Sejak awal Januari hingga April 2024 pergerakan IHSG masih terbatas di area 7100 - 7400. Kondisi ini salah satunya diakibatkan oleh meningkatnya aksi jual yang dilakukan oleh investor asing maupun lokal di market. Sebagian investor juga masih menunggu ke mana selanjutnya arah IHSG akan bergerak, apakah akan lanjut sideways, bearish, atau menunggu momentum untuk bullish kembali.

Sebagai investor, hal yang sebaiknya kamu lakukan saat ini adalah memantau saham-saham yang menarik untuk dibeli dengan harga murah di bawah batas wajarnya alias undervalued. Harapannya ketika market kembali bullish, maka saham yang kamu beli tersebut akan bergerak naik dan menciptakan keuntungan yang besar.
Lalu, bagaimana cara mencari saham murah yang masih undervalued dan cocok untuk diserok di saat kondisi market seperti ini? Temukan jawaban selengkapnya pada artikel ini.
Mencari perusahaan yang sedang dibanderol murah namun tidak murahan nampaknya masih menjadi sebuah misteri di tengah pergerakan market yang sangat volatil saat ini. Tak jarang kamu sebagai investor memiliki ekspektasi agar saham yang dibeli bisa cepat bergerak naik harganya. Namun, ekspektasi tersebut tak jarang meleset dan butuh waktu untuk mencapai target yang kamu inginkan.
Diperlukan kesabaran dan analisis fundamental yang tepat agar plan kamu tidak berantakan. Seperti kata Warren Buffett, yaitu “Dont think about stock in the short term, think about business in the long term."
Kamu dapat mencari saham murah yang sedang undervalued atau overvalued menggunakan rasio keuangan Price to Earning Ratio (P/E atau PER) dan Price to Book Value Ratio (PBV).
Price to Earning Ratio (PER) digunakan untuk mengukur hubungan antara harga saham per lembar dan laba bersih per lembar saham. Semakin kecil nilai PER menandakan harga saham tersebut sedang terdiskon jika dibandingkan dengan laba bersih per sahamnya. Suatu saham dikatakan undervalued jika nilai PER ≤ 7 dan dikatakan overvalued jika nilai PER ≥ 7.
Selain PER, rasio lain yang digunakan untuk melihat valuasi suatu saham adalah Price to Book Value (PBV). Suatu saham dikatakan undervalued jika nilai PBV ≤ 1. Rasio PBV ini akan lebih cocok pada perusahaan yang bergerak mengandalkan aset fisik seperti yang bergerak pada bidang manufaktur dan properti.
Cara Mencari Saham Undervalued di POEMS ProTrader
Untuk mencari saham undervalued, kamu dapat menggunakan fitur Stock Screener pada aplikasi POEMS ProTrader. Melalui fitur ini kamu dapat mencari perusahaan dengan berlandaskan angka-angka yang diinginkan. Tidak hanya terpaku pada PER dan PBV, kamu dapat melakukan customize seperti mencari perusahaan yang memiliki EPS ≥ Rp10, PER ≤ 7x, PBV ≤ 1x, DER ≤ 1x, NPM ≥ 10% seperti pada gambar di bawah ini.

Ditemukan 28 emiten yang memenuhi persyaratan sesuai dengan kriteria yang kita buat sebelumnya. Lalu, klik dua kali untuk melihat detail rasio-rasio keuangan dari emiten tersebut.

Mudah bukan mencari saham yang masih undervalued di aplikasi POEMS ProTrader? Yuk, mulai sekarang agar tidak ketinggalan momen di market.
Phillip Sekuritas Indonesia senantiasa menemani perjalanan kamu dalam berinvestasi di pasar modal. Tetap semangat dan jangan menyerah!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: M. Anggit G.A
Editor: M. Rizki Aidil
Baca artikel lainnya:
Tips Memilih Saham dari Volume dan Transaction History by Stock
Memahami Compound Interest & Pengaruhnya Terhadap Investasi
Wow! 4 Bank Ini Cetak Laba Jumbo di 2023, Bagaimana Dividennya?
Sah! Bursa Efek Indonesia Resmi Menerapkan Perdagangan Full Call Auction
|
|
|
|