This line will show up in the preview of some email clients
logo

 

NEWSLETTER Edisi 144

 

ini strategi yang tepat menghadapi badai bear market  

img

Bear market merupakan salah satu istilah yang wajib diketahui dan dipahami oleh investor. Seperti namanya, istilah bear diambil dari beruang yang selalu akan mencakar lawannya dengan gerakan dari atas ke bawah. Tak heran, gerakan beruang tersebut sering dikaitkan dengan kondisi ketika indeks harga saham turun.                 

Dapat dikatakan bear market merupakan situasi di mana harga saham jatuh lebih dari 20 persen dari puncaknya. Hal itu kerap kali memunculkan kekhawatiran di kalangan investor, bahkan bagi mereka yang sudah berpengalaman. Penyebab bear market pun bisa terjadi karena kondisi pasar yang tidak pasti sehingga menimbulkan kecemasan, tetapi di balik itu terdapat peluang menarik yang bisa dimanfaatkan untuk keuntungan jangka panjang.

Untuk mencapai peluang tersebut, ada empat strategi yang bisa kamu lakukan saat kondisi bear market terjadi di antaranya:         

1. Diversifikasi 

Alihkan sebagian dana investasi ke sektor-sektor yang lebih defensif seperti utilitas, kesehatan, dan kebutuhan pokok konsumen. Sektor-sektor ini dianggap lebih tahan banting ketika perekonomian sedang bergejolak karena mereka menyediakan barang dan jasa yang tetap dibutuhkan orang, apa pun kondisi pasar. Misalnya, listrik, obat-obatan, dan makanan adalah kebutuhan dasar yang selalu dicari, sehingga sektor ini cenderung lebih stabil.

2. Dollar Cost Averaging (DCA)    

Dengan strategi ini, kamu cukup berinvestasi secara rutin dengan jumlah tetap, terlepas dari kondisi pasar. Strategi ini sangat berguna untuk memaksimalkan keuntungan dalam jangka panjang karena tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar jangka pendek. 

Mengalokasikan sebagian dana dalam bentuk tunai atau obligasi jangka pendek juga bisa memberikan fleksibilitas yang penting. Likuiditas yang baik memungkinkanmu untuk cepat bergerak saat ada peluang besar di pasar, seperti ketika saham undervalued muncul. Usahakan menyimpan sekitar 10-15 persen dari portfolio dalam bentuk aset yang mudah dicairkan, agar selalu siap memanfaatkan situasi ketika waktu yang tepat tiba. 

3.  Rebalancing

Selama bear market, sebagian aset mungkin akan berkinerja lebih baik daripada yang lain, dan hal ini dapat mengubah alokasi portfolio dari target awal. Dengan melakukan rebalancing kamu memastikan portfolio tetap sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasi, sehingga menjaga keseimbangan dan disiplin dalam jangka panjang.

Investasi di perusahaan yang membagikan dividen secara konsisten, seperti BBCA dan BBRI, juga merupakan strategi yang cerdas. Saham-saham ini dikenal sebagai dividend aristocrats, yang artinya mereka tetap membagikan pendapatan kepada investor, bahkan di masa sulit. Pendapatan pasif ini bisa membantu mempertahankan arus kas, sekaligus memberikan stabilitas pada portfolio di tengah volatilitas pasar. 

4. Menambahkan Aset Safe Haven   

Untuk melindungi portfolio dari risiko lebih besar, pertimbangkan untuk menambahkan aset safe haven seperti emas atau obligasi pemerintah. Aset-aset ini cenderung berkinerja baik ketika pasar saham melemah, sehingga dapat menjadi bantalan yang membantu melindungi nilai portfolio-mu. Emas, misalnya, sering kali naik harganya ketika ketidakpastian ekonomi meningkat, menjadikannya aset yang berguna di saat masa krisis. 

Kesalahan yang Harus Dihindari saat Bear Market     

  1. Hindari menjual saham dengan panik.

    Menjual di saat harga rendah hanya akan mengunci kerugian dan membuatmu menyesal ketika pasar kembali pulih.

  2. Jangan mencoba memperkirakan kapan pasar akan mencapai titik terendah.

    Memprediksi waktu yang tepat untuk membeli atau menjual saham sangat sulit, bahkan untuk profesional sekalipun. Fokuslah pada tujuan jangka panjang dan biarkan investasi bekerja seiring waktu 

  3. Hindari terlalu banyak berutang untuk berinvestasi.

    Leverage dapat memperbesar keuntungan, tetapi juga bisa meningkatkan risiko secara signifikan, terutama di pasar yang tidak stabil.

Ingat, bear market tidak akan berlangsung selamanya. Ini adalah bagian siklus alami dari pasar saham. Namun, keputusan yang kamu buat selama periode ini bisa memiliki dampak besar di masa depan. Seperti yang dikatakan oleh Warren Buffett.

"Takutlah saat orang lain serakah, dan serakahlah saat orang lain takut." 

Artinya, saat orang lain terjebak dalam ketakutan dan menjual aset mereka, mungkin inilah waktu bagimu untuk mencari peluang dan memanfaatkan momentum. Evaluasilah kembali tujuan investasi, lakukan rebalancing, dan perkuat rencana keuangan agar siap menghadapi masa depan dengan lebih baik. 

Agar pemahamanmu sebagai investor semakin kuat, ikuti kelas edukasi pasar modal yang rutin diadakan oleh Tim Edukasi Phillip Sekuritas Indonesia setiap minggunya dan Phillip Morning Market Call yang diadakan setiap hari bursa pukul 08.30 - 09.30 WIB oleh Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia. Cek jadwal selengkapnya melalui menu Online Seminar di POEMS Mobile.

Phillip Sekuritas Indonesia senantiasa menemani perjalanan investasimu untuk menjadi investor hebat. Selamat berinvestasi!

“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”

* Disclaimer ON

Penulis: Marvin Lievincent
Editor: Abdul Razak

Baca artikel lainnya:
19 Calon Emiten Antre IPO di 2025, Simak Bocorannya
Trump Naikkan Tarif Baja dan Aluminium, Begini Dampaknya ke Indonesia   
Harga Nikel Anjlok, Saham INCO Ikut Melemah
Instant Cash Withdrawal di POEMS, Limit Hingga Rp10 Juta

TalkToPhillip
Phillip Securities Indonesia
Phillip Securities Indonesia
Website
Instagram

 

Copyright © 2025 Phillip Sekuritas Indonesia, All rights reserved.
Email Anda telah kami daftarkan sebagai penerima newsletter Phillip Sekuritas Indonesia.