PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar milik BUMN yang saat ini memiliki market cap sebesar Rp413 triliun. Di mana sebesar 52,09% saham perseroan dimiliki oleh Negara Republik Indonesia dan sisanya 47,90% dimiliki oleh publik. Saham yang termasuk ke dalam kategori bluechip ini menjadi salah satu saham pilihan investor untuk berinvestasi jangka panjang.
Bagaimana Kinerja Keuangan TLKM saat Ini?
Dilansir dari laman resmi perusahaan, TLKM berhasil membukukan total pendapatan selama tahun 2022 sebesar Rp147,31 triliun atau tumbuh sebesar 2,9% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. EBITDA perseroan juga tumbuh 4,3% YoY sebesar Rp78,99 triliun. Laba bersih operasi yang dihasilkan pun tumbuh 7,7% YoY sebesar Rp25,86 triliun.

Dalam beberapa tahun terakhir, perseroan juga rutin memberikan dividen dengan nilai yang cukup stabil dari tahun ke tahun.
Prospek Saham TLKM di Tahun 2023
Pada tahun 2023 ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar 25% dari pendapatan tahun 2022. Belanja modal tersebut dialokasikan untuk pengembangan mobile, fixed broad band, dan bisnis lain seperti tower dan data center.
Hingga saat ini, perseroan memiliki sebanyak 32 data center yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Persebarannya meliputi lima data center global dan tiga Enterprise Data Center di Sentul, Serpong, dan Surabaya dengan klasifikasi tier tiga dan empat, serta satu Hyperscale Data Center di Cikarang, dan 23 neuCentrIX di beberapa kota di Indonesia.
Dalam waktu dekat perseroan dikabarkan akan melakukan pembangunan tujuh data center tambahan yang terdiri dari Hyperscale Data Center di Batam (51 MW), data center tier tiga di Manado dan Yogyakarta, serta data center tier dua di Malang, Cirebon, Kupang, dan Jayapura.
Selain itu, perseroan juga memiliki strategi utama yang dinamakan Five Bold Moves untuk memperkuat keunggulan pada domain bisnis Digital Connectiviy, Digital Platform, dan Digital Service. Dengan begitu, posisi perseroan sebagai perusahaan telekomunikasi digital telco kelas dunia akan semakin kuat untuk bersaing dengan kompetitor lainnya. Fokus Telkom saat ini terletak pada inisiatif Fixed-Mobile Convergence (FMC), InfraCo, dan Data Center, serta memperkuat fundamental layanan B2B Digital IT Service Co dan DigiCo.
Fixed-Mobile Convergence (FMC) sendiri merupakan istilah bagi penggabungan dua teknologi yang berbeda yaitu teknologi seluler dan Wi-Fi menjadi satu bentuk layanan yang terintegrasi. Nantinya Telkom akan menggabungkan layanan IndiHome dengan Telkomsel agar dapat saling menopang ketika terjadi gangguan, sehingga pelanggan tetap dapat menikmati layanan dengan aman dan nyaman.
Untuk mengukur prospek saham TLKM lebih mendalam, kamu dapat melakukan analisis fundamental seperti mengukur kinerja keuangan, tingkat persaingan usaha, potensi industri, analisis pasar dan ekonomi makro/mikro. Kamu dapat melihat data fundamental secara mudah melalui POEMS ID dengan cara:
- Login POEMS ID
- Pilih ‘ProStocks’
- Cari saham TLKM pada kolom ‘Search’
- Pilih ‘More Info’, lalu pilih ‘Fundamental’
Selain itu, kamu juga dapat melihat prospek emiten-emiten lainnya dengan mengikuti acara Deep Talk with Emiten yang rutin diadakan setiap bulannya oleh Phillip Sekuritas Indonesia dengan narasumber yang berasal dari emiten yang bersangkutan. Untuk jadwal lengkap, cek secara berkala melalui menu Online Seminar di POEMS ID.
Phillip Sekuritas Indonesia senantiasa menemani perjalanan investasimu untuk meraih tujuan finansial yang diinginkan. Tetap semangat dan jangan menyerah!
“Be a Smart Investor with Phillip Sekuritas Indonesia”
* Disclaimer ON
Penulis: Edo Ardiansyah & M. Rizki Aidil
Editor: Abdul Razak
Baca artikel lainnya:
Kenali Saham Overvalued, Masih Layak Beli atau Tidak?
Investasi Saham Malah Nyangkut? Begini Cara Mengatasinya
Mengenal Dividen: Profit Tambahan dalam Investasi Saham
Strategi dalam Menentukan Waktu yang Tepat untuk Taking Profit
|