 persen.
Jika kamu merupakan seorang trader yang aktif trading saham setiap hari, maka tidak perlu panik atau khawatir karena kenaikan batas penurunan ini bisa diatasi. Caranya dengan disiplin trading plan dan menetapkan stop loss yang sudah ditentukan dari awal sebagai titik jual dalam keadaan rugi untuk membatasi risiko penurunan harga yang mungkin terjadi.
Sebaliknya, jika kamu merupakan seorang investor saham jangka panjang, maka hal ini menjadi kesempatan karena meningkatnya batas ARB akan mempercepat saham incaranmu yang memiliki fundamental bagus untuk mencapai nilai margin of safety-nya. Bagi beberapa investor, nilai margin of safety ini menjadi salah satu acuan untuk membeli sebuah saham.
Maka dari itu, kamu tidak perlu takut terhadap kebijakan ini selama bijak dalam bertransaksi saham. Gunakan fitur SmartSafe di POEMS ID untuk memasang order jual secara otomatis ketika harga saham sudah menyentuh target stop loss, sehingga kamu tidak perlu pusing lagi di saat saham koleksimu akan naik ataupun ARB.
Cara Input Order Jual melalui fitur SmartSafe di POEMS ID
- Login pada aplikasi POEMS ID, ProTrader, atau POEMS Web
- Klik ‘SmartSafe’
- Pilih 'New Order'
- Pilih sahamnya
- Pada tab ‘Action' pilih 'Sell'
- Pada ‘Price’, masukkan harga order
- Masukkan ‘Quantity’ order
- Terdapat 3 pilihan input order berdasarkan Price Based, Time Based, dan Post Trading
- Jika sudah, klik ‘Submit’ untuk input SmartSafe
Jika kamu masih bingung, simak video tutorial input order jual menggunakan fitur SmartSafe Sell di sini.
Phillip Sekuritas Indonesia senantiasa menemani perjalanan kamu dalam berinvestasi di pasar modal. Tetap semangat dan jangan menyerah!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: Joshua Marcius
Editor: M. Rizki Aidil
Baca artikel lainnya:
Memulai Analisis Teknikal Pertama Anda!
Saham 50 Perak dan ODD Lot Susah Dijual? Kenalan dengan Pasar Negosiasi
Ini Kebiasan Buruk yang Wajib Dihindari Trader Pemula!
Begini Cara Baca Tren untuk Tahu Harga Saham Naik atau Turun!
|