Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Baru, Intip Prospek Emiten Emas!

Harga emas dunia saat ini mencapai rekor tertinggi baru, menembus level USD 3,300 per troy ounce untuk pertama kalinya dalam sejarah. Per tanggal 28 April 2025, pukul 11.47 WIB harga emas spot berada di level harga USD 3,297 per ons. Sebelumnya pada perdagangan Kamis, 24 April 2025 harga emas spot sempat mencapai level harga USD 3,341 per ons.

Bagaimana prospek emas dan emiten-emiten emas yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) ke depannya? Selengkapnya akan dibahas di dalam artikel ini.

Prospek Emas Dunia

Meskipun harga emas sempat mengalami koreksi jangka pendek, namun kinerjanya tetap impresif di berbagai rentang waktu. Tercatat dalam sebulan terakhir (Maret-April 2025), kenaikan emas sudah mencapai 10,9 persen, lalu jika ditarik sejak awal tahun 2025 kinerjanya sudah naik 27,3 persen, dan sejak dekade 2000-an sudah mencatat pertumbuhan sekitar 1600 persen. Angka-angka ini menegaskan bahwa emas bukan hanya simbol kekayaan klasik, tetapi juga instrumen investasi jangka panjang yang tangguh dalam menghadapi gejolak geopolitik dan krisis ekonomi global.

Harga Emas Dunia 

Kenaikan harga emas ini didorong oleh beberapa hal, di antaranya yaitu:

1. Ketidakpastian Ekonomi Global

Ketegangan geopolitik dan perang dagang meningkatkan permintaan emas sebagai aset safe haven, karena harganya cenderung bergerak naik dan tidak volatil.

2. Diversifikasi Cadangan Devisa

Bank sentral di berbagai negara membeli emas dalam jumlah besar untuk mengurangi ketergantungan pada dolar Amerika Serikat (AS).

Harga Emas Antam

Di Indonesia sendiri harga emas Antam kembali naik pada Senin (28/4/2025). Kamu dapat membeli emas Antam dengan harga Rp1,960,000 per gram. Bahkan untuk harga emas Antam di Pegadaian telah mencapai Rp2,052,000 per gram. Harga tersebut merupakan harga tertinggi sepanjang masa.

Bagaimana dengan Emiten Emas di BEI?

Di tengah kenaikan harga emas global dan juga antusiasme masyarakat dalam berburu emas batangan, beberapa emiten komoditas emas yang ada di BEI menarik untuk diperhatikan karena memiliki prospek yang bagus. Di antaranya yaitu:

1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

ANTM mencatatkan capaian kinerja keuangan tertinggi sepanjang sejarah pada tahun buku 2024, dengan pendapatan Rp69,19 triliun, dan laba Rp3,85 triliun atau naik 25 persen.

2. PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

BRMS membukukan pendapatan sebesar USD 162,34 juta pada 2024 atau naik 248 persen dan menghasilkan laba bersih sebesar USD 25,13 juta, meningkat 77 persen.

3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

MDKA berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 2,24 miliar pada 2024, meningkat 30,99 persen. Namun, rugi bersihnya naik 169,89 persen yoy menjadi USD 55,76 juta.

4. PT Archi Indonesia Tbk (ARCI)

ARCI membukukan pendapatan sebesar USD 287,62 juta sepanjang tahun 2024. Namun, laba bersihnya turun menjadi 28,27 persen menjadi US$ 10,45 juta

5. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA)

Pendapatan HRTA pada 2024 tumbuh 41,78 persen menjadi Rp18,23 triliun dengan laba bersih sebesar Rp442,18 miliar atau meningkat 44,60 persen.

6. PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)

PSAB berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD 9,42 juta pada 2024, ini merupakan hal positif jika dibandingkan tahun sebelumnya, di mana PSAB mengalami kerugian sebesar US$10,08 juta.

7. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)

AMMN membukukan penjualan bersih pada tahun 2024 sebesar USD 2,66 miliar atau naik 31 persen. Sementara itu, laba bersihnya tercatat sebesar USD 642 juta atau naik 148 persen. 

Target Harga Saham Emiten Emas

Update terus informasi market terkini dengan mengikuti Phillip Morning Market Call yang diadakan setiap hari bursa pukul 08.30 - 09.30 WIB oleh Tim Research Phillip Sekuritas Indonesia. Cek jadwal selengkapnya melalui menu Online Seminar di POEMS Mobile.

Phillip Sekuritas Indonesia senantiasa menemani perjalanan investasimu untuk menjadi investor hebat. Selamat berinvestasi!

* Disclaimer ON

Penulis: Edo Ardiansyah
Editor: M. Rizki Aidil

Baca artikel lainnya:
19 Calon Emiten Antre IPO di 2025, Simak Bocorannya
Trump Naikkan Tarif Baja dan Aluminium, Begini Dampaknya ke Indonesia   
Harga Nikel Anjlok, Saham INCO Ikut Melemah
Instant Cash Withdrawal di POEMS, Limit Hingga Rp10 Juta